O3: Pendekatan

266 35 10
                                    

Hari pertama KCON JAPAN berjalan dengan sempurna. Bahkan saat Red Carpet pertama mereka. Rasa senang, terharu, dan merasa terhormat menyatu menjadi satu.

Mereka menikmati bersama seharian di KCON JAPAN menyapa para penggemar dan juga melakukan beberapa interview, dan yang tentunya mereka menunjukkan aksi mereka di panggung.

rest

Backstage. Mereka beristirahat sebentar melepaskan penat. Namun kelihatannya Yunho dan Mingi belum juga ada niatan untuk saling meminta maaf, mereka masih saling membuang muka dan cuek satu sama lain.

Hongjoong berjalan menuju Yunho yang tengah duduk sendirian tak jauh dari ruang ganti. "Yunho."

Yunho menoleh lalu berbalik badan. "Kenapa hyung?" Hongjoong duduk di sebelahnya lalu menghela napas.

"Kamu, sampai kapan mau gini terus sama Mingi?" Tanya Sang Leader sambil menatap Yunho prihatin. Namun lawan bicaranya itu hanya memainkan botol mineral yang tengah di pegangnya.

"San sudah cerita semuanya. Iya aku tau itu berat, dan aku tau semangat Mingi itu sangat membara." Hongjoong merangkulnya, lalu memberikannya tepukan lembut ke bahunya Yunho. Hongjoong tersenyum.

"Kadang seseorang juga perlu bekerja keras untuk memperbaiki kesalahannya dalam melakukan sesuatu Yun. Seperti Mingi di dalam ceritamu. Dia sedang berusaha untuk memperbaiki gerak dancenya, mungkin di matamu melihat dance dia itu sudah sempurna dan memuaskan. Namun di matanya dan juga di dalam dirinya, ia merasakan ketidakpuasan." Yunho hanya terdiam, ia terlarut pada perkataan hyungnya itu.

"Tapi kamu juga betul, ia juga butuh istirahat. Aku suka caramu menegur Mingi. Tapi aku juga tidak suka caramu yang terlalu membuatnya memaksa untuk berhenti." Yunho melirik.

"Tapi hyung, dia sendiri yang bersikeras untuk lanjut. Jika ia tidak menolak seperti itu aku bisa membuatnya berhenti dengan cara yang lebih halus." Hongjoong mengangguk mengerti.

Hongjoong melepaskan rangkulannya. "Iya, aku mengerti. Ia juga seharusnya tidak seperti itu kepadamu." Hongjoong tersenyum. "Cobalah untuk berkomunikasi dengannya, setidaknya menanyakan kabarnya atau menawarkannya roti. Ingat Yunho, kalian tidak boleh terlalu lama bertengkar hanya gara gara ini. Atau malah jadi mempersulit keadaan."

Yunho mengerti apa yang dikatakan oleh Hongjoong. Namun mengajak seseorang yang sedang bermasalah diantara kita itu sulit untuk mengajaknya berkomunikasi, apalagi bertegur sapa.

"Kamu tidak mau kan, lima tahun berteman dan berakhir begitu saja?"

Yunho sedikit tersentak. Ia baru merasakan betapa bodohnya dirinya. Tidak baik juga menyianyiakan pertemanan mereka selama lima tahun itu, dan mengakhirinya dengan begitu saja? Yunho tak mau itu terjadi.

next stage

Saatnya mereka tampil Hala-Hala. Mereka sedang berkumpul untuk saling menyemangati satu sama lain.

"8 MAKES 1 TEAM FIGHTING!!!"

Mereka membetulkan letak mic maupun baju mereka. Yunho berjalan mendekati Mingi. Ia menepuk bahunya. "Gi." Mingi berbalik. Ia memasang muka datar lalu membuang muka. "Gi bentar." Yunho menahan bahu Mingi sebelum ia berbalik kembali.

"Aku, aku mau minta maaf soal kemarin udah marahin kamu. Maaf." Yunho menunduk menyesal. Ia berharap Mingi mau menerima permintaan maafnya. "Kalau di pikir pikir Gi. Ga baik juga kita bertengkar terus kek gini. Aku juga ga mau nyianyiakan pertemanan lima tahun kita." Mingi terdiam. Ia juga butuh waktu untuk memikirkannya.

"Aku, aku perlu waktu." Yunho terdiam.

"ATEEZ STAND BY!!"

home

Setibanya di hotel, Seonghwa mengajak Yeosang untuk ke minimarket yang tak jauh dari hotel, mereka juga di temani oleh beberapa staff. Hanya berjalan kaki saja, mereka sebentar lagi akan sampai.

"Sang, kamu ngerasa aneh ga sih sama Yunho Mingi? Mereka kok gak sedekat yang biasanya?" Tanya Seonghwa penasaran akibat insiden makan malam di dorm beberapa hari yang lalu. Yeosang mengerutkan keningnya.

"Iya, tadi aja mereka saling berbelakangan kek orang lagi bertengkar, tapi anehnya mereka tetap berpegangan tangan." Yeosang ber-oh.

"Iya mereka sedang bertengkar." Yeosang menjawab.

"Tapi, kenapa mereka berpegangan tangan?" Yeosang melirik ke Seonghwa lalu tersenyum.

"Karena mereka sedih jika mereka bertengkar." Seonghwa menganga tidak percaya.

"Hyung sendiri juga tau kan, mereka itu sudah lima tahun lamanya berteman? Kurasa mereka sedih karena mereka bertengkar, makanya mereka berpegangan tangan. Itu sangat terharu hyung." Yeosang tersenyum kepada Seonghwa. Seonghwa memegang dadanya. Ia masih tidak percaya akan hal itu.

end

✧т я є α ѕ υ я є✧

T R E A S U R E°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang