"Engghhh"
"Mhhh"
"Hhhhh.."
---
"Eh?! Revind?! Lu ngapain anjir?!!" Alya terbelalak kaget ketika baru saja menyadari jika ia tertidur di atas badan Revind. Refleks, Alya memukul dada Revind keras, hingga berbunyi.
Revind menahan sesuatu. 'Sesuatu' yang ahh sudah sangat tidak bisa ditahan!
"A-al? L-lu bisa turun nggak? Sshhh aduhhh.." Revind memejamkan mata erat, sangat erat, menahan 'sesuatu' yang terbangun di bawah sana.
Tapi kedua tangannya tidak sejalan dengan kata-kata yang baru saja ia lontarkan. Ia mengeratkan tubuhnya dengan tubuh Alya yang masih terbaring di atasnya. Membuat Alya merasakan 'sesuatu' yang terbangun itu.
"Vind!!" Alya melotot menyadari apa yang terjadi dengan Revind
"Sshhh.. bentar Al bentarr ahh..bantuin gue nidurin dia lagii..gara gara lo nihh smhhh" Revind semakin mengeratkan pelukannya dengan Alya.
"Ck. Sangean banget si lo vind, lepasiinn!!" Alya memberontak, mencoba melepaskan diri dari kungkungan kedua lengan Revind yang bertengger kuat di punggung dan pinggangnya.
"Bentarr sshh emhh all.."
"Hihh! Lepasinn! Vind!"
"Diem ato gue cipok!" Ancam Revind masih memejamkan mata erat.
"Hhh~" Alya menghela nafas pasrah.
"JANGAN DESAH AALL!"
"Siapa juga yang desah, Anjing!"
"Laaahh..emhh udah udahh sstt"
"Ck!" Alya melemaskan tubuhnya, pasrah.
1 menit
3 menit
7 menit
15 menit"Vind?"
"Vind?" Alya mengangkat kepalanya, mencoba memandang wajah Revind.
"Dih! Kok malah tidur si?" Alya berdecak kesal melihat wajah tenang Revind yang tengah tertidur.
Alya beranjak, turun dari atas tubuh Revind dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai 2.
Di tengah perjalanan menuju kamar, Alya teringat sesuatu.
"Eh? Laporannya udah dikirim belum ya?" Gumamnya, lalu kembali ke sofa untuk mengecek laporan yang ia dan Revind buat dari kemarin.
Alya membuka laptopnya yang terbengkalai, menyalakannya dan..
"ASTAGAA!! KENAPA BELUM DIKIRIM ANJIR!?! ADUHH UDAH JAM SETENGAH DUA BELAS LAGI AH!! CK"
Alya uring uringan karena laporan yang ia dan Revind buat setengah mati belum dikirim ke email mamanya. Dan lihatlah, jam dinding besar berwarna putih itu menunjukkan pukul 11:41, dan seharusnya laporan ini harus dikirim pukul 08:00! Artinya, ia sudah terlambat mengirim 3jam 41menit.
"What the fuck" Alya menekan mouse dengan emosi, meng-klik tanda send di ujung bawah halaman. Lalu menambah satu halaman lagi untuk menulis pesan.
-------------------------------------------------------------------------------------
aakrystln.rnld@amail.comI'm so sorry mom! I'm forgot to send this file, cause me are sleeped.
-------------------------------------------------------------------------------------Send!
Alya meng-klik tanda itu untuk yang kedua kalinya.
"Hhh.." helaan nafas 'sedikit' lega keluar dari bibir merah mudanya. Setelahnya, Alya menutup kembali laptopnya dan beranjak melanjutkan rencana mandinya yang sempat tertunda.
Tetapi, ketika berbalik badan, Alya menemukan seonggok manusia yang tertidur pulas di atas sofa. Seseorang yang membuatnya geram setengah mati, karena gara gara dia, ia bisa terlambat mengirim laporan yang bisa bisa ia dan Revind disemprot habis habisan oleh mamanya.
"Bangsat!" Alya menendang keras sofa yang Revind tiduri hingga bergeser. Membuat Revind terlonjak dan terbangun dari tidur nyenyaknya. Memasang raut terkejut dan panik.
Alya tidak peduli, dan memilih melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.
Ada gempa?! -Rvnd
Babi! -Alya
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Can Change Everything[AlyAzki]
RomanceLove can change everything~ Langsung baca aja ye〽