TIME 8

171 19 4
                                    

Maafkan aku yang datang menyampaikan cerita luka.
Cerita yang membuat kita saling menjauh.

Namun,
Bisakah aku memelukmu untuk terakhir kalinya?
°
°
°
°


Butuh waktu beberapa menit setelah itu Minho menceritakan semua kejadian atau perkara yang tidak diketahui oleh Tzuyu.

Flashback on

Setelah sampai di Amerika, Minho yang terbaring di ranjang terus memikirkan Tzuyu. Belum satu hari ia meninggalkan kekasihnya, ia sudah dibuat rindu. Tzuyu, gadis yang selalu mendampingi Minho kala lelaki itu melakukan check up dirumah sakit. Maka dari itu, saat ia akan melakukan operasi, ia merasa tidak tenang. Minho membutuhkan Tzuyu disampingnya, saat ia melakukan operasi.

"Bu, Tzuyu mana?" tanya Minho yang sudah berada diruang operasi.

"Tzuyu...Tzuyu...dalam perjalanan. Mungkin ia akan sampai setelah kamu dioperasi." ucap Marrie -ibu Minho- dengan terbata-bata, karena telah berbohong pasal Tzuyu pada anaknya.

Setelah mendengar ucapan ibunya, Minho bersedia untuk dioperasi agar segera bisa bertemu dengan Tzuyu.

Operasi telah selesai dan berjalan lancar. Minho yang masih belum sadarkan diri akibat pengaruh obat bius.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Marrie kepada dokter tersebut, dan kebetulan dokter yang merawat Minho disana sebangsa dengan mereka. Jadi, tidak ada kendala dalam berkomunikasi.

"Keadaan Minho cukup baik. Hanya saja semua ingatannya hilang, akibat operasi tadi." terang dokter tersebut.

"Tapi, apakah ada kemungkinan anak saya bisa kembali mengingat semuanya lagi?"

"Kemungkinan kecil. Minho bisa sembuh jika dia rutin mengonsumsi obatnya dan istirahat secukupnya."

Minho telah sadar satu jam yang lalu. Dan disana ada seorang gadis yang seumuran dengannya, tengah mengupaskan buah jeruk untuk Minho. Dari raut wajah lelaki itu, dia begitu bahagia. Bukan Tzuyu, namun Hyunae. Nama Tzuyu tidak pernah lagi ia sebut setelah sadar. Hingga tahun kedua Minho diamerika, ia dan Hyunae -perempuan yang selalu mendampingi Minho selama ia dirawat dirumah sakit.- pacaran.
Hubungan mereka sangat langgeng.

Setelah tahun ke 5, Minho hendak pulang ke negaranya, dan berjanji pada Hyunae Jika ia akan kembali dan melaksanakan pertunangan mereka secepatnya.

Flashback off

Rintihan air mata Tzuyu mengguyur kedua pipinya. Air mata yang tak terbendung lagi setelah mendengar apa yang telah diceritakan oleh Minho. Haruskah gadis itu marah pada Minho?

Dengan tangan gemetar,  Minho menggenggam jari Tzuyu. Mulutnya tidak henti-hentinya mengucapkan kata maaf pada gadis didepannya. Untuk saat ini, Tzuyu tidak ingin terlihat tegar lagi. Gadis itu tidak tau harus berbuat bagaimana lagi. Haruskah ia merelakan Minho bertunangan dengan Hyunae?

Namun satu pertanyaan yang terbesit dipikiran Tzuyu.
"Minho, Apakah kamu masih mencintaiku, setelah lima tahun kamu di Amerika, dan menjalin hubungan dengan perempuan lain. Bahkan kamu tidak mengenal gadis yang bernama Tzuyu." tanya Tzuyu dengan Isak tangis.

Minho terdiam.

"Masih, aku masih mencintaimu, tapi..." Minho menggantungkan ucapannya.

"Tapi kamu mencintai Hyunae juga?" tanya Minho.

"Maafkan aku."

"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku memang bodoh, masih menganggap hubungan kita ada." umpat Tzuyu dan melepaskan genggaman tangan Minho.

"Maafkan aku Tzuyu."

"Aku mengira kamu datang untuk kembali membangun hubungan kita. Tapi, nyatanya kamu datang untuk menyampaikan cerita luka yang membuatku..." tangis Tzuyu pecah seketika.

"Maafkan aku. Aku memang bodoh."

"Sudah kubilang tidak ada yang perlu di maafkan. Semuanya berjalan sesuai skenario yang telah ditetapkan oleh tuhan."

"Sekiranya aku bisa memelukmu untuk terakhir kalinya?" ucap Minho.

Tzuyu tidak bisa menolaknya, ia telah lama merindukan dekapan hangat lelaki itu. Meskipun ia sangat marah pada lelaki didepannya, tapi rasa rindunya jauh lebih besar dari rasa amarahnya.
Minho mendekap tubuh Tzuyu yang tengah menangis terisak-isak.











To be continued...

BEAUTIFUL TIME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang