Setelah ini, kamu punya kebebasan untuk membenciku. Karena, aku pantas menanggung semua itu. Atas perlakuan ku kepadamu- Minho.
Setelah ini, kita bisa mengukir kembali masa-masa yang kita lewatkan yang begitu cepat berlalu. Karena, kamu telah kembali mengingatku. Namun, satu yang tidak aku mengerti. Kamu ingin menceritakan sesuatu? Ceritakan saja aku akan mendengarkannya.- Tzuyu.
°
°
°
°"Tadi, kata ibu kamu dianterin sama cowok, siapa? Minho?" seru Mark yang tiba-tiba masuk ke kamar Tzuyu diikuti Mina dibelakangnya.
Lantas hal tersebut membuat Tzuyu kaget. Kedatangan dua orang sahabatnya ini tanpa mengetok pintu membuat perasaan Tzuyu semakin emosi.
"Kalian ini, kalau masuk pintunya diketok dulu. Jadi kaget kan aku." desis Tzuyu.
"Iya maaf." seru keduanya bersamaan.
"Kamu habis nangis? Mata kamu lembab gitu kok." ucap Mina. Dan mengalihkan perhatian Mark dari ponsel ke arah Tzuyu.
Tzuyu hanya diam. Ia tidak ada niat untuk membalas merespon ucapan dari sahabatnya itu. Bahkan dia mengusir keduanya, karena saat ini Tzuyu benar-benar ingin sendiri.
"Kalian bisa pulang nggak, soalnya sudah malam, dan untuk saat ini aku tidak ingin diganggu." ucap Tzuyu dengan ekspresi datar.
"Kamu kenapa sih?" tanya Mark, dan lagi ucapannya tidak direspon. Tanpa merespon ucapan sahabatnya itu, Tzuyu lebih memilih membaringkan tubuhnya yang lelah, dan menyamping membahui kedua sahabatnya itu.
Mina yang mengerti perasaan Tzuyu saat ini dibanding Mark, memberi isyarat kepada Mark agar mereka segera keluar dari kamar Tzuyu. Karena saat ini gadis itu benar-benar perlu waktu untuk meratapi kisah cintanya itu.
"Kalau kamu ingin cerita, kamu bisa hubungi kami." tawar Mina.
"Kami pulang." ucap keduanya bersamaan.
15 menit setelah kepergian dua sahabatnya itu dari kamarnya, seseorang mengetuk pintu kamar Tzuyu. Saat tidak ada respon dari sang punya kamar, orang tersebut dengan lancang membuka pintu kamar tersebut dan menghampiri gadis malang itu.
"Tzuyu." suara berat dan khas yang terdengar tidak asing ditelinganya. Gadis itu bangkit dari tidurnya dan mendapati seseorang yang tengah duduk dibibir kasur.
"Minho?"
"Ngapain kamu kesini." lanjutnya.
"Aku kesini karena aku rindu sama kamu."
"Kamu ingat sama aku?" tanya Tzuyu dengan mata yang berkaca-kaca.
"Hmm aku ingat."
"Tapi, saat kamu sadar, kamu bilang kamu tidak..."
"Maaf aku berpura-pura soal itu." Potongnya.
"Kenapa?"
"Ada satu hal yang harus aku ingin cerita sama kamu. Dan saat aku selesai menceritakan semuanya kamu boleh membenci aku atau mencaci aku. Itu terserah sama kamu."
"Maksud kamu apa? Ceritain apa? Aku tidak mengerti."
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL TIME
Short Story(ON GOING) #1Beutiful Time A vibrations were not usual startled me. People say this is the name of love. Copyright © 2018 frahalu