Happy reading, rilex aja bacanya ya shaay 😘 ohiya, part ini 'agak' panjang, bisa vote dulu 😉
📝📝📝
“Jadi gimana? Lo udah ada dikasih tahu kapan pertemuan pertamanya?” Anneth bertanya setengah berbisik.
Charisa menyeka keringatnya lalu mengendikkan bahunya, “Belum tahu, belum ada dikasih tahu lagi. Kemarin itu isi e-mailnya cuma nerangin kalau diterima, keterangan selanjutnya bakal dikasih tahu.”
Temannya itu pun menganggukkan kepalanya, lalu tatapan matanya mengeliling melihat teman-teman sekelasnya masih harus menyelesaikan satu putaran mengelilingi lapangan. Mereka memang sedang ada mata pelajaran olahraga dan kali ini guru bertubuh atletis itu meminta mereka hanya harus mengelilingi lapangan sebanyak 30 kali.
“Ayo semangat, Wa!” Charisa tersenyum geli setelah menyemangati temannya yang mulai letih.
Nashwa yang berada tepat di belakang menganggukkan kepalanya, meski terlihat sangat jelas keringatnya terus bercucuran dan jangan lupakan umpatan kekesalannya karena sudah nekat ikut berlari padahal dirinya sedang halangan.
Hari ini hanya diminta mengelilingi lapangan, padahal biasanya ada hal lain yang harus dikerjakan, rupanya seperti ada rapat penting para guru-guru yang mengharuskan pak Tori meninggalkan murid-muridnya, namun pelajaran tetap saja dilanjut.
“DENGER GUYS! KATA PAK TORI KERJAIN LKS HALAMAN 20, KERJAIN HARI INI JUGA KUMPULNYA KE GUE!!” Alde sang ketua kelas berteriak nyaring, dan tentu saja perintah itu membuat teman-temannya mendengus sebal.
“Ya Allah gue nggak mau lagi ngapa-ngapain!” Keluh Nashwa sambil meluruskan kakinya di lapangan hijau sekolah.
Charisa dan Anneth pun ikut duduk di samping gadis cantik itu, lalu merangkulnya bersama-sama.
“Ntar kita bantuin deh, Wa.” Ucap Anneth tersenyum,
Charisa mengerutkan keningnya, “Monmaap? Kita?” sanggahnya,
Anneth pun nyengir, “Hehe, iya iya, Ucha yang bakalan bantuin maksudnya.”
“Ah kalian kok baik banget!” Nashwa lantas merangkul kedua orang yang duduk di samping kiri dan kanannya. Sedangkan Charisa hanya senyum mesem mendengarnya.
📝📝📝
“Den, nih LKS gue!” Nashwa meletakkan LKS miliknya di atas tumpukan LKS yang ada di meja Alde,
Friden menganggukkan kepalanya sembari fokus menyalin tugas milik Alde selaku teman sebangkunya, si ketua kelas yang udah ngilang beberapa menit yang lalu.
“Tumben cepet, Wa?” Friden tersenyum miring, karena biasanya Nashwa terkenal sebagai murid yang paliiing lambat mengumpulkan tugas setelah Friden.
Nashwa mencebikkan bibirnya, “Ngaca dong!” cibirnya, lalu mengabaikan Friden yang hanya menertawakannya tanpa berniat membalas.
Gadis dengan lesung pipi itu pun meninggalkan area meja para penyamun—mejanya kumpulan cowok-cowok dalam satu barisan di pojok kiri—begitu gelar yang disematkan. Nashwa berjalan menuju mejanya kembali.
“Elo kenapa lama banget tadi di UKS, Cha?” Tanya Anneth sembari mengurai kembali rambutnya yang diikat selama pelajaran olahraga tadi,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Revealed
Teen FictionEkskul yang dinanti-nantikan Charisa akhirnya membuka pendaftaran. Ekskul konseling teman sebaya, di mana setiap siswa direkrut untuk menjadi konselor teman sebaya yang dibawahi oleh guru BK. Para siswa yang berhasil masuk ke ekskul tersebut dibina...