•09

82 25 7
                                    

HAPPY READING GUYSS!! <3

Fanrik dan Fara sekarang sudah sampai di depan orang tua Gita dan juga Gita, memberi selamat lalu memberikan kado pernikahan untuk kedua orang tua Gita.

"Hai akhirnya kalian berdua dateng juga" sapa Gita sambil bergelayut manja ditangan Fanrik lalu memeluk nya, Fara yang melihat itu hanya diam saja

"Maaf telat" ucap Fanrik

"Gapapa ko, yang penting kalian dateng" ucap Gita, lalu ia juga memeluk Fara sambil membisikan sesuatu kepada Fara

"Dasar lelet!" bisik Gita lalu melepaskan pelukan nya dari Fara, Fara hanya menunduk saja mendengar bisik dari Gita rasa nya sesak

Acara sudah dimulai, disana orangtua Gita dan sebelah nya Gita sedang memotong kue yang sangat tinggi.

Selesai dipotong sudah kue tersebut, tepukan riuh pun langsung terdengar.

Fara merasa tidak nyaman berada di sini, apalagi tatapan orang orang yang penuh intimidasi ke arah nya terus menyapa saat dari awal ia datang.

"Fanrik" bisik Fara, sontak Fanrik menoleh

"Seharus nya kan ini acara untuk keluarga nya aja, kenapa kita diundang undang juga?"

Mendengar bisikan Fanrik, Fanrik gantian medekatkan bibir nya ke arah daun telinga Fara

"Itu nama nya orang nggak jelas" ucap Fanrik sambil kembali kepada posisi nya

Fara menatap Fanrik lalu tertawa kecil, dasar Fanrik bisa bisa nya ia bilang seperti itu.

••
Faradilla POV
Akhir nya acara selesai juga, aku merasakan cape sekali cape bukan karna acara itu lama bukan malah acara itu dibilang tidak begitu lama. Aku sangat cape karna ditatap sinis terus pada orang orang yang ada didalam gedung tersebut.

Memang nya aku salah apa ya sampai di tatap sinis sampai sampai aku merasa terintimidasi.

Sekarang aku sudah ada di mobil dengan Fanrik menuju pulang ke rumah, aku merasa jengah karna Fanrik hanya diam saja sambil fokus menyetir.

Tibatiba entah pikiran dari mana aku berpura pura tertidur. Yatuhan, pede banget aku karna aku berpikir bahwa nanti Fanrik akan mengangkat tubuh ku, itu mustahil banget Fara.

Aku mencoba untuk terus menutup mata ku semoga saja aku jadi benar benar tidur, tapi tidak bisa sama sekali daritadi.

Aku merasakan mobil berhenti pertanda bahwa aku dan Fanrik sudah sampai rumah, tapi aku tetap saja menutup mata ku. Aku masih berharap bahwa ada yang akan mengangkat tubuh ku. Dasar bodoh! Itu kan benar benar mustahil. 

Tapi tunggu..

Aku merasakan bahwa tubuhku saat ini sedang melayang, ternyata Fanrik menggendong ku.

Digendong ala bridal styel membuat jantung ku rasa nya ingin copot. Aku merasa saat ini Fanrik sedang menaiki tangga.

Lalu aku merasa tubuh ku seperti nya telah dibaringkan dikasur Fanrik. Hening beberapa saat membuat ku takut, rasa nya aku ingin membuka mata tapi aku sontak tersentak.

"Kenapa berkeringat?" gumam Fanrik pelan

Jelas jelas aku berkeringat, baru saja benda kenyal menempel mulus ke arah bibir ku. Keringat ku terus mengalir karna kaget, dan menahan diri daritadi.

Aku membuka sedikit mata ku untuk melihat apa yang sedang dilakukan Fanrik, ternyata Fanrik sedang mengotak atik remote AC. Mungkin bagi ia aku berkeringat karna AC nya kurang dingin, jelas jelas aku berkeringat itu karna diri nya.

Setelah Fanrik selesai mengotak atik AC, Fanrik pergi keluar dari kamar.

Aku bernafas lega, rasa nya aku ingin berteriak keras sekarang juga, rasa nya aku sudah sangat terpikat oleh pesona Fanrik

Hadu Fanrik kamu membuat aku seperti tengah diambang kematian. 

••
Pagi hari Fara sudah sibuk berkutik dengan bahan bahan yang ada didapur, benar benar fokus membuat sarapan untuk diri nya dan Fanrik.

Sedangkan Fanrik tengah berolahraga di lapangan basket yang sudah di sediakan di luar rumah nya. Memakai seragam basket yang setiap saat selalu ia pakai bila ada latihan di sekolah atau tanding.

Sarapan pun sudah siap, lalu dengan segera Fara membawa nya ke depan luar rumah dimana Fanrik berada.

Fara sudah sampai dilapangan basket tersebut melihat Fanrik latihan basket dengan serius membuat siapa saja kaum hawa yang melihat nya berteriak histeris.

Fara jadi teringat waktu tanding basket dengan sekolah lain. Ia ingat saat itu ia menonton hanya ditemanin novel nya.

Fara melihat dari kelima cowo yang sedang tanding basket dari sekolah nya, bagi Fara yang lebih menawan, pendiam, dan bersikap misterius adalah orang yang waktu itu sedang mencetak point dari hasil shooting nya.

Benar benar diluar ekspetasi Fara karna ternyata orang itu lah yang sekarang menjadi suami nya, yaitu Fanrik.

Rindu sekali Fara saat ia masih sekolah, berpenampilan culun, nggak pede, selalu diam, tidak punya teman. Tapi sekarang entah mengapa ia merasa sikap nya kali ini jadi bawel, dan ingin selalu dimanja rasa nya.

Penyebab nya adalah ya karna laki laki yang tengah menatap nya saat ini,  Fanrik Johnes.

Fara tersadar lalu sangat risih saat Fanrik menatap nya begitu intens.

"Fanrik" ucapan nya menyadarkan Fanrik membuat Fanrik berdecih

"Ini di makan dulu sarapan nya nanti ke buru dingin, nggak enak" ucap Fara sambil menyodorkan makanan yang baru saja dimasak nya

"Gimana kalo lu aja yang jadi sarapan pagi gua?"

Bluuush! mata Fara melotot takkala Fanrik berbicara seperti itu

Dengan sigap Fara menjauh dari Fanrik lalu tidak lupa berucap dahulu pada Fanrik bahwa sarapan nya harus cepat dimakan, lalu langsung jalan terbirit birit masuk ke dalam rumah.

"Tambah gemes" gumam Fanrik sambil melihat Fara terbirit birit memasuki rumah nya dengan muka merah padam nya

Copot copot deh nih jantung.

•Tbc
Jangan lupa VOMENT & SHARE ke teman teman kalian kalau suka dengan cerita nya! <3 

Real Life FaradillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang