Day 6

353 66 45
                                    

Happy reading,
jangan lupa vote 😉

📝📝📝

Charisa baru saja bersemangat ingin menuju ‘markas’-nya KTS, tetapi pemberitahuan baru saja didapatnya bahwa hari ini pemberian materi pertama tidak bisa diberikan, diundur jadi hari senin. Ibu Tina tidak menjelaskan alasan rincinya mengapa dipindah ke hari senin, tapi menurutnya bagus juga dipindah ke hari senin jadi dia tidak harus pulang lambat di hari sabtu.

“Kenapa lo senyam-senyum? Dapat chat dari gebetan ya?!” Anneth yang masih berada di sampingnya langsung menodongkan jari telunjuknya,

Sontak saja tudingan Anneth menarik perhatian Nashwa dan Aura yang sudah bersiap ingin keluar dari kelas,

“Hah? Siapa gebetan lo, Cha?” Tanya Aura setengah meledek,

Disusul Nashwa yang sudah tersenyum miring, “Haa! Baruuu aja kemaren lo bilang lagi nggak pengen pacaraan!!” ungkitnya kembali.

Anneth masih memasang wajah interogasinya, “Cepet ngaku lo!”

“Apaan sih!” Sanggah Charisa dengan kening bertaut, “Ini chat grup ekskul gue, hari ini nggak jadi pertemuan, diundur ke hari senin.” Jelasnya. Namun sejurus kemudian ia baru teringat dengan ekskulnya yang harus dirahasiakan,

“Hah? Ekskul?” Nashwa semakin menaruh curiga, diangguki Aura.

Setahu mereka berdua, Charisa tidak ada mendaftar ekskul manapun, jangankan mendaftar, rasanya pendaftaran ekskul-ekskul di sekolah mereka sudah menutupnya, alias sudah tidak ada lagi pendaftaran ekskul manapun. Jadi, ekskul apa yang diikuti Charisa?

Anneth yang tahu pun mulai ikut panik, “Hah hah mulu lo berdua, tukang jual keong apa? Ucha ikut ekskul cheerleader! Dia ngisi posisi bunga yang pindah itu loh,” ucapnya sambil menyenggol siku Charisa,

Temannya itu nampak cengo dan agak lola, hingga ia tersadar setelah mendapat injakan pelan dari Anneth. “Ooh, iya! Gue ikut cheerleader hehe,”

Aura dan Nashwa pun sempat meragukannya, namun mengingat tinggal mereka berempat yang ada di dalam kelas membuat keduanya tersadar untuk segera pergi dari kelas dan mengabaikan kabar tentang Charisa mengisi posisi Bunga anak kelas 12 IPA-3 yang pindah beberapa hari yang lalu. Meski masih ada pertanyaan bagaimana bisa? Tapi mereka lebih menyimpannya untuk ditanyakan nanti, kalau ingat.

“Heh! Kalo ngasih ide boong yang rasional dikit dong? Cheerleader? Hellooo?!” Charisa berdecak sebal setelah kepergian Aura dan Nashwa.

Tanpa tanggung-tanggung Anneth langsung menjitak kepala gadis itu, “Terimakasih, Anneth. Sama-sama, Ucha.” Sindirnya lalu merapikan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.

“Hehe.. makasiih Nethii,” Charisa pun nyengir dan memeluk Anneth dari samping, “Tapi lain kali pinteran dikit boongnya!” ungkitnya lagi.

“Lo mah kebiasaan, Cha. Suka keceplosan, tiati lo sama privasi murid yang lo tanganin,” petuah Anneth menyadarkan Charisa,

Gadis itu sempat melamun sebentar sepanjang mereka berdua berjalan menuju parkiran. Charisa sudah memikirkannya semalaman, dan kali ini ia yakin dengan apa yang ia yakini.

“Neth,” Anneth memalingkan tubuhnya padahal tangannya sudah menggapai pintu mobilnya,

Gadis dengan tubuh tinggi semampai itu mengerutkan keningnya, “Kenapa, Cha?”

The RevealedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang