Journey Of Love: Chapter 4

5.6K 380 1
                                    

Happy reading gaes^^...
.
.
.
.
.
.

"WHAT?!"

Sakura menurunkan tangan dari jidatnya dan menatap ino dengan senyum penuh kemenangan.
"Jika kau punya nama kesayangan untukku, aku juga punya untukmu."

"Kenapa kau memanggilku dengan sebutan babi?" sewot ino.

"Karena kau gendut," dan tawa sakura tertawa meledak setelah mengatakan itu. Dia memegang perutnya sakit karna terlalu banyak tertawa. Setelah susah payah meredakan tawanya sakura melanjutkan ucapannya dengan menunjuk tubuh ino.
"Lihatlah dirimu itu pig, terlalu banyak lemak."

Ino menatap sakura kesal dan marah.
"Aku tidak gendut, aku ini langsing dan berisi."

"Berisi dan gendut sama sajakan," ujar sakura disertai tawanya.

Ino hanya bisa cemberut.
"Kau menyebalkan," memalingkan wajahnya saat sakura menatap dirinya dengan tawa yang masih keluar dari bibir mungil sakura

Sakura terkekeh melihat ino cemberut.
"Okok, aku minta maaf."

"Aku akan memaafkanmu, kalau kau menelaktirku saat dikantin nanti. Bagaimana?"

"Baiklah, pig."

"Deal?" ino mengulurkan tangannya.

Sakura menjabat uluran tangan ino.
"Deal."

Ino tersenyum aneh pada sakura.
Sakura yang melihat senyum aneh ino menjadi was-was.
"Kau kenapa?"

"Aku tidak apa-apa."

"Senyummu aneh," sakura menatap ngeri ino.

"Sudahlah, kenapa kau malah membicarakan tentang senyumanku. Lebih baik kita siap-siap sebentar lagi dosennya datang."

Sakura masih diam, ia masih menatap ino yang sedang mengeluarkan buku dari tasnya dengan curiga. Ia rasa akan ada hal terjadi nanti dan itu merugikan dirinya.

Merasa ada yang menatapnya, ino menoleh dan mendapatkan sakura yang menatap dirinya curiga. Ino berusaha menahan tawa.
"Kenapa?"

Sakura memicingkan mata sebelum menjawab.
"Tidak."

Ino hanya mengangkat bahunya acuh, padahal dalam hatinya ia tengah tertawa saat mengingat rencananya.
.
.
.
.
.
.
Lima pemuda tampan berjalan beriringan dilorong kampus dengan gaya coolnya. Hanya ada suara sepatu bergesekan dengan lantai yang mengiringi lima pemuda itu, jika pemuda berkulit pucat tidak memecah keheningan.
"Oh iya, kita satu kelaskan?" tanya sai dengan senyum palsunya.

"Tentu saja, sai." sahut naruto berteriak.

Gaara dan shikamaru lantas menutupi telinganya saat mendengar naruto berteriak.
"Bisakah saat bicara kau tidak berteriak, naruto?! kami tidak tuli!" protes shikamaru dengan menatap naruto tajam.
Yang ditatap malah menyengir bodoh sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Sudahlah ayo kita kekelas. Sebentar lagi kelas kita masuk," ucap gaara.

Sasuke, shikamaru, sai, dan naruto mengangguk setuju. Mereka mempercepat jalannya dan mecoba menulikan pendengarannya dari teriakan para siswi.

Sesampainya dikelas,mereka mencari tempat masing-masing sasuke memilih tempat duduk paling akhir dan disampingnya ada naruto. Didepan sasuke ada shikamaru dan didepan naruto ada gaara sementara sai ada didepan gaara.

Sambil menunggu dosennya datang. Sasuke memainkan ponsel canggihnya sementara yang lain sedang asik mengobrol.

Ting

Journey Of Love (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang