15🔞

7.4K 510 227
                                    

Mash ada yang nungguin cerita ini?😂

Chapter 15

Sonia mengulas senyuman termanisnya ketika membuka pintu dan melihat ada Jungkook yang datang ke apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sonia mengulas senyuman termanisnya ketika membuka pintu dan melihat ada Jungkook yang datang ke apartemennya.

Sonia yang begitu bahagia langsung memeluk tubuh kekasihnya, menempelkan sebelah wajahnya di dada Jungkook.

"Baby, aku sangat merindukanmu," ucap Sonia yang tak bisa menyembunyikan raut wajah bahagianya.

Jungkook tak menjawab, bahkan tak membalas pelukannya. Sonia pun menarik kepala lalu mendongakkan wajahnya. Ia heran karena raut wajah Jungkook tak seperti biasanya.

Kedua tangan Sonia ia tempelkan di wajah Jungkook, menangkup rahang keras itu dan mengelusnya dengan jari-jari lentiknya.

"Baby, ada apa?" tanya Sonia dengan nada lembut.

Sebelum menjawab Jungkook sempat memejamkan mata, "Aku ingin segera menceraikan Putri."

Sonia nyaris saja tersenyum lebar karena begitu bahagia mendengar pernyataan kekasihnya, tapi sebisa mungkin ia menahan bibirnya untuk tidak tersenyum.

"Kau sepertinya sedang kesal. Ayo, kita berbicara di dalam." Sonia menarik lembut tangan Jungkook. Mereka berdua duduk di sofa tanpa melepaskan tangan.

"Kau ingin berbicara sesuatu?" tanya Sonia dengan nada pelan penuh kehati-hatian.

"Tidak," jawab Jungkook singkat.

Sonia dapat menangkap kalau Jungkook benar-benar marah. Pasti sesuatu yang besar telah terjadi dan Sonia senang karena sesuatu itu telah terjadi.

Tangan Sonia kembali menangkup wajah Jungkook. "Baby. Kau terlihat lelah, apa kau sudah makan?" Sonia bertanya. "Apa aku harus memasak sesuatu untukmu?" kata Sonia penuh perhatian.

Jungkook tadi sudah makan di restoran dan ia tidak butuh makan lagi sekarang. Yang ia butuhkan adalah melupakan masalahnya.

"Aku tidak butuh makan sekarang, aku butuh melupakan masalahku." Wajah Jungkook menggelap, ia kesal setengah mati jika mengingat istrinya yang berselingkuh.

Meskipun tadinya Sonia tidak ingin bertanya apa alasan yang membuat Jungkook marah, tapi sekarang ia malah sangat penasaran. Ia ingin tahu apa yang membuat Jungkook marah hingga wajahnya seberang ini.

"Baby, apa yang terjadi denganmu? Kenapa kau tampak sangat kesal?" Sonia menggenggam tangan Jungkook lembut, meredakan kemarahan Jungkook. Tangan Jungkook terkepal kuat.

Dengan gigi terkatup suara Jungkook keluar dari sela-sela giginya. "Putri mempunyai anak dari pria lain," Jungkook mendesis.

Reaksi Sonia adalah memasang wajah shock dan mata melebar.

"Apa?" tanya Sonia tidak percaya.

Kalau Sonia ingat-ingat lagi, pertemuan tak sengajanya beberapa bulan lalu, ketika ia tak sengaja bertemu dengan Jungkook dan Putri di suatu mall di pusat kota Jakarta, saat itu Sonia benar-benar cemburu melihat Putri, seorang wanita yang telah menjadi pendamping hidup Jungkook.

Hanya Dirimu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang