Journey Of Love: Chapter 20

3.9K 258 9
                                    

Happy reading❤
.
.
.
.
.
.
.
.

Sakura berjalan gontai menuju apartment kakanya. Matanya membengkak karna terlalu banyak menangis. Satu masalah selesai dan sekarang masalah baru datang. Baru kemarin ia berbincang dengan ibunya tentang betapa menyenangkannya kuliah diuniversitas itu walau sakura sedikit bohong soal pertengkarannya dengan perempuan bernama shion. Setelah sasuke mengucapkan beberapa kata yang hampir membuat jantung sakura copot ditempat, ia langsung pergi tanpa mengucapkan apa-apa lagi.

Saat sudah di depan pintu, tangannya terangkat guna menekan bel. Tak lama terdengar suara pintu terbuka.

"Sakura."

Sakura diam bak patung dengan kepala tertunduk, wajahnya tertutupi rambut sebahunya. Sasori mengernyit, kemudian menghampiri sakura.

"Heyyy." Menyentuk bahu sakura lembut. Detik itu ia terkejut tiba-tiba sakura menubruknya lalu terdengar isakan kecil dari sakura. Sasori semakin bingung. Ada apa?

Tapi ia tidak langsung bertanya. Sasori mengelus punggung sakura guna menenangkannya. "Ayo masuk tidak enak kalau dilihat oleh tetangga." Sakura mengangguk lalu masuk kedalam tanpa melepas pelukannya pada sasori.

Setelah menutup pintu, sasori membawa sakura ke sofa lalu mendudukinya disana. Isak tangis sakura masih terdengar. Sasori membiarkannya dulu, setelah sakura merasa lebih tenang ia akan memulai introgasinya.

Beberapa menit berlalu dan sakura mulai lebih tenang dari sebelumnya. Sakura melepaskan pelukannya, lalu mengusap sisa air matanya dengan tissu dimeja.

"Merasa lebih baik?"

"Hu'um" jawab sakura dengan suara yang serak.

"Jadi apa yang terjadi dengan adik nii-san yang paling cantik?"

"Aku tidak apa-apa." Masih sibuk menghapus air matanya.

"Kau yakin? apa perlu nii-san cari tau sendiri?" Sasori berkata santai.

Sakura menghela nafas kemudian menatap sang kakak yang juga sedang menatap dirinya. Lebih baik ia cerita dari pada menambah masalah lagi?

"Aku akan cerita. Nii-san tidak perlu repot-repot mencari tahu hal yang tidak penting."

Sasori tersenyum tipis. "Kalo itu menyangkut tentangmu itu sangat penting bagi nii-san." Sakura terdiam. Lihat betapa sayang nii-san padanya.

" Jadi mau cerita atau tidak?"

Sakura mengangguk lalu mulai menceritakan bagaimana awal masalah itu terjadi. Dimulai dari tragedi di kantin, lalu berbohong pada sasori kalo sasuke pacarnya dan kejadian hari ini ia difitnah seorang wanita penggoda. Setelah menceritakan semuanya sakura berusaha keras untuk menahan air matanya.

Sasori mengangguk saat mendengar cerita adik kesayangannya. "Jadi kau berbohong waktu itu?" Sakura mengangguk.

"Gomen." sakura berkata pelan.

Dengan senyum tipis dari bibirnya sasori mengelus rambut sakura. "Seharusnya kau tidak perlu berbohong." ujarnya tenang. Seolah ia tidak marah padahal dalam hati ia ingin sekali marah. Kenapa? karna sasori tidak suka orang yang berbohong. Karna telalu sayang pada sakura, sasori jadi bisa memendam amarahnya.

"Aku..." sakura menduduk. "Aku benar-benar minta maaf nii-san. Aku tidak akan berbohong lagi." Runtuh sudah pertahanan sakura menahan air matanya yang akhirnya lolos. Ia tahu pasti sasori marah padanya tapi dia menyembunyikan kemarahannya dengan bersikap tenang. Ia lebih suka sasori yang membentaknya tidak dengan bersikap tenang sepertu ini, itu membuatnya semakin bersalah.

Journey Of Love (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang