•02

147 56 35
                                    

HAPPY READING GUYSSS!! <3

Lelaki itu bernama Fanrik. Nama panjang nya Fanrik Johnes anak kedua dari kelurga Dilan Johnes bos pengusaha ternama dan terbesar di indonesia. Fanrik harus bertanggung jawab atas perbuatan buruk dari murid seangkatan nya juga.

Fanrik adalah laki laki yang malas untuk berbasa basi, muka nya selalu datar tapi bukan berarti sifat nya dingin, sifat nya malah berbanding terbalik dengan perempuan yang mengaku ngaku bahwa dia lah pelaku yang membuat perempuan itu berbadan dua, faradilla.

Tentu saja semua murid, dan guru guru tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi seorang Fanrik telah menghamili adik kelas nya sendiri.

Fanrik sebenar nya cukup terkejut tapi muka nya tetap datar saja, ya nama nya Fanrik terkenal di sekolah dengan muka tampan nya yang datar. Saat itu dia sedang bermain game saat keributan yang Ibu & Ayah Faradilla lakukan, karna dipaksa oleh teman dekat nya yaitu Rans Tores untuk melihat apa yang terjadi di ruang guru akhir nya dia mengikut saja tapi tak disangka dia malah terkena imbas nya.

Sekarang Fanrik berada di depan Ayah nya Dilan Johnes, dia tidak tahu apa yang terjadi rasa nya ingin mengatakan bahwa dia bukan pelaku nya tapi hati nya melarang untuk mengatakan itu.

Fanrik hanya menatap Ayah nya dengan muka datar nya menunggu Ayah nya berbicara.

"Nikahi dia nak" ucap Dilan santai

"Ayah nggak marah?" tanya Fanrik dengan muka datar nya

"Nasi sudah menjadi bubur, sebaik nya kamu istirahat dan kita selesai kan masalah nya esok" Fanrik mengangguk sebagai jawaban lalu berjalan ke atas memasuki kamar tidur nya.

Ayah nya mempunyai sifat yang sama dengan diri nya tidak mau berbasa basi, apalagi memperpanjang masalah.

••
Di sisi lain Fara hanya bisa terdiam di kamar nya sambil meresapi masalah nya, menangis, bengong, dan merasa sangat bersalah.

Pintu kamar Fara terbuka dan menampilkan wanita paruh baya yang umur nya mungkin sudah 50tahun keatas, dia nenek Fara bernama Nina.

"Ra.." panggil Nina dengan nada lembut nya, Fara langsung menghapus air mata nya yang sedaritadi turun membasahi pipi nya

Nina langsung duduk dipinggir tempat tidur Fara mengusap rambut Fara dengan lembut, Fara langsung memeluk nenek nya itu.

"Maafin Fara, nek.." ucap Fara dengan lirih

"Tidak apa apa, tadi nya nenek sangat tidak menyangka tapi nenek percaya sama kamu. Kamu anak yang baik Fara" ucap Nina sambil membalas pelukan Fara

"Jangan nangis lagi" lanjut Nina

"Buka Fara nek yang nangis, tapi hati Fara.."

Hanya nenek nya yang menyayangi diri nya bahkan orang tua nya sendiri tidak pernah bersikap lembut pada nya.

••
Saat ini Fara tengah berada di caffe langganan nya, caffe yang selalu dikunjungi oleh Fara bila dia sedang merasa sedih seperti sekarang.

Dengan bumi yang sedang diguyur oleh hujan yang deras seperti mewakili perasaan Fara saat ini, dia menikmati coffe yang tadi di pesan nya sambil mendengar kan lagu yang sedang dibawakan oleh musisi di atas panggung yang sudah disedia kan di caffe itu.

Pintu caffe itu terbuka menampilkan laki laki dengan baju yang lepek mungkin karna terkena hujan.

Fara reflek menengok ke arah pintu caffe yang terbuka itu dan betapa terkejut nya dia saat melihat bahwa laki laki yang baru memasuki caffe itu adalah laki laki yang kemarin dia tuduh karna telah menghamili nya, ya dia Fanrik.

Fanrik kehujanan saat baru ingin kembali ke rumah nya dan ingin meneduh dulu di caffe yang saat itu dia lewati, saat mata nya menelesuri apakah ada bangku kosong tatapan nya langsung jatuh kepada perempuan yang saat ini juga sedang menatap nya.

Fanrik melangkah kan kaki nya ke arah meja Fara. Perasaan Fara sangat takut, takut jika dia dipermalukan lagi di depan umum. Saat hendak berdiri ingin kabur, Fanrik langsung menarik tangan nya dan menyuruh nya duduk dengan muka datar nya.

Akhir nya Fara dan Fanrik sekarang berada di meja yang sama. Fara sii gadis pendiam dan bodoh kini menatap muka Fanrik yang sangat datar.

"Fanrik" ucap Fanrik singkat sambil menjulur kan tangan nya ke arah Fara

Fara hanya diam saja sambil masih bengong menatap ke arah fanrik. Lalu fanrik langsung menjauhi uluran tangan nya yang tidak diterima oleh perempuan yang sekarang sedang ada di depan nya.

"Aku Fara, maafin ak.."

"Besok gua kerumah lu.." potong fanrik

Belum fara selesai berbicara dia langsung kaget dengan apa yang diucap oleh Fanrik. Fara dibuat bingung dengan ucapan Fanrik.

Kenapa dia nggak mengelak..

Kenapa dia tidak marah pada ku..

Yang terpenting kali ini ia harus mengingat nama laki laki ini, Fanrik

•Tbc
Jangan lupa VOMENT & SHARE ke teman teman kalian kalau suka dengan cerita nya! <3

Real Life FaradillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang