Fenomena di dalam taksi itu sudah mulai memanas hingga membuat supir taksi itu tidak berani untuk menanyakan kemana ia harus membawa kedua orang ini pulang.
"Aigoo Yena-ah~ kamu adalah anak eomma mungkin karena kamu kecelakaan itu makanya kamu tidak mengingat kehadiran eomma saat kamu kecil." Yena masih memandang tidak puas atas jawaban yang diberikan eomma nya. Ia tau bahwa eomma nya sedang berbohong didepannya. Ia yakin pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Song Yoon yang mengaku sebagai eomma nya.
Kalau eomma tidak mau memberitahuku, berarti aku yang harus menemukannya sendiri.
"Permisi nona, bolehkah saya tahu kemana arah kita pergi? Karena saya sudah mengelilingi daerah ini berkali-kali." Pertanyaan dari supir taksi tersebut memecah keheningan yang tercipta tadi. "Ah iya tolong antar kami ke Apartemen Hannam The Hill ya pak." Supir itu pun mengangguk dan langsung menuju tempat yang sudah diberitahukan.
Sesampainya mereka di apartemen itu, Yena langsung berlari menuju kamarnya karena sungguh kecewa bahwa ia tidak dapat mengingat apa-apa sebelum kecelakaan itu menimpanya dan eomma nya sendiri pun tidak mau memberitahukan itu kepada Yena.
Sudah jam 6 sore, Yena masih tidak mau keluar dari kamarnya. Ia tidak mau makan dan minum hingga membuat Song Yoon khawatir terhadapnya.Tok tok tok~
"Yena-ah... apa kamu tidak mau makan?... kamu sudah 5 jam didalam sana... nanti kamu sakit bagaimana?..." Suara lirih Song Yoon dari balik pintu itu tidak mendapatkan jawaban dari dalam kamar. Hanya hening yang didengar Song Yoon. Sesaat kemudian ada suara pintu terbuka dari kamar tersebut. Song Yoon langsung tersenyum lebar karena anaknya itu sudah mau keluar dari kamarnya.
"Aku ingin makan diluar saja. Aku gak mau makan sama eomma." Hanya jawaban singkat yang diberikan Yena.
Senyuman dari Song Yoon seketika memudar dan berhasil membuat hatinya tersayat berkali-kali. Yena langsung bergegas pergi dari hadapan eomma nya itu. Yena berjalan menuju lift dan menekan tombol lantai dasar.
Ting~
Pintu yang terbuat dari besi itu pun terbuka dan Yena segera keluar dari sana. Ia berniat berjalan kaki ke restoran yang ingin sekali ia kunjungi. Entah mengapa ia ingin sekali pergi kesana. Tapi sayangnya, ia sudah terlalu lemas untuk berjalan dengan perut kosongnya. Sehingga ia melambaikan tangan dan mendapatkan taksi untuk mengantarkan ke restoran yang ingin ia kunjungi itu.
Sesampainya ia disana, tempatnya yang dikenal tidak begitu ramai maupun sepi seketika dipenuhi puluhan orang-orang. Yena begitu binggung dan penasaran tentang apa yang terjadi di tempat itu. Yena pun memberanikan diri untuk bertanya dengan orang-orang disana. "Emm... permisi.. boleh saya tau disini lagi ada acara apa ya? Kok rame banget?" Seorang wanita yang sedang berbahagia itu langsung meloncat-loncat di tempat dan berbicara pelan.
"Ada Jimin oppa yang makan di restoran ini!! Aku tidak sabar untuk melihat Jimin keluar dari restoran ini nanti."
Mata Yena langsung terbuka lebar setelah melihat dan mengetahui itu dari jendela restoran. Ia seketika lupa dengan laparnya karena ada asupan yang lebih mengenyangkan lagi di depan matanya itu. Tapi, tiba-tiba perutnya terasa begitu sakit dan langsung berlari menerobos kerumunan orang banyak di tempat itu. "Permisi.. boleh saya menumpang toilet? Ini keadaan darurat!!!" Pemilik restoran itu langsung mengangguk dan mengarahkan dimana toilet itu berada.
"Ahh... iya... ini pasti karena aku terlalu lama menahan laparku..." Yena hanya bisa memegang perutnya di dalam toilet itu. Saat selesai, ia keluar dari toilet itu dan berjalan menuju keran air untuk mencuci tangannya. "Hai~" Kata-kata itu membuat Yena meloncat dari posisinya tadi karena terlalu terkejut melihat bias nya didepan mata. "J-Jim-JIMIN OP..." Muka Yena langsung memanas saat mulutnya itu ditutup oleh tangan Jimin yang begitu halus dan munggil.
"Jangan berteriak. Nanti yang ada semua orang yang ada didepan langsung menuju kesini dan mengira aku menyanderamu disini." Jimin langsung melepas tangannya dari mulut yang mirip malah sangat mirip dengan calon kekasihnya itu. "Apa yang oppa lakukan disini? Mengapa oppa kesini tanpa didampingi Manajer oppa maupun member BTS lainnya? Terus kena..." Sekali lagi muka Yena merah seperti air yang mendidih karena mulutnya ditutup lagi oleh tangan Jimin.
"Bisakah kamu tidak banyak bertanya?" Sekali lagi Jimin melepas tangannya dari mulut Yena. Yena seketika bungkam karena masih tidak menyangka bahwa ia bisa bertemu di toilet berdua.
*O iya toilet itu cewe/cowo ya. (>_^)*
"Oppa sengaja tanpa ditemani siapapun kesini karena memang ingin bertemu denganmu." Perkataan bohong Jimin mutlak membuat wajah Yena seketika merah bukan main.
"A-apa... oppa... o-oppa ingin menemuiku? T-tapi kenapa oppa? Apakah aku mempunyai salah dengan oppa? Atau ada barangku yang tertinggal? A-atau apa oppa? Karena kan oppa tidak pernah mengenalku." Yena sangat gugup sekaligus binggung mengapa bisa idol seganteng ini mau datang sendirian kesini dan bertujuan untuk menemui dirinya.
"Aniya... oppa kesini karena ingin berkenalan denganmu. Karena waktu di konser, oppa ternotice oleh pesonamu." Perkataan Jimin membuat Yena menutup mukanya dengan kedua tangannya karena muka merahnya tidak bisa terkendali lagi. "H-hey are you okay? Apa kamu sakit?" Tangan Jimin langsung meluncur ke jidat Yena karena khawatir jika ia sakit.
"Aniyooo aniyooo aku baik-baik saja oppa!!" Yena langsung melepaskan tangan Jimin dari jidatnya sebelum mukanya benar-benar meledak karena perlakuan dari Jimin. "Oh.. ok baguslah kalau kamu baik-baik saja." Yena hanya bisa mengangguk lalu menunduk. "Emm... Bolehkah oppa tau siapa nama kamu?" Pertanyaan dari Jimin membuat Yena mendongak karena terkejut.
"Ahh.. emm... An-annyeonghaseyo... jeoneun Lee Yena imnida~"
● Bersambung....
Yes finally author ini balik lg dari hiat hehehehe😅
Maaf ya kalau misalnya saya hiat terlalu lama karena idenya blom muncul" saat itu tp sekarang im back *horeeee*
Makasih atas vote dan dukungannya yg kalian berikan karena itu yg membuat aku untuk melanjutkan cerita ini lagi hehehe
Jadi kalian jangan bosen" baca yaw becos i lop u guys😙💜Keep like and comment yaw
Saranghaeee~🙆💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Me | PJM🌹
Fanfiction[ UNPUBLISH ] [SLOW UPDATE] Kyung Soon hanya tinggal di desa terpencil dekat Busan. Tetapi karena kerja keras dan prestasi yang ia raih, akhirnya ia bisa masuk ke sekolah yang selalu ia impi-impikan, Busan Art High School. Saat masuk ke sekolah t...