"Lo mau pulang? Udah malem. Nginep aja, besok libur ini" Cerocos Reza saat Aqila membereskan barang-barangnya
"Mau pulang" Balas Aqila.
Maaf saja, Aqila tetap menjadi Aqila yang pendiam, namun tidak separah biasanya jika ia berada di depan Reza.
Hatinya masih bingung, haruskah ia mencurahkan segala masalahnya pada Reza?
"Loh, kak Qila mau pulang? Jahat huuu. Nginep aja dong kak!" Rengek Dira saat mendapati Aqila tengah membereskan barang-barangnya.
Aqila tersenyum menatap Dira. "Kakak harus pulang, sayangg"
"Yah kak, nginep yaa kak plissss. Besok kan libur kak, besok kita bisa jogging bareng loh kak, kita bisa begadang main tod, bang Reza gak usah diajak deh" Rengek Dira lagi
"Sialan lo, Dir. Gua gak di ajak" Komen Reza
"Yah, sabodo teinglah. Cewek itu butuh girly time. Jadi kalo lo mau ikut, Bang, lo pake lipgloss gua terus rok mini gua, ya gak, Kak Qila?" Tanya Dira
"Iya dong, haha. Ya udah kakak nginep deh" Aqila mengacak-acak rambut lurus lembut Dira membuat Dira memekik senang
"Diajak Nadira aja mau, sama gua ogah-ogahan, cih" Gerutu Reza kesal.
Aqila menepuk bahu Reza pelan lalu terkekeh. Sungguh, dengan senyum seperti itu, Aqila benar-benar cantik.
Iyalah, jutek aja cantik apalagi senyum
"BANGGG.. DIRA BAGI SNACK YA!! KAN NANTI MALEM MAU GIRLY TIME!" Pekik Nadira dari luar kamar.
"MAMPUS, SNACK GUE DALAM BAHAYA"
****
Aqila tersenyum melihat dirinya sendiri dari cermin. Lama Aqila tidak memperhatikan penampilannya, bahkan perawatan sekalipun. Cantiknya memang natural
"Cantik banget sih, kak" Seru Dira yang berdiri di ambang pintu
"Kamu jugaa"
"Hehehe. So, this is out girly time, kak"
Dira menggelar tikar bermotifkan bunga. Meletakan beberapa minuman, bantal, guling, snack beranekaragam, handphone, alat make up, dan boneka. Aqila tertawa sendiri melihat kesiapan Dira dalam melakukan acara girly timenya ini
"Suka girly time gini, Dir?" Tanya Aqila sambil duduk di sebelah Dira
Aqila mengangguk semangat. "Kalo lagi galau gara-gara bbm gak di read doi, aku sama temen temen suka bikin ritual ini, hehe"
Aqila ikut tersenyum melihat kelucuan Nadira. "So? Apa yang harus aku lakuin?" Tanya Aqila
"Hem, kita main Tod" Pekik Dira senang
Toktoktok
"BANG REZA BACOT DEH GAUSAH NGINTILIN KAK QILA MULU INI LAGI GIRLY TIME. GIRLY!!!" Pekik Dira kesal
Pintu kamar Dira terbuka. Menampakan Reza dan rok mini dan lip gloss berkilauan di bibirnya
"HAHAHAHAHA HANJIR LO BANGGG HAHAHA MAMPUS GUA PUNYA ABANG BANCI NJIR HAHAHAHA" Teriak Dira di sela-sela tawanya yang menggelegar.
Siapa yang mungkin tidak tertawa melihat wajah tampan Reza dengan kilauan lip gloss dan rok mini hitam ketat menampakan kakinya yang cukup berotot
"Et kata lo gua harus begini biar bisa ikut girly time lo berdua" Sunggut Reza mau tak mau
"HAHAHAHANJIR. KAK, LIAT SEBEGITU PENASARANNYA ABANG AKU TENTANG KAKAK YAAMPYUN" Pekik Dira lagi dan lagi
Aqila tidak bisa menyembunyikan senyum serta gelak tawanya. Sungguh, itu berhasil membuat mata Reza tak beralih darinya
"Udah keyles tatap tatapannya. Kek indie aja" Ucap Dira sambil menoel pipi Reza. Reza berdecak kesal dan segera menjitak kepala Dira
"Udah. Mulai TOD yak?" Putus Aqila
"So, mana botol?"
Dira pun memutar botol dan berhenti tepat pada Reza. "Truth? Or Dare?" Tanya Aqila dan Dira berbarengan
"Fiuh, Truth" Jawab Reza
"Sebenernya lo sama kak Qila itu apaan?" Tanya Dira
"Gue? Qila? Manusia" Jawab Reza sambil mengendikan bahu.
"Anjer lo bang serius!" Kata Dira kesal sambil menjitak kepala Reza
"Iye iye. Gua sama dia cuma temen. Baru kenal sehari" Jawab Reza.
"Oh shit. Padahal gue pengen cepet-cepet punya kakak ipar kek kak Qila" Gerutu Dira
"Truth dari gue, kenapa lo kepo tentang gue?" Tanya Aqila
Reza terdiam sebentar. Bingung sebenarnya ingin menjawab apa karena ia juga tidak mengerti apa motif dibalik ke kepoannya pada Aqila
"Karena lo... menarik?" Jawab Reza yang lebih mengarah pada pertanyaan
"Menarik apanya, bang?"
"Hem, jujur aja, tadi pagi gue tertarik ngeliat tangan lo hehe. gatau kenapa, pengen aja deket lo terus jadi temen lo. tapi lo jutek amat. Muka lo itu muka muka senggol diki bacok, Qil" Tutur Reza
Aqila menatap Reza sebentar lalu tersenyum kecil. "Gak jelas lo" Aqila mengubah ekspresinya menjadi datar
"Bingung dah, ada manusia kek lo, Qil. Bisa banget ngendaliin emosi sama ekspresi" Komen Reza
"Lo mau juga bisa?"
"Mauuuuu"
"Pake aja topeng"
KAMU SEDANG MEMBACA
Problem
Teen FictionPersetan hidup Kisah hidup seorang gadis remaja dengan masalah yang ia tanggung di pundaknya. Ayah, penggila alcohol dan berselingkuh Ibu, depresi dan alcoholic Semua hal yang terjadi di hidupnya mengubah dirinya. Tidak ada lagi tawa dan senyum dala...