-04-

1.6K 255 23
                                    

Dua buah mobil berhenti tepat di depan rumah mewah dari Jennie. Dari dalam dua mobil tersebut, muncullah 4 gadis anggun bak permaisuri kerajaan jaman dulu. Mereka adalah, Jennie, Jisoo, Lisa dan Rosé. Tujuan mereka datang ke rumah mewah ini adalah untuk menjenguk ibu Jennie dan Lisa. Jennie menghela nafasnya sejenak. Di sampingnya, Jisoo berusaha menenangkannya dengan mengusap-usap lengan Jennie. Jennie menatap Jisoo dan melemparkan senyuman tipisnya.

"Kamu jangan takut. Ada aku, Lisa dan Rosé." Ucap Jisoo berusaha menenangkan Jennie.

"Iya, eonnie jangan takut. Ada kita." Lisa menimpali.

Jennie menghela nafasnya sejenak, lalu mengangguk dan mulai membuka langkahnya ke depan pintu masuk rumahnya. Karena dia memang membawa kunci rumahnya sendiri, dia pun membuka pintu rumahnya. Begitu pintu terbuka, Jennie kembali melemparkan senyuman tipisnya. Kemudian, dia kembali membuka langkahnya ke kamar sang ibu. Langkahnya terhenti saat telah berada di depan kamar ibunya. Dia ragu untuk menarik knop pintu kamar sang ibu.

"Eonnie, buka saja. Eomma menunggumu." Ucap Lisa yang melihat keraguan pada diri Jennie.

Jennie menghela nafasnya sejenak sebelum akhirnya memberanikan dirinya menarik knop pintu kamar ibunya. Begitu pintu kamar tersebut terbuka, air mata Jennie langsung tumpah. Sang ibu tampak berbaring di ranjang dengan wajah pucat dan badannya sangat kurus. Berbeda saat dia mengunjunginya minggu lalu.

"E-Eomma," Perlahan, Jennie pun mendekati ibunya. Setelah dekat, Jennie meraih tangan sang ibu untuk digenggamnya. Sang ibu yang sadar seseorang menggenggam tangannya pun melihat ke arah orang tersebut.

"Jennie," Ucapnya lirih.

"Aku disini, Eomma." Balas Jennie terisak.

Sang ibu tersenyum melihat wajah putri sulungnya itu. Dia sungguh merindukan putri sulungnya.

"Apa kabarmu, Jennie?" Tanya sang ibu.

Jennie mengusap air matanya, "Aku baik, Eomma."

"Syukurlah kamu baik-baik saja."

Dengan sisa tenaga yang ada, sang ibu melepaskan genggaman Jennie dan menarik Jennie ke dalam pelukannya. Jennie membalas pelukan sang ibu dengan sangat erat. Jisoo, Lisa dan Rosé yang berada di sana juga ikut meneteskan air mata mereka.

"Eomma, bogoshippeo-yo." Ucap Jennie disela-sela pelukannya.

"Nado bogoshippeo, Jennie-ya."

***

Kini, baik Jennie maupun Lisa telah berada di ruang tamu. Sementara Jisoo dan Rosé telah balik ke kantor. Sesekali masih terdengar suara isakan dari Jennie. Lisa yang berada di samping Jennir pun hanya bisa diam melihat sang kakak yang masih terisak itu. Beberapa saat kemudian, Jennie pun akhirnya bisa menenangkan tangisnya.

"Sudah tenang?" Jennie mengangguk, menjawab pertanyaan Lisa.

"Terus, apa rencana eonnie selanjutnya?" Tanya Lisa lagi.

Jennie menggeleng, "Entahlah. Tapi, apa tidak sebaiknya kita membawa Eomma ke rumah sakit?"

Lisa mendesah pelan, "Aku juga berpikir seperti itu, eonnie. Tapi, Appa sendiri yang tidak mau bawa Eomma ke rumah sakit."

"Lho kenapa?" Jennie menatap Lisa, "Bukannya itu tanggung jawab Appa?"

"Tadinya. Sebelum Appa dan Eomma bertengkar hebat." Jawab Lisa.

Unwritten Feelings(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang