Hari rabu eunhye terbangun pukul 6.50 langsung bergegas kekamar mandi menggosok gigi, memakai seragam kemudian berangkat tergesah gesah.
Jika tidak, dia akan dapat masalah dengan pak kyungsoo guru paling menakutkan disekolah. Eunhye benar benar tidak ingin berakhir ditoilet pagi ini.
Eunhye terburu buru sampai melupakan sarapan pagi.
Eunhye masih bisa melihat sepatu Kak Winwin tidak mungkin dia masih dirumah sedang ini sudah pukul 7.00 mobil ayah juga masih ada , begitu pula sepeda Renjun masih di taman.
Eunhye melihat ke langit sepertinya hari ini akan turun hujan eunhye masuk kembali kedalam rumah untuk mengambil payung kemudian pandangannya terhenti melihat Renjun masih berjalan dengan handuk dilehernya dengan keadaan terkantuk tersadar akan apa yang terjadi sepertinya ada yang aneh dia melihat jam dinding dan masih pukul 6.15 ahhhh suara teriakannya sampai terdengar dikamar ayah.
Winwin lagi lagi mempermainkannya bagaimana mungkin dia sangat suka mengerjai adiknya sendiri. Eunhye bisa mendengar suara tertawa berbahak bahak Winwin dari dalam kamarnya yang jelas terdengar diruang tamu.
Eunhye kembali kekamarnya mandi dengan baik dan benar. Mereka bertiga berada di SMA yang sama dengan Eunhye. Winwin kelas 12 dan Renjun kelas 10 meski begitu mereka sangat jarang berangkat kesekolah bersama sama. Jarak sekolah tidak terlalu jauh jadi mereka merasa tidak perlu untuk berangkat bersama-sama.
"kakak pikir kamu sudah berangkat ?" (sembari mengoles selai roti dan menahan tawa )
"Aku benar benar ingin mengunyah kak winwin pagi itu juga ucap" Eunhye geram
Eunhye? suara anak lakilaki disudut kelas sudah memecah keheningan pagi, itu jelas lucas sahabat Eunhye yang paling tidak bisa diandalkan dalam hal apapun anak yang hanya tau bermain game dan game setiap harinya.
"Tumben datang pagi cas,," kata Eunhye dengan wajah yang jelas meledeknya.
Tak lama kemudian datang mark dan koeun pasangan kekasih yang cukup fenomenal dikalangan siswa siswi.
Eunhye tidak terlalu akrab dengan Koeun jangankan Koeun, Eunhye tidak punya satupun teman perempuan yang akrab dengannya.
"Aku mau beli minum dulu dikantin" pamit Eunhye kepada lucas dan mark yang tengah asik bercerita.
Eunhye berjalan sendiri kekantin tak mengapa dia sudah sangat terbiasa dengan itu ketika sahabat sahabatnya sibuk dengan kekasih mereka dia akan melakukan semua hal sendiri, semenjak ibunya meninggalkan dia, ayah dan saudara-saudaranya dia benar benar terbiasa melakukan semua hal sendiri.
Apapun alasan ibu meninggalkan aku,ayah, kak Winwin, dan Renjun tidak dapat kupahami, bahkan mengingat wajahnya dengan baik tak bisa dia lakukan
Aku membencinya itu yang kuingat jelas dari sosok ibu ( Eunhye mengatakan dalam hatinya dengan penuh sendu)
Perjalanan kekantin Xiaojun memanggilku untuk mengingatkan nanti sore ada latihan,
"Temanku ada yang mau join latihan nih" kata Xiaojun
"Siapa?" tanya Eunhye singkat
"Hendery, teman sekelasku. Dia juga gabung di team futsa"l. Jawab Xiaojun dengan senyumnya yang manis
"Ih.. serakah banget sumpah" Kata Eunhye dengan wajah ketusnya
Xiaojun sudah tidak heran jika eunhye akan mengakatakan itu karena xiaojun sudah kenal baik dengan eunhye sejak sekolah dasar.
Eunhye tidak kenal dengan hendery, dia bahkan merasa ini kali pertama ia menemuinya.
Lapangan basket sudah menjadi rumah keduaku sejak kecil tempatku bermain dan mengadu jika dunia dan isinya berlaku tidak adil kepadaku -Eunhye
"Kak Eunhye datangnya cepat banget" ucap Jeno kepada Eunhye yang tengah asik pemasan
"Dimana teman – temanmu yang lainnya" tanya Eunhye.
"Aku tidak tau kak, tadinya aku kekelas Yangyang, namun kelasnya sudah kosong kak " jawab Jeno yang sedang menyimpan tasnya di kursi disudut lapangan.
Tak lama kemudian datang Hendery dan Xiaojun .
"Aku baru saja ingin menemuimu dikelasmu namun aku yakin kamu pasti sudah berada disini" kata Xiaojun cepat.
" Mengapa kamu selalu mengatakan hal hal yang tidak penting, itu sangat mengangguku" Jawab Eunhye ketus.
Lagi lagi Xiaojun diperlakukan seperti itu, tapi sepertinya hal itu sudah menjadi hobi dan bakat baru dari seorang Xioajun.
Beberapa siswa yang lain sudah datang namun Jeno masih sibuk dengan ponselnya .
"Bisakah kamu mengabaikan kekasih mu yang benama cinta itu kemudian fokus pada latihan kali ini" kata Eunhye yang membuat Jeno melempar ponselnya kedalam tasnya.
"Apa benar anak bawang ini sudah punya pacar?" tanya Jaehyun ke Jeno yang terlihat canggung.
"Iya, Namanya Cinta anak SMA sebelah " Jawab Eunhye singkat.
"Tidak bang, kita Cuma temenan" Jawab Jeno.
"Bilang saja dia tuh gak suka kan sama kamu, jatuh cinta kok sendiri" Jawab Ten,
"Bukannya dia gak suka sama aku bang, cuman belum. Namanya juga usaha" Jeno sangat percaya diri mengakatan hal tersebut.
"Bisakah kalian berhenti bermain main" suara pak chanyeol.
Teriakan lari 30 kali keliling lapangan membuat seluruh siswa dilapangan itu berteriak mengeluh.
Setelah membuat kami dihukum Jeno justru memasang wajah tak bersalah Eunhye tiada hentinya bergumam.
Selesai latihan seperti hari hari biasanya, Eunhye bergegas mengambil ponsel kemudian memotret entah sudah berapa banyak foto Jaehyun diponselnya bisa jadi lebih banyak dari pada dirinya sendiri.
Jaehyun berada dikelas yang sama dengan kak Winwin tapi aku tidak bisa menganggapnya sebagai senior dia lebih cocok menjadi pacarku bukan ? tanya Eunhye ke Jeno masih asik dengan ponselnya
Jeno hanya mengiyakan apa yang dikatakan Eunhye dia terlalu sibuk untuk mengatakan hal lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone Else
FanfictionSehebat apapun lukamu seseorang disekitarmu akan menyembuhkanmu, kita semua saling menyembuhkan - Im Eun Hye