16

2.8K 263 13
                                    

Aku ingin menutup mataku dengan senyumanmu
Agar kelak saat orang lain adalah alasan bahagiamu, kau mengerti kenapa aku tak lagi melihat dunia.
Raka Fadhil Arsenio
-diambil dari Distilasi Alkena-
-----

Hi Prill?

Sekali lagi, aku tak akan menanyakan kabarmu
Karena aku tau, kamu pasti bahagia

Prill,
Detak ini tak lagi berdetak, aku tidak lagi merasakannya
Padahal ingin sekali aku mempertahankannya untuk tetap berdetak, hanya untuk melihat kamu tersenyum
Tapi ternyata aku sadar, mungkin saat detak ini hilang kamu akan tersenyum
Karena melihat seseorang yang kamu cintai kembali tersenyum

Tidak banyak yang aku lakukan untuk membuatmu tersenyum, tapi mungkin ini adalah titipan terakhirku

Jangan cari aku setelah baca surat ini, tapi cari detak baru yang akan membuat kamu tersenyum
Maaf beribu-ribu maaf
Jika kamu kecewa dengan keputusanku atau bahkan bersamaan dengan bahagiamu

Aku beri detakku untuk membuat kamu kembali tersenyum.

Prilly, tolong sampaikan maafku kepada suamimu Ali. Maaf karena telah lancang mencintai istrinya, tolong sampaikan beribu-ribu maaf dariku untuk Ali.

Aku pergi, cintaku akan tetap hidup dalam detak suamimu.

-Raka

Tubuh Prilly menegang, berpikir keras apa maksud dari surat ini. Sekali lagi? Kapan ia membaca surat sebelumnya, ia rasa surat ini pertama kalinya. Pikir Prilly.

"Mydear, pegang deh!" ujar Ali membuyarkan lamunan Prilly, " kok jantung saya detaknya dua kali lipat yah, saat deket kamu detaknya beda banget...," penjelasan Ali membuat Prilly semakin yakin dengan argumennya, jantung baru Ali adalah jantung Raka. Tapi kenapa bisa? Pikir Prilly.

Prilly menatap intens suaminya, dengan tangannya yang masih Ali pegang untuk merasakan detak jantungnya. Bibirnya tersenyum menyembunyikan, tapi matanya tidak bisa berbohong.

Entah sejak kapan Ali mengusap pipinya, menghapus sungai kecil yang mengaliri pipinya. "Kamu kok nangis?"

Bukannya menjawab, Prilly malah menambah air matanya semakin deras. Prilly terus menggeleng sembari berkata, "gak mungkin, gak mungkin...," tangisannya pecah bersamaan tangannya yang dia tarik dari dada suaminya.

"Mydear, kenapa?" tangisan tiba-tiba Prilly membuat Ali maupun Ayu khawatir, ada apa dengannya. Atau karena isi surat itu? Pikir Ali.

Prilly menundukkan kepalanya, dia terus menangis saat argumennya yang ia yakini memang benar. Jantung Ali adalah jantung Raka.

"Prill," Prilly memeluk mertuanya erat, dia tidak bisa menahan tangisannya.

"Mah, siapa pendonor jantung Ali?" tanya Prilly disela-sela tangisannya.

Ayu mengerutkan dahinya, "Dokter tidak memberitahu sayang, kenapa kamu bertanya seperti itu. Bahkan sudah satu minggu lamanya, kamu baru kembali membahas itu? Ada apa?" Prilly menggeleng dipelukkan Ayu.

"Hiks hiks, gak mungkinkan Mah ... hiks ... gak mungkin," Prilly terus saja berujar yang membuat Ayu semakin bingung.

"Gak mungkin apa, Prill?"

Prilly melepaskan pelukannya, berlari untuk keluar. "Prilly!" pekik Ali, yang masih terdengar ditelinganya meskipun suaranya tidak begitu lantang.

Prilly kembali membalikkan badannya, menatap suaminya dengan ambigunya.

Jangan cari aku setelah baca surat ini, tapi cari detak baru yang akan membuat kamu tersenyum

All About Us (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang