My New Family

Irene yang bel tidur setelah chattingan dengan rantika pun bingung mau ngapain karena jam dinding sudah menunjukkan pukul 02:30 wib yang pasti semua orang udah pada tidur.

Karena bosan irene hanya bisa mengotak-atik ponsel nya siapa tau ada yang masih terjaga dan mengiriminya pesan, author aja udah tidur ren kalau jam segitu,udah nyenyak dialam mimpi :-D.

Tak lama kemudian ada pesan masuk diponsel nya,sepertinya doa irene terkabulkan malam ini,irene langsung membuka popup chat tersebut.

Razka.p.d

Udah tidur?

Ini siapa?

Gue razka,anak kelas XI ipa 2
gue temannya raffy yang satu kelas sama lu,gue juga dapat no lu dari dia
Read
Lu udah tidur ya Ai?

Belum.

Kenapa? Kan udah malam juga Ai

Please jangan sok dekat sama gue

Gue pengen dekat sama lu ai
kasih tau gue gimana caranya untuk dekat sama lu?
Read
Hello lu udah tidur ya? 😡
kalau lu emang udah tidur good night irene 👋👋

Buat gue percaya kalau cinta itu ngga bikin gue sakit hati,kalau cinta itu saling terbuka satu sama laim,kalau cinta itu adalah harus saling menerima apa adanya kita,kalau cinta itu adalah kepercayaan yang harus selalu dijaga,kalau cinta itu tidak akan pernah buat gue nangis lagi,kalau cinta itu seharusnya bikin bahagia bukan bikin terluka.

Jujur,gue cuma cowok berandalan yang mencoba dekatin cewek kayak lu ai,tapi gue bakalan buktiin semua itu sama lu ai.
Read
Gue bakal buat lu bahagia disamping gue dan ngga akan gue biarin satu tetes air mata lu jatuh ai.
Read

Irene hanya membacanya tanpa membalas pesan dari razka tersebut dan ia mulai memejamkan matanya.

Tiba-tibanya ia terbangun lagi dari tidur nya yang hanya beberapa menit itu,karena calista tiba-tiba ada dikamar nya dan menangis yang membuat irene langsung memeluknya dan menenangkan sang adik yang sudah terisak dalam tangisnya.

"lu kenapa dek?"tanya irene lembut "please jangan nangis lagi ya lis,gue ngga mau liat air mata lu lis," sambungnya sembari terus menepuk pundak calista yang masih dipelukannya

Calista masih terus menangis entah apa yang membuatnya bisa menangis seperti itu.

"lis ngomong dong dek,gue ngga mau lu kayak gini" ucap irene tanpa melepas pelukannya pada calista

"kak,kak ai"sembari terisak "lalis takut kak"sambungnya sembari terus menangis

Irene melepaskan pelukannya dan merengkuh pipi calista yang sudah banjir dengan air matanya.

"lalis takut kenapa? Kasih tau sama gue apa yang bikin lu takut lis?" tanya irene dengan perasaan khawatir terhadap adiknya itu.

"kak lalis ngga mau mama sama papa pisah kak,lalis ngga mau punya momtir kak,lalis ngga mau " kata calista sembari terisak

Irene memegang pundak calista lembut " Lis,walaupun mama sama papa pisah dan mama ngga tinggal disini lagi tapi mereka tetap orang tua kita lis,mereka tetap orang tua yang merawat kita selama ini lis"