Gremetet book store
"Ki, kamu emang mau beli buku apa?"
"Panduan gamers"
"Hah?!" Alya menoleh Azki yang berada disampingnya yang sedang mencari-cari buku yang diinginkan.
"Kenapa?" Azki menautkan alisnya
"Buat apa?"
"Ya biar kalo aku ngegame menang terus."
"Dih! Kayak gitu aja dilebih lebihin"
"Ya kan aku suka"
"Oh" Alya melangkah pergi dan mendekati rak berisi novel-novel terbaru. Memilih dan memilah berbagai novel yang diinginkan.
Azki yang sudah mendapatkan buku yang diinginkan, ingin segera menghampiri Alya. Tapi sayup sayup terdengar suara supranatural yang memanggil-manggil nama Azki. Azki menoleh kebelakang dann...
"Eh! Itu kak Azki?!"
"Iya! Eh ada kak Azki!!"
"Kak Azkii!!"
"Aduh kak Azki ganteng banget siih"
"Coollll!! Aaaaa!!!"
''ADUH! MATI GUE!'' Gumam Azki sembari menepuk jidat.
Segerombolan perempuan yang sepertinya adik kelas Azki pun berteriak-teriak, berjungkir balik, ada yang salto, ada juga yang memanjat rak buku saking gilanya. Eh?!
"HEI! KALO KALIAN MEMBUAT KEBISINGAN DISINI! LEBIH BAIK KALIAN PERGI! INI PERPUSTAKAAN DAN TOKO BUKU! TOLONG JAGA KETENANGAN!!" Nah lohh, pak sekuritinya udah menggonggong tuh. Eh? Pak sekuriti apa anjing sih? Gatau deh. Serah author.<<
Mendengar kebisingan itu, Alya merasa terganggu dan mendekati Azki yang bergerak gelisah. Alya mengerutkan keningnya sembari berjalan kearah Azki.
"Hey! Kamu kenapa?" Alya menepuk bahu kiri Azki.
"Eh?! Alya!! Kagetin aku aja ih!" Refleks Azki memukul kedua bahu Alya.
"Jangan pukul bahu dong!! Nanti aku jadi pendekk!!" Alya meninju pelan dada Azki.
"Emang udah pendek kok" Azki menyengir kuda dengan polosnya.
"Ish! Aku nggak pendek ya!" Alya berkacak pinggang.
"Kamu pendek. Aku tinggi. Buktinya kamu sedagu aku aja gak ada. Pffttt emhhehehe"
"Apaan sih?! Aku tinggiiiiiiii!!! Titik. Gapake koma, tanda tanya apalagi. Kalo masih bilang aku pendek, aku bakal patahin tulang rusuk kamu!" Alya menatap Azki sinis dengan menyilangkan kedua lengannya di depan dada.
"Iya iyaa.. Alya tinggi. Lebih tinggi daripada Azki. Oke!"
"Nahh! Itu baru bener!" Alya mengacak rambut Azki dengan kedua tangannya. Tentu saja dengan sedikit berjinjit, agar bisa menjangkau rambut berpomade Azki.
"Aaall kok diacak-acak si! Kan jadi berantakan!" Azki menggenggam kedua telapak tangan Alya, mencoba menghentikan kegiatan 'mengacak rambut ria' yang dilakukan Alya.
Tanpa disadari oleh dua insan yang tengah bercanda ria itu, para bucin Azki maupun bucinnya Alya yang sedari tadi menyaksikan hal itu pun melongo, tidak percaya jika bad girl sekolah mereka yang tidak pernah tersenyum apalagi tertawa itu, tengah tersenyum lepas dengan Azki. Sedangkan Azki yang notabene nya kakel cuek dan tidak peduli dengan sekitar itu, sedang bercanda ria dengan sang bad girl tingkat dewa.
"Eh, rin! It-ituu-ituu..." Dinda mengguncang-guncangkan bahu Rina sembari menunjuk Alya dan Azki.
"ITU KAK ALYA SENYUM!! GILAAKK MIMPI APA GUE SEMALEEEMM!! ASTAGA! ASTAGAA!!" Akhirnya setelah tergagap-gagap, Dinda lancar mengucapkan apa yang sedang diproses diotaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Can Change Everything[AlyAzki]
RomanceLove can change everything~ Langsung baca aja ye〽