LCCE[AlyAzki]-7

4 4 0
                                    

Brugh

"Argh!!"

Pyarr

"Selaluu aja kayak gini!"

Prang!!

"Bangsatt!!"

Ctarr

"Arghh!!!"

Disinilah, di sebuah ruangan yang terlihat berantakan. Pecahan kaca tercecer di lantai marmer ruangan ini. Disertai bercak darah yang menghiasi pecahan kaca di seluruh penjuru lantai ruangan.

Seorang pemuda bersimpuh, terduduk di lantai dingin ini, menyandar pada pinggiran ranjang untuk menopang tubuhnya yang terasa sangat lemah dan tidak berdaya.

Menangis. Entah apa yang dipikirkannya hingga membuat dirinya kacau seperti ini.

Glek glek glek

Ia menegak vodka guna menstimulasi dirinya agar sedikit lebih tenang.

Pyarr!

Botol ke delapan. Ya, ia membanting  botol hijau itu ke dinding dihadapannya.

Delapan botol vodka, telah masuk ke tenggorokannya. Hingga rasa terbakar mulai merambat di dalam dadanya.

Tak peduli dengan kakinya yang berlumur darah karena pecahan kaca yang ia injak. Ia menendang nakas di samping tempat tidurnya. Membiarkan lampu tidur berselimut navy itu terpental keras dan berakhir menjadi remukan kaca yang tak berarti.

****

Xia-yui japanese cafe

Alya mengaduk-aduk nasi udon dengan lauknya dengan tatapan kosong.

"Al? Kok cuma diaduk-aduk aja? Mahal nihh" protes Zion

"Yon, menurut lo Azki kenapa yah?"

"Yakan tadi bilangnya ada urusan mendadak. Ya pasti ngurusin urusannya lah."

"Entah kenapa, gue ngerasa kalo Azki lagi nggak baik-baik aja."

"Perasaan lo aja kali. Emang Azki kenapa?"

"Lo buta?"

"Ya enggak lah. Gimana sih lo!"

"Mata Azki tadi berkaca-kaca. Mukanya merah. Merah banget malah. Kayak gue kalo lagi nahan amarah."

"Ya terus gimana? Gue lagi gak liat."

"Ck! Lo emang gak berguna!" Tukas Alya.

"Lo kok omongannya pedes banget sih? Sakit hati abang neng..sakiitt" Ujar Zion sembari mengelus dadanya dan memasang wajah memelas.

"Alay lu!"

"Btw, Al, lo suka sama Azki?"

"Bukan urusan lo."

"Kalo lo suka Azki sih, gapapa. Tapi gue liat-liat nih ya, lo tuh banyak yang suka Al! Dari adek kelas, seangkatan, kakak kelas, anak ipa, anak ips banyak yang suka sama lo!"

"Masa?"

"Astagaa, lo gatau?" Tanya Zion melongo.

"Nggak. Gak penting."

Zion mengusap wajahnya kasar. "Lo gak ngerasa apa? Kalo tiap hari ada yang ngasih lo coklat di meja elo? Di loker elo?"

"Ooh coklat-coklat itu? Gue buang semuanya. Gue gak suka coklat. Gatau deh ya, mereka itu sukanya nyampaah aja. Heran gue"

"L-lo buang?! What the hell..ckck! Mereka itu mau ngasih lo coklat aja penuh perjuangan. Dan lo buang?! Semuanyaa?!!" Zion mulai tidak sabar dengan gadis dihadapannya ini.

Love Can Change Everything[AlyAzki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang