LCCE[AlyAzki]-10

12 3 0
                                    

"Maaf, mas, mbak, cafe kami dua menit lagi tutup. Jadi mbak, dan masnya leb--" ucap pelayan cafe itu terpotong.

"Lo ngusir kita?!" Alya menggebrak meja yang masih menampung makanan, beberapa cangkir kopi, Dua Laptop, dan handphone itu.

"Sebelumnya kami minta maaf mbak, cafe kami hanya buka sampai jam 12. Jadi, makanan dan minuman sisa anda mau dibungkus- atau--"

"Lo!--" Alya mengepalkan tangannya di depan wajah pelayan itu. Sontak pelayan perempuan itu memucat.

"Udah, Al gapapa. Kita juga udah enam jam disini. Kita lanjutin di rumah lo aja gimana?" Revind yang melihat amarah Alya memuncak mencoba menenangkan.

"Yaudah, lo disini dulu, beresin kerjaan kita. Gue ke kasir dulu. Abis itu kita kerumah elo,oke" Revind mengusap pundak Alya.

"Yaudah iyaa.." Alya menurut saja. Untuk apa berada di cafe yang sepi ini jika rumahnya lebih nyaman? Lagipula cafe ini juga mau tutup.

"Nah! Gitu dong!" Revind mengusap kepala Alya sayang. Lalu berjalan ke arah kasir.

"Meja nomor sembilan, totalnya berapa mas?" Tanya Revind sopan

"Untuk meja nomor sembilan-- dua juta tiga ratus empat puluh ribu lima ratus, mas" ujar mas-mas kasir seraya membaca bill yang tercetak.

Revind mengeluarkan blackcardnya. Dan memberikan kepada kasir untuk membayar makanan, camilan, dan 7gelas americano, serta 5 gelas cappuchino yang ia dan Alya pesan.

"Terimakasih atas kunjungannya." Ucap kasir bernametag 'Rayyan' tersebut sembari mengembalikan blackcard Revind.

"Sama-sama" ujar Revind meninggalkan kasir dan segera mendekati Alya yang sudah menggendong tas hitam merah di punggungnya dan menjinjing tas abu-abu milik Revind dengan mata yang sepertinya sudah berat dan mengantuk.

Revind tersenyum melihat gadis di depannya ini. Dan semakin mempercepat langkahnya mendekati sang gadis.

"Hey! Kenapa dijinjing tas gue? Diletakin di meja aja kali..berat tau" omel Revind sembari meraih tasnya dan menggendongnya.

"Ngantuk ya?" Tanya Revind masih dengan senyuman malaikat terpatri dibibirnya. Merengkuh pundak Alya dan berjalan keluar cafe.

"Ngantuk lah! Capek juga!" Ketus Alya yang hanya di balas kekehan oleh Revind.

"Gak bisa dilanjut besok?" Imbuhnya

"Kalo kamu capek, kamu ngantuk, gue anterin lo pulang, terus lo tidur. Daripada paksain bantu gue" Revind membukakan pintu CRVnya untuk Alya. Alya masuk, sedangkan Revind mengitari mobil, membuka pintu, duduk di kursi kemudi, menutup pintu, menyalakan mobil, lalu melaju meninggalkan pelataran cafe.

"Yakali gue biarin lo sengsara sendirian sedangkan gue enak enak.. gak. Pokoknya gue bantu lo sampai tuntas!" Ujar Alya semangat, dan lagi-lagi membuat Revind kembali tersenyum.

"Iya iyaa. Calon istri setia dehh" Revind mengacak poni Alya.

"Idih siapa yang mau jadi istri lo?" Alya menghentikan pergerakan tangan Revind di rambutnya.

"Ya kamulaahh siapa lagi?"

"Dih! Kaga mau gue. Lo banyak degem" Alya menyandarkan tubuhnya pada tempat duduknya

"Ga ngaca ya lo? Lo lebih banyak daripada gue, darl! Gila!" Revind menepuk-nepuk lengan Alya geram.

"Bodoamat gak peduli, gue"

"Eh, katanya lo lagi deket sama Azki IPA 2 ya?" Tanya Revind teringat gosip teman OSISnya di ruang OSIS tadi.

"Kepo"

Love Can Change Everything[AlyAzki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang