"Ion, anterin gua ke perpustakaan sebentar yok" ucap salah seorang teman dekat Arion yaitu Leo.
Arion pun menghentikan aktivitas membaca komik kesukaan nya, yaitu detekif Conan. Dan terpaksa mengantar temannya ke perpustakaan.
Jika kalian mau tau, Arion adalah salah satu dari berjuta-juta orang lainnya yang menyukai komik ini. Bahkan ia sudah mengkoleksi hampir 1 rak penuh dari kecil sampai sekarang.
"Tumben? Mau ngapain?" tanya Arion mengerutkan kening nya bingung. Karena selama ia berteman dengan Leo hampir tidak pernah masuk perpustakaan. Alasannya adalah Leo tidak menyukai aroma dari buku buku yang ada di perpustakaan.
"Ck. Itu gua dapet tugas dari bunda suruh nyari buku masakan, mau pinjem sebentar" jelas Leo yang membuat Arion menganggukan kepalanya.
"Oke lah" Balas Arion sambil mengacungkan jempolnya dan tersenyum.
Mereka pun segera berdiri dan menuju ke perpustakaan.
Setelah tiba dipintu yang bisa dibilang cukup besar, mereka berjalan memasuki perpustakaan. Leo pun segera mencari ke rak rak buku setelah ia bertanya kepada penjaga perpustakaan.
Leo benar-benar tidak menyukai aroma nya, saking tidak sukanya ia sudah memakai masker yang ia bawa khusus untuk masuk perpustakaan.
Sementara Leo mencari buku, Arion sibuk melihat kesekeliling perpustakaan. Hingga ia menemukan satu murid yang sedang membaca, di ujung sudut perpustakaan.
Murid itu tampak serius dengan bacaannya sehingga ia tidak menghiraukan apa yang terjadi di sekitanya.
Tenang dan damai 2 hal itu lah yang di rasakan Arion saat memandangi murid itu, hingga tak sadar bahwa Leo sudah menemukan buku yang di butuhkan nya.
"ngelamun aja, ngeliatin apa si lo?" tanya Leo sambil berjalan ke arah penjaga perpustakaan.
"Murid SMA Angkasa" jujur Arion yang membuat Leo hanya menganggukan kepalanya.
Leo pun segera mengisi formulir peminjaman buku. Setelah selesai mereka segera keluar dari perpustakaan.
"Huuh" Leo memghembuskan nafasnya dengan lega setelah melepas masker di luar perpustakaan.
Mereka akhirnya berjalan menuju kelas XI IPA 2 sambil mengeluarkan jokes jokes receh yang diciptakan oleh Leo yang membuat Arion terkekeh di sepanjang jalan, dan itu membuat banyak pasang mata memperhatikan Arion khususnya para siswi yang terpesona dengan tawa Arion.
Sesampainya di kelas, ia menemukan Dion yang sedang membaca komik milik Arion di kursinya.
Mereka berdua pun akhirnya mendekat ke arah Dion, dan sepertinya Dion tidak menyadari nya karena larut dalam bacaan nya.
"Astaga, harta karun gua dirampas, dan jatuh ketangan yang salah" ucap Arion sambil merapatkan tangan nya dibawah dagu seperti gaya cheerybelle setelah tiba di depan meja yang dipakai Dion.
"Alay bedon" ucap Leo bergidik sendiri sambil memukul kepala Arion. Arion pun hanya tertawa tak jelas memamerkan pesona nya yang memang tidak sengaja dipamerkan. Untung teman temannya cowo, kalo cewe. Sudah dibuat terpana dengan lengkungan di bibir Arion yang tidak pernah absen dikeluarkan dan tidak ada duanya.
Namun Dion tetap tidak bergeming, ia masih larut dengan fantasi nya. Ntah Dion yang memang terlalu fokus, atau emang dia budek,ntah lah hanya Dion dan author yang tau.
Leo pun segera menggebrak meja yang sedang di pakai Dion untuk membaca. Alhasil akhirnya Dion tersentak dan mendumel gak jelas.
"Tolong ya manusia kurang beriman, gua lagi baca gausah caper jadi makhluk hidup" Sinis Dion segera meletakkan komik itu ke meja dan berkata dengan 'lembut' kepada Leo sambil merapatkan tangannya seperti orang memohon.
"Wah parah, Ion udah minjemin lu komik malah dikatain orang kurang beriman. Gampar Ion ntar Dion gua mampusin" ucap Leo memanas- manasi Ion.
"Heh bahlul, gua ngatain lu. Bukan Ion du yu andersten?" balas Dion sambil menjewer telinga Leo.
"no no I'm not understand, eh Yes yes I'm understand" ucap Leo sambil meringis.
Mereka pun terus melanjutkan perdebatan nya. Yaitu antara Dion dan Leo, sedangkan Arion hanya menatap kedua temannya sambil tertawa.
Arion tidak mau ikut campur, karena bagian dia adalah seperti penonton alay, yang hanya melihat dan tertawa jika ada adegan yang lucu. Ntah lah apa yang lucu mungkin memang pertarungan Dion dan Leo lucu sehingga Arion tertawa terus atau memang selera humor Arion yang rendah. Maklumin namanya juga jomblo berkepanjangan.
***
"Hai abis dari mana?" Tanya Andra satu satunya teman dekat Sherly.
"Perpustakaan" jawab Sherly singkat, lalu kembali duduk sambil meletakkan buku di atas meja nya.
Andra pun hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti. Toh memang sudah menjadi kebiasaan temannya itu selalu pergi ke Perpustakaan.
Andra tidak pernah mau ikut. Andra selalu memiliki alasan saat Sherly mengajaknya ke perpustakaan. Alasan yang Sherly ingat adalah ia tidak suka membaca, ada rapat osis, kegiatan ekskul, mau ke kantin, dan blablabla. Sherly tidak memaksa terserah Andra saja, toh itu haknya. Walaupun Sherly tidak yakin.
Sepi.
Itu lah kata yang tepat untuk mendeskripsikan tempat duduk Andra dan Sherly.Andra Sibuk dengan Handphone nya, ntah apa yang sedang ia perbuat, dan Sherly sibuk dengan buku yang ia bawa tadi.
"Li" ucap Andra akhirnya membuka topik pembicaraan.
"Ya?" jawab Sherly dengan mata yang setia menatap buku yang dibacanya itu.
"Nanti temenin gua ke ruang Osis ya, ada rapat sebentar, paling cuma 15 menit" kata Andra.
Sherly bingung. karena jika rapat itu dimulai jam pulang sekolah ia tidak bisa, karena hari ini Sherly harus mencuci pakaian dirumah nya yang sudah menumpuk. Namun ia tidak enak dengan Andra jika ia menolak.
Andra selalu menolong Sherly saat ia sedang susah, jadi ahh entahlah Sherly bingung.
"Lii, gimana mau yaa? " Tanya Andra membuyarkan lamunan Sherly dengan tatapan memohon.
"Rapat nya kapan Ra?" tanya Sherly.
"Habis pulang sekolah. Mau ya?" tanya Andra lagi. Tetapi Sherly hanya diam masih memikirkan keputusannya.
"Nanti gua traktir nasi goreng depan gang rumah lu deh Li, ya ya?" Tanya Andra lagi sambil melipat tangan memohon.
Akhirnya Sherly mengiyakan saja, karena ia bingung harus bagaimana.
kan rapat nya cuma 15 menit
Batin Sherly mencoba berpikir positif.Setelah itu guru pun memasuki kelas mereka, dan mereka memperhatikan guru yang mengajar dengan tenang. Tidak ada yang mengobrol jika guru sedang menerangkan, ntah mengapa itu sudah menjadi kebiasaan anak XI IPA 1.
Bahkan tak jarang banyak guru yang suka memuji anak Kelas XI IPA 1. Mungkin karena kelas unggulan, atau karena siswa siswi nya sudah disiplin sejak awal. Ntah lah. Hanya Yang Maha Kuasa yang tau.
#jariguakriting
#tanganguapegel
#demiIondanLilitersayang
#janganlupavote
#terusdukung
#🖤🖤🖤dariauthorJangan lupa add 'destiny' ke perpustakaan kalian yaa.
Thx for reading
22-05-19
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fiksi Remaja"Lo yakin? Mending jauh-jauh"- Sherly Arabelle "Gua yakin seyakin yakinnya orang yakin, karena lo yang terakhir"- Arion Elvano Adikara .... Arion Elvano Adikara seorang siswa yang tidak sengaja menjadi tertarik dengan Sherly Arabelle, namun Sherly...