17. Dimitri's Sisterhood

13.2K 1.1K 243
                                    

Haiiii ... selamat malam ... 🌃🌃🌃

Aku ingin berbagi kebahagiaan nih dengan meng update Denny ya ... 🥰🥰🥰

Semoga ga keberatan tapi keringanan ya ... 😁😁😁

Happy reading ... 💗💗💗

🍁🍁🍁

Denny terbangun dan reflek meraba sisi tempat tidur sebelahnya. Dia tersadar dengan bantal yang kosong dan dingin, lalu dia mengerang kesal. Masih sekitar 24 jam lagi menuju pemberkatannya dan rasanya lumayan kesal karena tidak boleh bertemu Princessa hingga besok siang.

Duh ... belum apa-apa aku udah rindu Cessa, keluh Denny sambil mengacaukan rambutnya.

Denny bergegas turun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Walaupun tidak bisa bersama Princessa hari ini, setidaknya Denny sudah menginstruksikan Herman agar mengirimkan anak buahnya untuk menjaga rumah keluarga calon mertuanya dan mengawal Princessa hari ini.

Dia tidak ingin kecolongan dan keselamatan Princessa adalah segalanya.

Mamanya masuk ke dalam kamarnya ketika dia sedang mengancingkan kemejanya. "Pagi Sayang ..." sapa Kayla mencium pipi Denny.

"Den ... ini setelan yang harus kamu pake besok untuk pernikahan ya! Nggak boleh ketemu Cessa dulu ya, Nak!"

"Iya Ma, lagian hari ini Denny sibuk ngurusin proyek Penang sama Daddy trus Denny sama Herman mau ketemuan sama orang yang Denny suruh nyelidikin Aditya," ucap Denny sambil berusaha mengancingkan tangan bajunya.

Kayla mengambil alih lalu mengancingkannya. "Jangan ngerjain yang aneh-aneh dulu ya, Nak. Kan besok mau nikah, Mama nggak mau kamu kenapa-napa. Kalo di adat Batak sebenernya, kamu harus dikurung tuh di rumah tapi okelah ... kamu kan urusannya banyak sama Daddy, tapi hati-hati ya."

"Iya Mama Sayang ..."

"Pake dasi nggak?"

"Pake, kan mau rapat juga!"

"Bisa pake sendiri?"

"Pakein!"

"Udah gede, pake sendiri!" Suara Rafael terdengar dan sosoknya sudah berdiri di depan pintu kamar.

"Ihh ... Daddy cemburu aja," jawab Kayla sambil tertawa. "Besok juga Denny udah diurusin Cessa, bukan Mama lagi."

Denny menatap wajah Kayla dengan terharu, "Sehat terus ya, Ma. Denny nggak bisa bayangin hidup tanpa Mama!"

Kayla tersenyum lebar dengan mata berkaca-kaca. "Duh ... ganteng banget deh anak Mama!" Kayla mengelus kedua pipi Denny dan setetes airmata jatuh di pipinya. "Mamanya jangan dilupain ya!"

Denny memeluk Kayla dan menyusupkan kepalanya ke leher Kayla. "Gimana mau lupa sama Mama? Mama kan cinta pertamanya Denny dan selalu di hati Denny."

Rafael bersandar di kusen pintu dan tersenyum haru. "Udah belum mesra-mesraannya? Daddy cemburu nih!"

"Iya udah, Dad. Nih Denny balikin ceweknya Daddy. Beruntung amat sih udah tua dapet cewek cantik gitu!" cibir Denny dan ditanggapi tawa lebar dari Rafael.

"Ayo sarapan semua!" Kayla menggiring mereka keluar dari kamar dan sengaja melewati kamar David. "David ... Chelsea ... sarapan dulu!"

David malah keluar dari kamar si 'Triplets' dengan menggendong Kenzo dan langsung menggoda Denny. "Ciee yang mau jadi penganten ... ganteng amat lo!"

Denny tidak mempedulikan ucapan David, dia malah menerobos masuk ke kamar para bayi. "Altheanya Papi Denny mana?"

Chelsea yang baru saja selesai memakaikan baju Edrich langsung menunjuk Althea yang masih berbalut handuk di atas tempat tidur.

DENNY - Tersandung Cinta Princessa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang