nol | 11

1.9K 360 61
                                    

🐻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐻

"Woi! Ngelamun bae."

Yunseong dibuat kaget sama teriakan Dongyun. Masih pagi banget dan Dongyun adalah orang kedua setelah Yunseong yang dateng ke sekolah.

"Ck, ngapain sih lo?"

Dongyun cengengesan, memilih duduk di depan Yunseong yang lagi liatin laporan osisnya. "Misiiii Sultan, gue mau nyari Dongpyo, mau bahas tema debat,"

"Blind ya anda? Udah jelas cuma ada elo sama gue,"

"Lah galak bener ini si ketos. Santuy kali ah, bosen aja gue di kelas. Mending sini kan di ruang osis nemenin lo,"

"Lo bukannya nemenin malah ganggu,"

Dongyun terkekeh, "Ada masalah hidup apa sih, bre? Vira lagi?"

Yunseong memutar arah bola matanya malas, kenapa sih Dongyun selalu nyangkut pautin semuanya sama Vira? Meskipun Dongyun enggak salah juga, sih.

"Enggak lah, Yun. Enggak buat kali ini,"

Dongyun mengangguk-angguk, nge-iyain aja apa yang Yunseong bilang. Toh, Dongyun tau sendiri kebenarannya. Yunseong memang sebegitu sukanya sama Vira, sekretaris osis di sekolahnya.

"Lo ngomong apa aja gue percaya. Tapi kalo masalah berhenti mikirin Vira, sori deh, gue kira lo bohong semua,"

Sekarang giliran Yunseong yang terkekeh, "Iya dah lo mah bisaan."

Dongyun senyum terus nepuk bahu Yunseong pelan, "Kalo lo cerita sama Eunsang, pasti bakal diceramahin," Dongyun mulai aba-aba buat niruin gaya ngomong Eunsang. "Makanya, harusnya pendidikan itu nomor satu, bukannya cewek. Cewek enggak bisa jadi penentu kesuksesan lo di masa depan. Camkan nih!"

Bruh. Yunseong sama Dongyun langsung ketawa. Bayangin gimana si maniak belajar, Eunsang Kuri Kulum, dengan ceramahnya yang bikin telinga mereka kepanasan. Padahal, Yunseong juga pinter, cuma enggak ikut olimpiade aja. Dongyun juga pinter, beberapa kali ikut debat bahasa Inggris dan menang. Well, mereka emang sesantai itu, sih, menikmati hidup.

Mereka otomatis nengok, sesaat setelah suara deheman dari balik pintu memenuhi ruangan.

"Ganggu gak nih gue?"

Dongyun langsung pura-pura batuk, sedangkan Yunseong senyum malu.

Vira melangkahkan kakinya ke dalam. Duduk di antara dua cowok berbeda kepribadian itu.

"Widiii dah dateng aja Ibu, mau kencan pagi bener," komentar Dongyun asal yang langsung ditabok sama Yunseong.

"Ngomong apa sih lo? Ngelantur," kata Yunseong.

Bagian Satu: NolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang