13

5.1K 544 111
                                    

"Hai...." suara nyaring itu membuat Jisen dan Jin yang baru saja membentuk cookies menoleh ke arah pintu masuk dapur.

Di sana rupanya sudah ada seorang wanita yang berkulit putih cerah sedang mengukir senyuman di bibir. Ia memakai celana panjang berwarna putih beserta atasan tanktop warna putih yang di balut oleh cardigan berwarna cokelat lembut. Rambutnya di bawah bahu ia sampirkan ke satu sisi hingga menampakkan lehernya yang mulus.

Wanita itu tidak datang sendirian, dia datang bersama suaminya yang berdarah campuran Australia-Indonesia.

Suaminya saat ini berdiri di belakangnya. Pria itu bertubuh tegap dengan tinggi 181 cm. Kemeja hitam membalut dada bidangnya yang kokoh. Rambutnya ditata dengan sedemikian rapinya menggunakan gel mahal buatan Amerika. Kemejanya yang pas badan ia masukkan ke dalam celana panjangnya dan tali pinggang hitam melingkar dengan indah di depan perutnya yang rata. Dia masuk ke dalam kategori pria yang memiliki tubuh sempurna.

 Dia masuk ke dalam kategori pria yang memiliki tubuh sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tante Dian, Paman Namjoon." Jisen bersorak kegirangan melihat sahabat-sahabat Jin yang juga sahabat ibu dan ayahnya.

Jisen sudah lama tak melihat kedua orang dewasa itu yang karena mereka tinggal di Australia. Jisen bahkan ingin segera turun dari atas konter tapi konter itu terlalu tinggi dan menyulitkannya.

Untunglah wanita bernama Dian itu yang kini mendatanginya lalu memeluk tubuh Jisen dengan penuh kerinduan.

"Jisen, Tante sangat merindukam Jisen." wangi parfum Dian langsung menusuk indra penciuman bocah 7 tahun itu. Tapi Jisen tidak keberatan dengan wangi itu.

Dian menarik tubuh, tapi tangannya masih melingkar di pinggang Jisen, ia menatap Jisen dengan senyuman manis di wajahnya. "Jisen, apa Jisen rindu dengan Tante Dian?" Tanya Dian menahan senyum karena menatap pipi gembul Jisen.

Jisen mengangguk mantap. Sedangkan Namjoon dan Jin saling menyapa. Karena ketika Namjoon ingin bersalaman dengan sahabatnya itu, Jin mengangkat tangan menandakan ia sedang tidak bisa bersalaman karena tangannya memakai sarung plastik.

"Hei, kenapa kalian datang tiba-tiba?" tanya Jin pada Namjoon. Keduanya sudah setahun tidak berjumpa dikarenakan Namjoon bersama istrinya yang tinggal di Australia membuat mereka sulit untuk bertemu. Tapi meskipun begitu, istri mereka Feby dan Dian masih selalu tetap sering bergosip meski hanya dengan sosial media.

"Tentu saja, kami tidak ingin merepotkanmu. Karena kalau kami meneleponmu lebih dulu, kau pasti akan sibuk memasak untuk kami," jawab Namjoon yang memang mengatakan kebenaran.

"Dasar. Bagaimana Australia sekarang?" tanya Jin lagi yang kini kembali membentuk cookies.

"Panas," jawab Namjoon.

"Di mana Eden, Lian dan Selin?" tanya Jin yang tak melihat ketiga anak kembar Namjoon bersama Dian.

Belum sempat Namjoon menjawab, teriakan-teriakan bocah kecil langsung menggema dari luar pintu dapur. Bahkan bunyi-bunyi langkah kaki itu semakin lama semakin terdengar jelas.

Hanya Dirimu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang