Epilog

2.9K 328 13
                                    

Tak terasa kamdungan Baby memasuki bulan kesembilan dan prediksi dokter mengatakan ia akan bertemu dengan si kembar sekitar satu minggu lagi.

Kenzo pun tumbuh dengan sehat dan sekarang berusia tiga tahun,diusianya terkadang ia sudah dewasa tapi juga tergadang manja bahkan pernah satu haria ia sama sekali tidak ingin pisah dengan Baby dan itu sedikit menyulitkan.

Seperti malam ini Baby harus bersabar karena Kenzo terua saja berlari kesana kemari tidak mau pakai baju padahal mereka sudah telat untuk makan malam keluarga.

"Ok Kenzo,tidak usah pakai baju" Baby menyerah dan duduk disofa.

"Tapi jangan menyesal nanti kita akan memesan kue coklat dan kau tidak ikut" lanjut Baby membuat Kenzo berhenti dan mengikuti Baby untuk makai bajunya.

"Mom,banyak ga roti nya?" tanya Kenzo membuat Baby tersenyum

"Banyak banget,nah udah selesai sana main dulu Mommy mau ambil baju buat daddy dulu" kata Baby menepuk pelan pudak Kenzo sebelum bangkit dari duduknya.

Walau punggung nya sakit,kakinya juga sering bengkak bahkan terkadang napasnya sedikit tersengal jila bermain dengan Kenzo.

Baby berjalan dengan kesusahan karena perutnya yang sudah sangat besar.
"Darwin mau pake baju apa?" teriak Baby saat sudah didepan lemari besar milik Darwin

"Apapun little wife,kau pilih saja aku akan pakai" balas Darwin dari arah kamar mandi.

Baby hanya menghela napas,dan mulai mengambil kan baju untuk Darwin. Ia memilih kemeja hitam dan celana bahan hitam entahlah belakangan ini Darwin sangat terlihat tampan dengan kemeja hitam ditambah lengannya digulung sanpai sikut.

"Jangan terlalu fokus mandangi baju ku" kata Darwin yang baru mandi dengan aroma yang sangat segar.

"Ga kok" bantah Baby menahan malu,entah mengapa walau pernikahan mereka akan jalan lima tahun tapi ia masih malu jika terlalu berdekatan dengan Darwin seperti ini.

"Baiklah,mana baju ku" Baby menyerahkan pakian yang ia pilih

"Tahu gak yang kemarin kita temui ditaman bermain itu siapa?" tanya Baby.

"Ouhh Brian,dia itu anak dari teman daddy tapi karena sejak kecil dia dekat denganku,kita rumahnya bersebelahan dulu" jelas Darwin sambil mengancing kan kemejanya.

Baby hanya manggut-manggut saja,tiba-tiba ia teringat Kenzo karena tidak biasanya dia sangat tenang seperti ini.

Baby keluar dari walk in closet dan tubuhnya rasanya membeku begitu melihat Kenzo sedang bermain dengan bedak sehingga wajahnya putih dan bedak itu juga berhamburan.

"Mommy snow,mom snow" pekik Kenzo dengan bahagianya.

"Hubby kemarilah" teriak Baby,Darwin menghampiri Baby dan mulutnya menganga melihat Kenzo.

"Oh my god,Kenzo kemarilah Daddy mau ngomong" ujar Darwin menggendong keluat kamar utama dan masuk ke kamar Kenzo

Ia mendudukan Kenzo dikursi kecil.
"Kenzo menumpahkan bedak itu benar atau salah?" tanya Darwin serius

"Salah"

"Kamu akan melakukannya lagi atau tidak" tanya Darwin lagi.

"Enggak Dad,maafin Kenzo" ujar Kenzo dengan muka memelas.

"Ya sudah,sekarang kau minta maaf ke mommy,sini peluk Dad" kata Darwin melunak dan memeluk Kenzo dan mencium nya.

Lalu Kenzo berlari kearah kamar utama dan memeluk Baby yang sedang memvacum bedak yang bertaburan.

"Mom,maaf" kata Kenzo memeluk kaki Baby.

Baby mematukan vacum cleaner lalu ia berbalik dan mengajak Kenzo untuk duduk diraniang.
"Mommy maafin,tapi jangan lakuin lagi ya,kakak harus janji" ujar Baby.

"Janji mom" balas Kenzo mantap,Baby hanya tersenyum dan memeluk Kenzo.

"Ayo cepat,oma udah marah-marah ditelpon" seru Darwin,Kenzo langsung berlari menuju Darwin.

Baby mengambil tasnya dan berjalan menyusul Darwin dan Kenzo.Darwin merangkul pinggang Baby dan berjalan turun.

Mereka memasuki mobil lamborghini urus merahnya,Darwin membuka kan pintu untuk Baby setelah mendudukan Kenzo di carseat miliknya.

Setelah itu ia masuk dan duduk dibalik kemudi dan mulai menjalankan mobilnya,baru setengah jalan Baby seperti terlihat tidak nyaman.

"Kau kenapa little wife?" tanya Darwin.

"Arghhhh,sakit,perutku sakit Darwin sakit banget" teriak Baby kesakitan membuat Darwin panik.

"Kau mau melahirkan ya,kita akan kerumah sakit sekarang" tanya Darwin yang sangat tidak penting.

"Arghh,hiks...,hiks...,sakit Darwin sakit" teriak Baby sambil mencengkram lengan Darwin

"Mom kenapa mom" Kenzo mulai terisak,membuat Baby menoleh dan tersenyum seolah mengatakan baik-baik saja.

"Mommy baik-baik saja,kau tenang saja ya" ucap Baby menhan sakit yang luar biasa.

Darwin menggeram dan menambah kecepatan mobilnya.
"Sial,kenapa lagi jalannyq harus ditutup" umpat Darwin.

"Darwin jangan mengumpat,Arghhh" omel Baby.

Darwin memutar arah dan mengambil jalan cepat,sehingga ia bisa memaju mobil nya dengan cepat.

Tak lama mereka sampai di rumah sakit,Darwin membuka kan pintu dan langsung disambut perawat yang sudah sedia dengan brankar nya,dengan perlahan Baby ditidurkan.

Kenzo digendong oleh Darwin dan mengikuti Baby yang langsung dibawa ke ruang bersalin.
Darwin menelepon mommy dan orang tua Baby.

Tak lama saat orang tua mereka datang terdengar pula tangis bayi dari dalam.
"Suaminya ibu Baby silahkan diminta masuk" ujar perawat itu

Darwin menyerahkan Kenzo dan langsung masuk. Ia langsung disambut oleh teriakan Baby yang sangat kesakitan.

Darwin menghapiri Baby dan mengecup kening nya,Baby sudah basah oleh keringat dan air mata karena sakit sakit nya.

"Sakit...hisk...sakit..Dar..WINNN" teriak Baby.

"Kau hebat little wife,aku mencintaimu" ujar Darwin menggengam tangan Baby erat.

"Cinta..cinta,,,ini sangat sakittt" teriak Baby

"Ayo nyonya,sekali lagi mengejan dengan kuat,tarik napas yang panjang lalu dorong" intruksi dokter theresa

"Ayo little wife,tarik napas lalu dorong" ulang Darwin sambil mempratekan.

Baby menarik napas dengan panjang dan mulai mengejan.
"Arghhhhhhh...." teriak Baby lalu terdengar suara tangis dari bayi kedua.

"Selamat tuan Darwin kau mendapat dua putri yang cantik" ujar dokter theresa memberika dua putri lucu pada Baby untuk mendapat asi pertama.

"Mereka sangat cantik seperti dirimu" ujar Darwin menatap kagum dua putri cantik nya yang sedang mencari puting susu dari Baby.

"Iya sangat lucu" balas Baby sambil tersenyum

"Sekali lagi aku tunduk akan kehebatan mu,aku mencintai mu my little wife" ujar Darwin mengecup kening Baby lama.

Rasa sakit ku saat menghadapi musuh tidak sebanding dengan mu saat melahirkan  buah hati kita yang lucu.---, Darwin Alexandro.




Yes ini sudah epilog gimana ga dapet feel,gaje,gantung kaya cerita cinta kalian upss,haha sorry jangan tendang aku ya

Jangan lupa votte dan comment

Sorry for typo dan kegajean cerita ini.

Ada yang mau gak kalo cerita ini dibikin pdf???

Jangan tunggu extra ya karena mungkin adanya kalo aku bikin pdf

Makasih udah baca,vottr dan comment
Love
Viadoa❤💓

The Alexandro Family (Terbit Di Play Store)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang