Nightmare

23 5 0
                                    

Jimin's POV

Semua rencana yang sudah disiapkan dengan baik dan sempurna seketika berubah menjadi buruk dan menegangkan. Semua ekspetasi indah yang telah dipikirkan hanya menjadi khayalan belaka. Sungguh tidak disangka bahwa kejadian ini terjadi begitu saja. Hanya ada satu kata yang selalu terngiang-ngiang di kepala Jimin.



Kyung Soon pasti selamat....

Kyung Soon pasti baik-baik saja...


__






"KYUNG SOONNNN!!!!" Teriakan Jimin di rumah sakit itu membuat orang-orang yang ada disana pun terfokus padanya. Tetapi Jimin tidak mempedulikan mereka semua karena prinsipnya ke rumah sakit untuk melihat Kyung Soon baik-baik saja. Ia berlari hingga ke ruang Kyung Soon dilarikan, Ruang UGD.






"Maaf... tamu harap menunggu di luar..." Suster yang membawa kasur Kyung Soon langsung menutup pintu ruang UGD.





"AKHHHHH!!! Kenapa kejadian seperti ini harus terjadiiii???!!!" Kesalnya hingga berhasil membuatnya menangis begitu keras. Tubuhnya bergetar sangat hebat. Pikiran buruk terus menghantui pikirannya . Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi pada orang yang sangat dicintainya tersebut dan dokter pun keluar dari ruang tersebut dengan muka yang meragukan kalau Kyung Soon baik-baik saja.




"Atas nama pasien Kyung Soon..." Suara dokter itu keluar dari ruangan UGD itu dan tanpa ragu, Jimin pun berdiri dan mendatangi dokter yang memanggil nama yang dikasihi setulus hatinya.


"Uisanim, apa yang terjadi pada Kyung Soon??" Tanya Jimin yang terlihat sangat panik dan muka yang agak kacau setelah menangis dengan keras. Sebenarnya ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis. Tapi apa daya? Dia tidak bisa membangun pertahannya sendiri hingga air mata itu mengalir begitu deras. (Dokter)





"Apakah anda keluarganya?" Tanya dokter itu yang meragukan Jimin.






"Saya kekasihnya, Uisanim!" Jawab Jimin dengan tegas dan percaya diri hingga membuat dokter itu terkejut sementara. "Mari ikut ke ruangan saya terlebih dahulu..." Jawaban itu membuat Jimin semakin tegang dan tidak siap untuk mendengar yang sebenarnya. Jimin pun menurut dan berjalan mengikuti dokter itu ke ruangannya.






__






Dokter itu mengeluarkan map untuk menulis diagnosa yang diderita oleh Kyung Soon. Sempat terjadi keheningan hingga Jimin pun memberanikan diri untuk bertanya. "Jadi... bagaimana keadaan kekasih saya?" Jimin hanya bisa menundukkan kepalanya karena tidak sanggup untuk melihat dokter yang akan memberitahu semuanya yang teerjad tentang Kyung Soon.




Dokter itu berdehem, lalu berbicara apa adanya. "Sekali lagi saya ingin meminta maaf... karena kekasih anda tidak bisa mengingat anda maupun keluarganya karena terkena amnesia berat.




"APA??!!!!! Dokter gak salah periksa kan??? Kekasih saya gak mungkin melupakan saya!!! Gk mungkinnnn!!! AKKHHHHH!!!" Kesalnya sudah memuncak diatas rata-rata. Ingin dia menemukan suatu benda yang keras untuk dipukulnya beberapa kali hingga hancur berkeping-keping. Hingga ia hanya bisa memegang kepalanya.





"Karena benturan keras yang mengenai otak belakangnya sehingga dia tidak bisa mengingat siapa-siapa. Dan juga dia mengalami kekurangan darah di otaknya karena banyak darah yang keluar dari tubuhnya. Syukurnya... dia cepat dibawa ke rumah sakit ini dan mendapatkan darah tambahan dari rumah sakit ini. Sehingga dia masih selamat. Saya tidak mungkin salah periksa karena saya hanya memeriksa kekasih anda." Lanjut dokter itu dengan helaan nafas yang berat.





Don't Forget Me | PJM🌹 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang