Journey Of Love: Chapter 24

2.9K 267 24
                                    

Happy reading🌹
.
.
.
.
.

"Sasuke lepaskan."

Entah sudah berapa kali sakura mengucapkan kata itu tapi tak sama sekali sasuke dengar atau lebih tepatnya pura-pura tidak mendengarnya. Tangannya terus ditarik dengan langkah kaki yang membuka sakura kewalahan ditambah rasa perih diarea pergelangan tangannya yang dicengkam erat.

Setelah sampai dimobil sasuke menghentikan langkahnya membuat sakura menghela nafas lega. Ia berbalik menatap sakura yang meringis, tatapannya jatuh pada pergelangan tangan mungil yang ia cengkam erat. Tidak tega dengan ekspresi yang ditampilkan sakura, sasuke sedikit mengendurkan cekalannya.

"Kau mau bawa aku kemana?" tanya sakura lirih.

"Bertemu orang tuaku." jawaban sasuke seketika membuat sakura membeku.

"Apa maksudmu?"

"Aku cinta padamu."

Mata sakura sukses membukat. "Omong kosong apa itu!"

"Aku berkata sesungguhnya sakura..." sasuke menjeda ucapannya dengan helaan nafas. "Percayalah padaku."

"Apa karna tanggung jawab itu kau sampai mengatakan cinta?"

"Aku tidak butuh tanggung jawabmu." sambungnya lirih.

"Bukan karna itu. Aku suka padamu saat pertama kali bertemu dikantin. Ku mohon percayalah." jelas sasuke lembut.

Entah kenapa tiba-tiba lidah sakura kelu. Detak jantung sakura berpacu cepat. Ada apa dengan dirinya?

Sakura pun tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Bahwa sakura terjerat oleh pesona seorang uchiha sasuke. Entah kapan pula rasa itu timbul, tapi ia mencoba untuk menepisnya. Karna ia tau sasuke sudah memiliki seorang kekasih. Memikirkan tentang kekasih, wajah sakura berubah sedih. Apa rasa sukanya hanya bertepuk sebelah tangan? tapi apa yang dikatakan sasuke barusan membuktikan bahwa rasanya terbalaskan. Sakura seketika pening.

Matanya menyorot dalam pada mata hitam sasuke. "Kau sudah memiliki kekasih..." sakura berkata pedih. "Apa kau masih menyatakan kata itu, dengan statusmu yang tak sedang sendiri hmm?" sambung sakura.

Sasuke terdiam.

Mata mereka terus menyelami satu sama lain. Keduanya tidak mampu menjelaskan satu sama lain.

"Sebentar lagi aku tidak lagi berhubungan dengannya." Sakura mengernyit bingung.

"Apa maksudmu?"

"Kau akan tahu nanti. Sekarang ikut denganku. Dan aku tidak menerima penolakan."
.
.
.
.
.
.
.
.

Itachi menatap mobil sasuke yang sudah melaju dengan tenang. Tangannya ia simpan disaku celananya. Senyum tipis terukir dibibir tegasnya.

"Aku tahu kau sudah bisa memilih mana yang baik dan mana yang pura-pura baik, nee sasu-chan."

Setelah berucap itachi terpaksa memesan taksi karna mobilnya dibawa kabur sasuke?
.
.
.
.
.

"Apa mereka masih lama tuan fugaku?" tanya ayah shion pada fugaku.

"Aku akan menelponnya dulu." ucap fugaku membuat ayah shion mengangguk.

Sasuke tidak menjawab telponnya. Kemudian panggilan terhubung dengan itachi.

"Kau dimana?"

Mikoto dan lainnya diam memerhatikan

"Aku ada diperjalanan ayah. Sasuke sudah lebih dulu kesana."

"Kalian tidak bersama?"

"Tidak."

"Aaa baiklah."

Fugaku mengakhiri sambungannya.

"Mereka ada diperjalanan." ujarnya pada keluarga shion.

"Aaa kami mengerti. Tapi mungkin lain dengan shion." celetuk ibu shion seraya melirik putrinya yang mencoba tersenyum paksa.

'Jika bukan karna sasuke aku tidak akan mau menungu selama ini." jeritnya dalam hati dengan emosi yang tertahan.

Fugaku tersenyum tipis. "Kau mau masih menunggu kan nak?" tanya fugaku.

"Pasti paman." shion menjawab pasti. Fugaku mengangguk singkat. Sedangkan mikoto sedari tadi diam. Padahal dalam hatinya ia sangat khawatir pada sasuke.

'Semoga semuanya baik-baik saja.' Doanya lagi dalam hati.

.
.
.
.
.
.
.

Sasuke dan sakura keluar dari mobil yang terpakir disebuah restoran bintang lima. Mata emerlad sakura menatap bangunan dihadapannya kagum. Sungguh restoran yang sangat mewah dan elegant. Ini kali pertamanya ia datang ketempat seperti ini. Tatapannya bergulir pada sasuke yang kini sedang menatapnya. Sasuke menghampiri sakura yang sedang diam menatapnya dan meraih jemari tangan sakura untuk ia genggam. Sakura tersentak, jemarinya yang bertaut dengan sasuke menjadi titik fokus penglihatannya. Ada rasa hangat dalam hatinya. Sehingga tidak sadar dirinya sudah berada didalam bangunan megah itu.

Sasuke berhenti disebuah pintu membuat kepala sakura membentur punggung tegap sasuke.

"Awww."

Sasuke berbalik, menatap sakura yang mengelus dahinya dengan tangan yang bebas.

"Kau tidak apa-apa?" tanya sasuke khawatir

Sasuke menunduk. Mencoba menyembunyikan rona dipipinya. Perutnya tergelitik saat mendengar nada khwatir sasuke. "Y-yaa aku b-baik-baik saja."

Sasuke mengangguk lalu membuka pintu bewarna gold dengan ukiran cantik itu dengan pelan sehingga tidak menimbulkan suara. Genggamannya pada sakura mengerat membuat sakura menatap sasuke yang membelakanginya bingung.

Dengan langkah pasti nan tenang sasuke membawa sakura masuk. Onyxnya menyorot pada mereka yang tengah mengobrol sampai tidak menyadari keberadaannya dengan sakura. Langkah demi langkah membawa mereka semakin dekat. Ruangan ini sangat luas ditambah langkah sasuke yang pelan membuat perlu beberapa detik sampai dimeja.

Sasuke menghentikan langkahnya tepat dibelakang keluarga shion. Fugaku dan mikoto bahkan masih tidak menyadari kehadiran sasuke yang berhadapan dengan mereka yang masih asik dengan obrolannya. Sampi akhinya suara mikoto mengalun membuat beberapa pasang mata menyorot dirinya.

"Sasuke-kun."
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung...

Dorrr!

Gimana apa tebakan kalian benar?😂
Yang tebakannya benar, selamat anda akan mendapatlan suami halu kalian awokawok.

#Garing plakkk

Yu ah vote, coment and subcribe ehh... follow maksudnya:v

Maaciw untuk vote and coment sebelumnya~luve luve unchhh....

#140720
#Slm syng











Journey Of Love (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang