Welcome to new story😄😄
.
.
.
.
.
.
.
Brakk! Brakk! Brakk!
Itu suara pintu kamarku yang digedor dengan tidak manusiawi oleh sesuatu yang sayangnya dia adalah manusia.
Hei, ayolah ini masih terlalu pagi. Bahkan baru sekitar tiga jam yang lalu aku bisa benar-benar tidur, sungguh para guru memang sangat tak kenal ampun dalam memberi tugas. Tunggu, apa aku membicarakan tugas sekolah? Oh, sepertinya tidak. Semalam sebenarnya tujuh puluh lima persen waktu belajarku untuk menyelesaikan membaca novel yang kupinjam dari perpustakaan sekolah, sisanya kugunakan untuk sekedar membaca materi untuk pelajaran besok. Namun, lupakan, yang jelas aku masih mengantuk sekarang.
"Yak! Yoo Kihyun! Apa kau mati?"
Ingin kujawab, iya. Namun, kuurungkan ketika teringat bahwa ucapan adalah doa, enak saja aku masih terlalu muda untuk mati.
Brakk! Brakk! Brakk!
Ugh ... Sialan! Baiklah aku menyerah. Dia tak akan berhenti mendobrak pintu kamarku sampai aku benar-benar terbangun. Dan dengan langkah terseret aku mendekati pintu dan menarik kenopnya hingga pintu itu terbuka.
"Yak! Kau mau memukulku juga, eoh?!" bentakku saat ia nyaris mendaratkan tangannya di wajahku tepat setelah pintu terbuka. Fyiuh, untung aku bisa menghindar.
Oh, sial! Dia malah tersenyum lebar menampakan gigi putihnya yang ku akui rapi. Jika aku perempuan, aku pasti akan mengatakan jika dia tampan.
"Hehe, maaf. Ku kira pintu," katanya tanpa dosa.
Pintu kepalamu! Huh, Menyebalkan!
"Aku sudah bangun jadi pergilah dan urusi dirimu sendiri!"
"Baiklah, baiklah. Aku hanya membantu bibi untuk membangunkan hamster yang sedang hibernasi. Okay, kutunggu di bawah, see you!" ucapnya lagi sebelum berlalu memasuki kamarnya yang sebenarnya hanya terletak di sebelah kamarku. Ia sempat mengusap puncak kepalaku sebelum pergi.
"Yak!"
Aku berdecak sebal sebelum berbalik memasuki kamarku. Jika sudah seperti ini aku tak akan bisa kembali tertidur, maka aku putuskan untuk mandi saja dan segera bersiap-siap untuk sekolah. Ada baiknya juga berangkat sekolah di saat masih pagi, karena aku jadi bisa menghirup udara yang belum tercemar oleh asap kendaraan.
Oh, dan soal tadi. Tolong jangan berprasangka buruk tentangku dulu. Aku tidak seperti yang kalian pikirkan. Setiap hari kami memang seperti itu. Dia selalu mendobrak pintu kamarku dan aku selalu ketus padanya. Akan tetapi, sungguh aku tidak bermaksud untuk melukai perasaannya, hanya kesal saja dan aku tak bisa mengontrol ucapanku saat sedang kesal. Jadi dia sudah terbiasa dengan itu. Tenang saja.
Dan, hampir lupa, perkenalkan aku Yoo Kihyun dan bocah cerewet tadi adalah Lee Minhyuk, dia saudara sepupuku. Dan aku menyayanginya, sangat. Dia tinggal bersama keluargaku sudah sekitar sepuluh atau sebelas tahun mungkin, aku saja sampai lupa. Bahkan aku sampai tidak sadar jika dia bukan saudara serahimku.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [END]
Fanfiction🔒𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🔒 #sickstory #brothership #family #angst . . Ditinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil, Lee Minhyuk harus tinggal dengan paman dan bibinya. Sepasang orang baik yang mau merawatnya seperti anak send...