Aku ingin mengulang waktu.

22 9 1
                                    


Terima kasih sudah mengantarku pulang kata Eunhye, Yeri mengucapkan sampai jumpa lagi sambil melambaikan tangannya.

Eunhye masuk kedalam kamar disambut dengan omelan Winwin diruang tengah, " aku hanya makan malam dengan Yeri kata Eunhye meyakinkan kakaknya kalau dia tidak melakukan hal yang aneh aneh"

Eunhye gelisah semalaman tidak bisa tidur, dia keluar dari kamar berjalan pelan menuju kamar Renjun namun Renjun sudah tertidur pulas.

Eunhye mengambil cemilan di kulkas menonton drama diruang tengah, dia tidak sadar kalau waktu terus berjalan. Eunhye terlalu asik menonton drama sehingga dia tidak tau hari sudah pagi.

"Jangan mentang mentang Ayah lagi dikeluar kota jadi kamu seenaknya, gimana kamu bisa jawab soal MID nanti kalau kamu tidak pernah tidur semalaman" Winwin keluar kamar memarahi adiknya yang semakin hari semakin aneh.

" Kalaupun tidur Eunhye cukup, tetap saja Eunhye dapat kelas tambahan " jawab Eunhye semakin membuat kakaknya kesal.

Eunhye tidak bodoh dia hanya tipe anak yang malas belajar.


Yeri melambaikan tangan ke Eunhye pagi itu, Eunhye hanya berlari sambil menunjuk kearah jam tangannya memberi pertanda kalau dia terburu buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeri melambaikan tangan ke Eunhye pagi itu, Eunhye hanya berlari sambil menunjuk kearah jam tangannya memberi pertanda kalau dia terburu buru.


MID terakhir dimulai namun Eunhye mati matian menahan kantuknya di bangku belakang.

" Tadinya aku ngantuk pas bel bunyi kok langsung seger " kata Eunhye ke Lucas.

" Itu sudah jadi hukum alam " Jawab Lucas singkat

Denting bel istirahat sudah terdengar diseluruh penjuru sekolah. Eunhye, Lucas, Mark dan Koeun berjalan kekantin siang itu. Ten, Winwin dan Jaehyun berjalan tepat dihadapan mereka suasana sekolahpun masih damai dan tentram sebelum terdengar suara "brakkkkkkkk" yang bergemuru.

Semua siswa berlari kearah sumber suara itu mereka berteriak histeris tidak percaya, Eunhye berlari menambrak siapapun yang menghalangi jalannya.

Didepan matanya dia melihat gadis itu sudah berlumuran darah, Kakinya gemetar, berkeringat, napasnya terasa sesak dia tersungkur ketanah melihat kejadian itu tepat didepan mata. Seingatnya terkahir kali bersama Yeri mereka tertawa seolah hal seperti ini tidak akan terjadi.

Eunhye menangis, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat didepan matanya,. Lucas bermaksud menenangkan Eunhye, tapi Eunhye  terus menyalahkan dirinya sendiri.

Ambulance datang membawa Yeri, Eunhye tidak ingin mendengar berita buruk hari ini nyawa Yeri pasti tertolong dia yakin akan hal itu, Yeri bukan gadis lemah dia pemberani. Sementara pertandingan untuk menuju kebabak final akan dimulai nanti malam.

Eunhye menyusul kerumah sakit dengan anak anak yang lain, mereka menuju ruang ICU namun mereka tidak menemukan pasien bernama yeri disana, dia sudah dipindahkan diruangan lain.

Berjalan mengikuti petugas rumah sakit yang akan membawa mereka keruangan Yeri, Eunhye terlihat bingung melihat keluarga Yeri menangis tersedu-sedu didepan ruang bertulis " kamar mayat " Eunhye tidak bisa menanahan tangisannya dia bahkan berteriak histeris " tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkk, yeriahhhhhhhhhh" , 

Lucas menatap Eunhye dengan heran setaunya Eunhye tidak dekat dengan Yeri, tapi sepertinya Lucas salah, hari itu dia melihat sisi lain dari Eunhye.

" Seharusnya tadi malam aku menanyakan kabarnya, seharusnya kutanya alasan dia ingin menemuiku saat larut malam tapi tidak, aku tidak melakukan itu aku justru ingin pulang dengan cepat dan hanya sibuk dengan ponselku " Eunhye menangis tidak berhenti menyalahkannya dirinya sendiri atas kejadian malang terjadi pada Yeri.


Upacara pemakaman Yeri akan dimulai besok, sedangkan pertandingan perempat final dimulai nanti malam Yeri terus mengusik pikiran Eunhye mengapa dia melakukan ini, dia dibunuh atau yeri memang ingin mengakhiri hidupnya.

Beberapa siswa lain datang kerumah sakit, Eunhye terus terusan mencari teman temannya yang dekat dengan Yeri. Eunhye yakin ada sesuatu dibalik ini semua, dia berusaha mengingat semua kejadian bersama Yeri.

Winwin terlihat cemas menyusuri lorong rumah sakit, dia menarik Eunhye menanyakan apa yang terjadi karena seingat Winwin semalam Eunhye makan malam dengan Yeri.

Eunhye menangis dia meraung sejadijadinya didepan kakaknya

"Seharusnya tadi malam aku bertanya alasan yeri menemui kak, tapi aku terus mengabaikannya dengan sibuk bermain ponselku, " kata Eunhye.

" Bagaimana tanggapan keluarga Yeri soal hal ini? " Winwin berusaha menenangkan adiknya.

" Ada sesuatu yang aneh dikematian Yeri, pihak keluarganya juga terlihat menutup rapat kasus ini " kata Eunhye lagi.

Winwin benar benar cemas dengan adiknya, dia tidak ingin adiknya jadi kambing hitam dalam kasus. Dia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi dengan adiknya, membayangkan saja dia tidak bisa.


Lapangan basket sudah ramai dengan penonton malam itu namun team Eunhye terlihat sangat gugup. Pertandingan dimulai setelah ditunda karena ada masalah pada ring basket, team Eunhye berjuang ditengah lapangan dengan cuaca dingin.

Mereka bermain sangat buruk malam itu, Eunhye kurang tidur dan masih mencemaskan kejadian yang menimpa Yeri, Team Eunhye tertinggal jauh dari poin lawan . Time out, Pak chanyeol menyemangati anak didiknya " kita semua kehilangin playmaker sehebat Yeri hari ini tapi Apakah kalian pikir Yeri merasa senang dengan permainan kalian malam ini? " tanya pak chanyeol diiyakan oleh siswa siswanya diiringi dengan air mata.

Somi menyemangati teamnya mereka saling memeluk memberi kekuatan satu sama lain. Somi bermain lebih baik dari Eunhye dia bahkan berhasil unggul 1 poin. Pak chanyeol terus terusan memberikan isyarat kepada anak didikannya untuk mengulur waktu. Team Eunhye berhasil masuk ke babak final, orang pertama yang memberikannya selamat adalah Jaehyun.

" Selamat yah, istrihat yang cukup kakak dengar dari Winwin kamu tidak tidur semalaman " kata Jaehyun menawarkan minum ke Eunhye. Eunhye yang sedang terengah engah berusaha memberi respon baik kepada Jaehyun.

" Hendery anterian aku pulang dong " Eunhye memohon ke Hendery

" Tapi aku tidak bawa motor " Jawab Hendery menyilangkan tangannya.

" Biar aku aja yang nganterin pulang" Xiaojun menawarkan ke diri mengantar Eunhye pulang.


"Kok kalian berdua gak nonton aku main sih" tanya Eunhye kekedua saudaranya " kami lagi sibuk nih kak, sibuk main game hehe " jawab  Renjun sambil tertawa kecil.

Eunhye duduk dijendela kamarnya menatap lirih kelangit malam itu, Yeri ahh bagaimana kabarmu, maaf aku baru bertanya sekarang, maafkan aku tidak bisa menjadi temanmu, apakah hari harimu terasa berat?, Yeri ahh maaf aku tidak bisa menjadi pendengar yang baik, aku tidak pandai memulai percakapan. 

Kembali mengingat kejadian malam kemarin Eunhye tidak percaya namun kenyataannya mengatakan hal itu,  " Aku tidak tau kalau kemarin adalah makan malam pertama dan terakhir kita, seandainya saja aku menanyakan kabarmu malam kemarin mungkin hal itu tidak terjadi, mungkin saja aku bisa membantumu " Eunhye masih menyesali perbuatannya.

Winwin berjalan masuk kedalam kamar adiknya, " kita tidur diruang tengah yuk malam ini " ajak Winwin keadiknya karena dia tau adiknya pasti takut tidur sendiri.

Berdiri mengambil selimut dan bantal mengiyakan perkataan kakaknya jawab Eunhye berjalan keruang tengah.

Suara mobil terdengar digarasi rumah, Eunhye berlari keluar rumah melihat Ayahnya pulang larut malam. 


Someone ElseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang