nol | 12

1.8K 372 133
                                    

🐻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐻

"Junho?"

Junho menoleh, mendapati mamanya yang mendekat ke arahnya.

"Junho mau pergi?"

Junho mengangguk, kemudian tersenyum.

Mamanya ikut tersenyum, sedikit lebih sayu, sedikit khawatir. "Beneran Junho mau nunjukin ke Deera?"

Junho mengangguk semangat.

"Mama tau Junho bahagia, tapi Mama enggak bisa apa-apa selain nurutin keinginan papa," mamanya menghela napas. "Junho ngerti kan posisi Mama?"

Junho tersenyum miring, tanpa merespon langsung ninggalin mamanya gitu aja.

***

Deera mendelik kesal. 20 menit dia nunggu Junho keluar dari rumahnya, tapi yang muncul malah Yunseong, orang yang awalnya bikin dia seneng, tapi sekarang selalu bikin badmood.

"Katanya mau ngajak cewek lo? Mana buktinya? Malah kesini. Gue enggak mau dijemput sama lo. Gue berangkatnya sama Junho."

Yunseong terkekeh, terus noyor kepala Deera. "Siapa bilang gue kesini mau jemput lo?"

"Ya terus? Lo mau jemput Junho gitu?"

"Ya emang,"

Deera sedikit kaget, "YA GAK MUNGKIN LAH! Lo mau ngomong gitu kan seandainya gue percaya? Dih ketebak gitu doang mah,"

Yunseong memutar bola matanya, "Nih!" katanya sambil nunjukin chat-an dia semalem sama Junho. "Masih gak percaya?"

Deera kaget pt.2

"KOK BISA???" tanya Deera ngegas. "Dapet nomornya dari mana luh?"

"Seharusnya, pertanyaannya diganti jadi 'Junho dapet nomor Yunseong sayang dari mana?'. Gitu," Yunseong ketawa.

"Pala lo!" Deera kesel tapi blushing juga.












"DEE!"

Yunseong dan Deera menoleh, luar biasa kaget sama sumber suara yang manggil Deera.

Bukan, itu bukan hantu. Bukan kuntilanak, genderuwo, buto ijo, pocong, suster ngesot, sundel bolong, nyi roro kidul, mantan yang ngajak balikan, pacar yang ditikung temen, ataupun doi yang ternyata suka sama temen lu. Bukan itu.

Bagian Satu: NolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang