EMPAT BELAS

639 81 32
                                    

🏵️ Happy Reading 🏵️
.
.

Sungguh Minhyuk tak habis pikir dengan kelakuan keempat siswa di hadapannya ini. Tertawa senang setelah menumpahkan segelas jus ke seragam yang ia kenakan. Hari masih pagi, dan ini adalah hari pertama Minhyuk kembali ke sekolah setelah kemarin absen dari kegiatan pembelajaran.

Lihat hasil yang mereka perbuat padanya. Seragam beserta almamater yang Minhyuk kenakan kini ternoda dengan bercak air jus di beberapa tempat. Kejadian itu terjadi tepat di depan pintu kelas, jadi beberapa siswa yang berlalu-lalang mentertawakan hasil kerja Jongin dan kawan-kawannya. Minhyuk hanya bisa diam tertunduk sembari berusaha mengusap tumpahan jus itu dengan tangan kosong.

Kihyun tak langsung datang ke kelas setelah turun dari mobil tadi. Bocah itu buru-buru melesat ke toilet karena ingin buang air kecil. Alhasil Minhyuk harus pergi ke kelas sendirian usai berpisah dengan Changkyun di lorong. Akan semakin banyak yang menggunjingkannya saat Kihyun tak berada di sampingnya. Seperti saat ini, di antara banyaknya manusia berlalu-lalang, tak ada satupun yang berniat membantunya. Malah hal ini dinilai sebagai hiburan bagi mereka.

"Mau protes? Atau mau melawan?" tanya Jongin kala Minhyuk mengarahkan tatapan datar kepadanya.

Minhyuk memilih diam, membalas pun hanya akan membuat Jongin semakin semangat mengerjainya. Jadi, daripada buang-buang waktu untuk meladeni tuan muda Kim itu, Minhyuk memilih menghindar dengan melangkah menuju kursinya. Namun, bukan Kim Jongin jika dia membiarkan targetnya lepas dengan mudah.

"Sebenarnya apa mau kalian?" Minhyuk berujar setengah kesal saat tangan Jinyoung sengaja menahan tubuhnya agar tak pergi.

"Kami?" Tangan Jongin menunjuk dirinya dan juga teman-temannya.

"Kami hanya mau menyambut kedatanganmu Lee Minhyuk," imbuhnya kemudian.

"Menyambutku?" Minhyuk memasang senyum miring di wajahnya tanpa sadar.

"Terima kasih sudah mau repot menyambutku. Sambutan yang kalian berikan benar-benar manis," ujar Minhyuk mengejek sembari menatap bekas tumpahan jus jeruk yang mengotori beberapa sisi seragamnya.

"Jadi kau menyukainya?" Jongin bertanya sambil menatap nanar Minhyuk.

"Kalau begitu, kau pasti tak keberatan kalau aku memberikanmu sambutan lagi bukan?" Giliran Sungjae yang bercap.

Usai mengatakan kalimat itu tangan Sungjae langsung melempar satu kotak jus jeruk lagi kepada Minhyuk. Hendak mengindari serangan Sungjae kepadanya, Minhyuk berencana menggeser tubuhnya. Entah karena terlalu syok atau memang refleksnya tidak baik, tubuh Minhyuk hanya membeku di tempat tanpa bisa bergerak. Bahkan untuk memejamkan matanya saja Minhyuk tak bisa, alhasil ia hanya bisa pasrah jika kotak jus itu mendarat tepat ke wajahnya.

Minhyuk tersentak manakala kotak jus yang Sungjae lempar justru berbalik menghantam tubuh Sungjae. Sebenarnya bukan hanya Minhyuk, beberapa siswa juga tampak terkejut melihat pemandangan tersebut.

"Sudah selesai?" Adalah Kihyun yang entah sejak kapan sudah berdiri tepat di sisi Minhyuk.

Dengan tatapan menatang, sepupu Minhyuk itu terlihat melayangkan pandangan kesal pada Jongin dan kawan-kawannya. Tidak ada sedikitpun rasa takut dalam diri bocah itu.

"Kalau sudah selesai, biarkan Minhyuk duduk di tempatnya. Dan itu tadi adalah sambutan dariku, semoga kau menyukainya juga, Yook Sungjae." Lagi Kihyun berujar yang tak mendapatkan satu bantahan pun dari Jongin dan teman-temannya.

Melihat itu, Kihyun cepat menarik tubuh Minhyuk bersamanya dan duduk di bangku mereka masing-masing. Mengabaikan sosok Sungjae yang kini mengumpat tak jelas, mengutuk seragam putihnya yang ternoda.

STAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang