Stay Close

985 105 10
                                    

Pagi berikutnya, para member bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan. Jongin dan Sehun ditugaskan membeli sarapan sementara Minseok membuat kopi dengan bantuan Chanyeol. Baekhyun membantu Kyungsoo membuat bubur untuk Jongdae. Dokter mengatakan kepada mereka untuk membuat makanan yang lembut di perut karena tubuh Jongdae masih jauh dari kata pulih.

"Minggir, Baekhyun!" Kyungsoo mendorong temannya menjauh dari kompor. "Kamu tidak membantu sama sekali."

"Ayolah! Biarkan aku melakukan sesuatu!" Baekhyun memohon.

"Bantu Minseok hyung membuat kopi kalau begitu." Kyungsoo menggeram padanya saat Baekhyun mengaduk-aduk panci.

" Chanyeol sudah membuat lebih banyak pekerjaan untukku. Aku tidak membutuhkan Baekhyun juga."

"Apa?!" Chanyeol mengeluh, "Aku membantu."

"Itu yang kau pikirkan!" Minseok menggelengkan kepalanya, "Kamu tidak seharusnya menggiling kopi dengan sangat lemvut seperti itu." Dia menekan pompa, mendorong kopinya keluar, "Jika saya membiarkanmu terus menggiling kopinya, dapur ini akan tertutup tepung kopi."

"Baik, lalu apa yang bisa kita lakukan ?!"

"Tata mejanya. Jongin dan Sehun akan segera kembali." Minseok memberi tahu mereka.

"Dan keluarkan lauk pauk yang sudah aku panaskan." Kyungsoo kemudian menambahkan, "Dan susu untuk Jongdae. Dia seharusnya tidak minum kopi."

"Pastikan itu hangat." Minseok melanjutkan.

Baekhyun dan Chanyeol memelototi mereka, "Siapa yang membuat kalian berdua jadi bos disini?" Baekhyun menggerutu tetapi melakukan apa yang diperintahkan.
.
.
Junmyeon berhasil menarik dirinya keluar dari pelukan Jongdae tanpa membangunkannya. Dia menarik selimut hingga menutupi bahu Jongdae sebelum pergi untuk melakukan kegiatan pagi nya. Ketika dia kembali, Jongdae sedang duduk dan menggaruk kepalanya dengan tangan yang tidak cedera. Junmyeon terkekeh melihat betapa lucunya Jongdae dengan rambutnya yang mencuat ke segala arah dan ekspresi mengantuk. Dia biasanya orang pagi, tetapi dia jelas masih belum pulih dan membutuhkan istirahat, "Mengapa kamu pergi?" Jongdae merengek padanya, "Kamu seharusnya menginap semalaman!"

"Aku melakukannya!" Junmyeon tertawa, "Aku hanya pergi untuk mandi." Dia duduk di pinggiran tempat tidur, "Bagaimana perasaanmu pagi ini?"

Jongdae tersenyum padanya, dengan mengantuk, "Lebih baik." Kemudian menambahkan, dengan malu-malu, "Terima kasih telah tinggal bersamaku semalaman."

Junmyeon menyeringai, "Aku akan tetap tinggal bahkan walau kamu tidak memintanya. Ayo. Aku akan membantumu berbenah dan ganti baju."

"Terima kasih, hyung." Jongdae menggaruk daun telinganya saat mereka berjalan perlahan ke kamar mandi. Gatal itu masih ada di sana. Junmyeon mencatat berapa kali Jongdae menggaruk telinganya. Jika itu menjadi sering, dia perlu menelepon Dr Kang.
.
.
Junmyeon tersenyum ketika dia membantu Jongdae menuruni tangga. Member yang lain sudah menyiapkan sarapan. Tidak sering mereka sarapan bersama seperti ini. Jongdae melihat sekeliling ruangan dan tersenyum pada semua masalah yang dilalui semua orang untuk menyiapkan sarapan. Dia melihat mangkuk buburnya antara Minseok dan Yixing. Kemudian melihat sekeliling di tempat semua orang duduk. Baekhyun dan Kyungsoo telah menjauhkan diri dari Jongdae. Senyumnya memudar. Dia ingin duduk dengan Minseok karena di situlah dia merasa aman tetapi sebelum dia diculik, tidak masalah di mana dia duduk. Mereka tidak membutuhkan pengaturan tempat duduk. "Bisakah aku duduk dengan Baekhyun dan Kyungsoo?" Jongdae bertanya dengan lembut.

Junmyeon tersenyum bangga padanya seperti halnya Minseok dan Yixing, "Kamu bisa duduk di mana saja kamu mau." Minseok dan Yixing bangkit, "kalian dengar? Cepat pindah!" Yixing menarik Kyungsoo dari kursinya dan mendorongnya ke arah Jongdae. Minseok melakukan hal yang sama dengan Baekhyun.

Baekhyun menyeringai ketika dia membantu Jongdae duduk di kursi antara dirinya dan Kyungsoo, "Kamu terlihat jauh lebih baik hari ini. Kurasa leader kita yang tak kenal takut menjauhkan mimpi burukmu." Jongdae tersenyum dan mengangguk.

"Makanlah sebelum dingin." Kyungsoo memindahkan mangkuk Jongdae lebih dekat.

"Terima kasih. Aku suka bubur buatanmu." Jongdae menghela nafas dengan puas pada suapan pertama.

"Aku menghangatkan susunya untukmu." Baekhyun tersenyum manis padanya, membuat Jongdae tertawa.
.
.
Setelah sarapan, Jongdae tetap dekat dengan Baekhyun dan Kyungsoo. Dia ingin menghilangkan ketakutan irasional yang dia miliki terhadap teman-temannya. Dia tidak bisa menahan gemetaran yang ia alami ketika Baekhyun atau Kyungsoo kembali dari apa yang mereka lakukan. Dia membencinya dan dia bisa melihatnya di mata mereka, betapa menyakitkannya itu untuk mereka. Itu selalu kontak awal. Dia baik-baik saja ketika mereka tinggal satu sama lain untuk jangka waktu tertentu. Sepanjang hari, dia akan tertidur lalu melawan salah satu dari mereka tetapi ketika dia bangun, ketika rasa takut itu kembali.

Junmyeon bangga dengan membernya, terutama Baekhyun dan Kyungsoo. Mereka menahan sentakan yang mereka dapatkan dari Jongdae. Mereka tinggal bersamanya dan memastikan dia tidak pergi ketika dia bangun dari mimpi buruk. Mereka melakukan apa yang dia lakukan tadi malam. Mereka meyakinkannya dan menghiburnya, merawatnya seperti keluarga. Junmyeon tahu membernya akan pulih dari ini. Mereka kuat.

.
.
TBC
.
.
Maafkan yang teramat sangat karena, late update banget :(
.
.
Jangan lupa voment ya😘

Lucky #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang