Haiii... selamat malam...
Maaf ya baru update sekarang ... 🙏🙏🙏
Happy reading 💗💗💗
🌷🌷🌷
Jadi terhitung sejak tadi malam, masih ada 29 hari lagi menuju pernikahan mereka. Princessa sih terlihat begitu santai sementara Denny mulai merasa tidak sabaran, karena tugasnya mengawal Princessa masih berlanjut.
Bayangkan mereka selalu bersama kemana-mana tapi tunangannya tidak bisa diapa-apain selain hanya dicium dan digrepe-grepe dikit.
Astaga Den, kalo udah sampe buka branya Cessa sih namanya bukan grepe-grepe dikit tapi banyak...
Maklumlah jomblo sejati, bujang lapuk usia 32 dapetin gadis tingting cantik pula yang usianya masih 22 tahun. Siapa yang nggak mau?
Setiap tangan Denny sudah mulai merambah ke pahanya Princessa, gadis itu cuma bilang, "Udah cinta sama Cessa ya, Bang?"
Kalimat ampuh yang bikin Denny mundur teratur. Lemas di atas tapi tegang di bawah. Ya ampun... Cess, perlu banget ya yang namanya CINTA itu diucapin?
Karena Princessa itu masih dalam mode pengangguran tetapi punya hobi ikut training dan seminar ke sana kemari jadilah hari ini Denny bertugas mengantar tunangannya itu ke sebuah seminar sehari yang membahas tentang 'Interpretasi Alat Tes Psikologi untuk HRD'.
Membaca tema seminarnya, Denny bertanya, "Ngapain kamu ikutan seminar begituan, Ces? Emang kamu mau kerja dimana?"
Princessa berdecak dan melirik sinis. "Cessa tuh harus siap-siap, Bang. Kalo udah nikah sama Abang, Cessa yang ambil alih kepemimpinan HRDnya salah satu perusahaan Abang!"
"Ngapain harus kerja sih, Cess? Kamu urus Abang aja dan anak-anak kita nanti. Kayak kekurangan uang aja kamu!" Denny balik berdecak kesal.
"Nggak bisa gitu dong, Bang. Cessa kan pengen juga ngerasain kerja kayak kakak-kakak yang lain."
"Mereka itu punya usaha sendiri, Cess kecuali Elora dan Chelsea!"
Princessa berdecak lagi. "Pokoknya kerja supaya Cessa juga gampang mecat pegawai yang tepe-tepe sama suami Cessa!"
Denny tertawa keras sambil memukul setirnya. "Jadi ceritanya kamu cemburu ya, Cess?"
Princessa merengut dan di mata Denny gadis itu terlihat semakin cantik dan imut. Princessa bahkan belum sempat menjawabnya ketika Denny berhenti di lampu merah dan menarik rem tangannya. Tanpa aba-aba, Denny meraih tengkuk Princessa dan mengulum bibirnya dengan lembut. Lalu langsung melepasnya ketika terdengar suara klakson dari belakang.
Princessa masih termangu dan jantungnya berdegup lebih cepat. Selalu begitu setiap kali Denny mencium atau bahkan mencumbunya. Princessa belum terbiasa dengan kerja jantungnya yang suka tiba-tiba berdebar lebih keras. Satu-satunya pria yang pernah menyentuhnya seperti ini hanya Denny.
Senakal-nakalnya Princessa, dia tidak pernah tertarik pada pria lain karena sejak masa remajanya, sosok Thor galak dan ganteng ini sudah menjadi ikon pria terhebat dalam benaknya.
Walaupun dia luar biasa bahagia mereka sudah bertunangan dan hanya tinggal menghitung hari menuju pernikahan tetapi Princessa masih tetap menunggu kata-kata cinta itu. Tidak perlu muluk-muluk dengan puisi indah yang memuakkan, hanya sebaris kalimat 'Aku mencintaimu, Cess'. Itu saja cukup bagi Princessa.
Tapi sepertinya Princessa harus sabar karena menurut Uwa Kayla dan kakak-kakak yang lain, para pria Dimitri itu ketinggian gengsi dan terlalu banyak gaya. Sudah jadi bucin tapi masih sok nggak mau bilang cinta. Giliran ceweknya pergi, baru nangis bombai.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENNY - Tersandung Cinta Princessa (END)
RomanceSOME PARTS ARE DELETED Sdh tebit dalam bentuk Ebook https://play.google.com/store/books/details?id=n3TVDwAAQBAJ The Dimitri's Series Book # 7 18+++ (KHUSUS DEWASA) Denny Dimitri adalah anak angkat keluarga Dimitri dan selalu menjadi tangan kanan ked...