Pertemuan Kedua (VI)

35 14 3
                                    

“Eh Ion! kampret woy! eh si setan dipanggilin kaga nengok” teriak Leo dari kejauhan saat ia sudah melihat wujud Arion yang sempat hilang ditelan angin.

“ARIONNN!!!” teriak Leo menggelegar dan menggemparkan lorong sekolah yang sedang ia lalui. Alhasil banyak pasang mata yang melihat kearah Leo dan ada juga yang melihat kearah Arion. Namun sisi positifnya adalah si kunyuk gila itu mau nengok ke arah Leo.

“Ngapain si lu teriak. Malu tau diliatin banyak orang” ucap Arion pelan sambil berjalan menuju sahabat nya yang gila satu itu.

“lagian elu gua panggil baek baek kaga nengok” ucap Leo sambil berjalan beriringan dengan Arion menuju kelas. Tidak mempedulikan beberapa pasang mata yang masih melihat kearah mereka

“Yaudah iya gua yang salah emang, maap ye” ucap Arion dengan nada yang menjengkelkan sambil menyatukan telapak tangan seperti orang yang sedang  memohon.

“Yeh dasar gila” kata Leo sambil memukul kepala Arion pelan.

Arion pun hanya membalas dengan senyuman yang memikat kaum hawa. Untung Leo kaum adam.

“Mau muntah gua ngeliat lo senyum, heran gua. Kenapa cewe-cewe pada demen banget ngeliat lo senyum,apa bagusnya coba” kata Leo menghina senyum Arion dengan tangan yang dilipat didepan dada.

Arion dengan sengaja melebarkan senyuman yang lebih mirip seringai kearah Leo secara berulang-ulang.
“Setan! Serem anjir” balas Leo sambil mendorong muka Arion menjauh dari nya.

Dan Arion malah semakin menjadi dengan terus tersenyum ala setan hingga membuat Leo terus-terusan bergidik.

“Eh be te we, tadi lo ngapain kabur?” tanya Leo penasaran sekaligus hendak membalas meledek sahabatnya itu.

“Gatau” ucap Arion jujur. Karena sebenarnya ia juga bingung kenapa ia kabur saat Leo mengintrogasinya.

Leo pun menaikan sebelah alisnya,bingung dengan jawaban Arion “Itu tandanya lu suka sama dia bro” jawab Leo sok tahu tingkat dewa.

Arion mengerutkan keningnya, bingung dengan jawaban Leo “kok lo bisa nyimpulin kek gitu?” balas Arion bingung.

“ngapain lo ngeliatin dia kalo kaga ada rasa, pake alesan ngeliatin buku lagi" jawab Leo sekaligus menyindir Arion.

karena keasyikan berdebat mereka tak sadar kalau mereka sudah sampai kelas. Mereka melihat  pemandangan yang sama untuk kedua kalinya. Dion yang sedang membaca komik di tepat duduk Arion.

“Berasa De Javu tau kaga si gua ngeliat lo” teriak Leo yang lagi-lagi menimbulkan debat unfaedah untuk kesekian kalinya.

Namun Arion kali ini tidak ikut memperhatikan atau menjadi tim hore, ia sedang memikirkan ucapan Leo yang selalu muncul di pikirannya.

“Gua suka ama sherly? Masa sih? Padahal kan kenal aja baru,deket kaga” Gumam Arion yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.

***

Pelajaran pun selesai yang diakhiri dengan suara bel pulang yang merdu.

Murid murid yang ada pun segera membereskan seluruh peralatan sekolahnya dan dimasukan kedalam tas,lalu berdoa. Barulah mereka pulang menuju gerbang sekolah.

Namun naas nya Arion mendapat tugas dari guru Bahasa Indonesia nya, yaitu mengambil buku-buku yang ditumpuk rapi dimeja sang guru di perpustakaan. Arion pun hanya bias tersenyum saat guru itu minta tolong kepada dirinya, tidak berani menolak. Namun sialnya, kedua temannya sudah ngacir duluan dengan alasan ditunggu nyokap. Apaan coba,orang udah SMA nyokap masih nunggu. Dasar NDESO

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang