Bangkrut (VII)

23 12 8
                                    


Obrolan singkat kita yang terjadi begitu saja membuatku kepikiran akan dirimu.
Satu detik dengan mu bisa mempengaruhi hari yang ku jalani. Menjadi menyenangkan ataupun sebaliknya.

Arion Elvano Adikara


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pekerjaan Sherly sudah selesai, sekarang waktunya untuk pulang.  Ia pun segera merapikan barang-barang yang berantakan disekitar tempat kerja nya laku bersiap pulang.

"Konyol" satu kata yang terucap dari bibir Sherly saat melihat secarik kertas yang diberikan Arion tadi.

Sherly mengambil kertas itu dan memasukkan nya kedalam tas, siapa tau nanti dia butuh. Siapa tau.

Karena pekerjaan nya sudah selesai dan ruang perpustakaan sudah bersih, Sherly segera berjalan kearah pintu keluar lalu langsung mengunci nya. Lalu menyerahkan kuncinya ke guru piket.

Sepi, satu kata yang menggambarkan lorong sekolah saat ini. Mengingat ini sudah jam 3 lewat, pasti murid-murid yang ada sudah pada pulang kecuali anak yang sedang ekskul dan guru guru yang masih bertugas dengan tugas mereka masing-masing.

Dan disinilah dia sekarang, didepan pintu gerbang sekolah. Sambil menunggu angkutan umum lewat yang ditemani oleh satpam SMA Angkasa.

Sambil menunggu Sherly menatap ke bawah dan menendang batu batu kecil karena merasa bosan.

Terdengar suara knalpot motor yang mendekat ke arahnya, dan terlihat seorang laki-laki yang menaiki motor tersebut dengan helm full face dan mengenakan seragam yang sama dengannya dirinya.

Yang ada dipikiran Sherly sekarang adalah, ngapain dia? Siapa laki-laki yang berhenti tepat didepannya? Dan mau apa dia berhenti? Sayangnya pertanyaan ini tidak di ajukan kepada laki-laki tersebut hanya diajukan didalam hati.

Namun tiba-tiba laki-laki itu membuka helm nya.
"Hei Shey!" Sapaan yang dilontarkan setelah laki-laki itu membuka helm nya.

"Arion?" panggil Sherly bingung. Sedang apa anak ini? Bukannya ia sudah pulang dari 1 jam yang lalu? Begitulah pertanyaan yang sayangnya tidak dilontarkan lagi, dan hanya menjadi tanda tanya dipikirannya.

"Yoi, bareng gua yuk" kata Arion seenak jidat nya sambil merapihkan rambutnya yang berantakan setelah membuka helm.

"Gak" ucap Sherly segera menundukkan kepalanya bermain dengan batu lagi.
'mana si angkot? Bus kek gitu? ' batin Sherly dengan harapan terhindar dari orang autis ini.

"Udah ayo naek, bus nya hilang ditelen UFO" kata Arion asal.

"Gakmau" Balas Sherly terus menolak Arion, namun Arion semakin gencar mengajak Sherly.

"Naik aja Shey, gua bukan orang jahat kok. Lo ga cape apa nungguin terus kayak anak ilang?" kata Arion tidak menyerah mengajak Sherly.

"Gak Ar, makasih" Jawab Sherly menolak dengan halus.

"Gua anterin pulang atau besok lo harus temenin gua makan di kantin?" Ucap Arion memberikan pilihan.

"Gak mau dua-duanya" Balas Sherly terus menolak Arion, dengan tangan yang memegang tali tas dengan erat.

"Gua itung sampe 3, kalo lu gamau juga. Besok gua jemput lo dikelas temenin gua makan dikantin" ancam Arion terus menerus

"Gak gak gak" ucap Sherly teguh pada pendirian, Ia tak habis pikir apalagi dengan makhluk didepannya ini.

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang