4. One Problem

77 16 1
                                    

Malam ini di selimuti hujan yang lebat, sudah seminggu mereka di sini. Tidak ada yang mereka lakukan selain berkeliling dan terus mengoceh pada Alden. Lima hari lalu Alden menemui Lucifer. Dia meminta untuk membuka akses bagi Bella agar bertemu dengan Claura,Aca dan Noura. Tapi Lucifer menolak keras.

Bella sempat bertemu dengan Alden, dia meminta Alden untuk memberi tahu ketiga saudarinya kalau dirinya baik-baik saja. Bahkan dirinya di jaga oleh dua pria berbadan besar dan selalu di layani oleh pelayan baik.

Beruntungnya Alden, Clarie, Aca dan Noura percaya. Tapi mereka tetap saja selalu mengoceh untuk mempertemukan mereka kembali. Seperti saat ini, Clarie sedang mengganggu Alden di ruan kerjanya.

"Alden, tidak bisakah. Setidaknya hanya melihatnya." Kata Clarie.

"Tidak bisa sayang, kau pergilah ke taman. Atau kemanapun. Aku sedang mengurus pertemuan dengan mayat hidup itu." Alden tidak melirik Claura sama sekali saat berkata seperti itu.

"Oh God."

Claura langsung pergi ke luar ruangan kerja Alden. Dia merasa bosan di dunia Importal. Dia ingin merancang busana lagi. Merancang busana?. Dia buru-buru berlari ke kamar Aca. Saking cepatnya dia berlari, banyak Omega,Warior dan beberapa Delta memperingatinya agar berhati hati. Tapi Clarie tidak menggubrisnya sama sekali.

Sampai di depan kamar Aca. Clarie membuka knopnya. Dia melihat Aca sedang sibuk mencari signal. Clarie hanya menggeleng geleng kepala. "hanya ada listrik, tidak ada internet." Kata Noura.

Clarie sedikit terkejut mendengar suara Noura tiba-tiba. "Kau... bisa ngecas?" tanya Clarie.

"YA... BISALAH. Di sini ada agen FIA. Kenapa nggak di peralat." Kata Aca enteng.

"Kau ini sebenarnya agen mata-mata, polisi, perakit kapal, atau perakit listrik?" tanya Clarie.

"Dia tukang." Jawab Aca membuat wajah Noura memerah.

"Oh..."

"Dan kau percaya?" Noura tampak tak terima Clarie mempercayai perkataan Aca yang suka melantur.

Clarie geleng geleng. Dia mengingat tujuanya kesini. "Bagaimana dengan karir kita?" tanya Clarie.

"Aku pastinya sudah di pecat." Jawab Aca.

"Aku di cari agenku mungkin."

"Kau enak, kau bisa kembali kapanpun. Kau sudah menemui Alden, lelakimu. Coba saja kalau pacarmu itu tak membawa kita. Karirku akan aman aman saja." Kata Noura kesal.

"Dan sekarang kau menyalahkan Alden?" tanya Clarie ikut geram.

"Lalu, ini salah siapa? Jelas ini salahmu. Andai saja kau bukan matenya. Kau harusnya menolaknya dari awal. Kau juga lemah." Tujuk Noura di depan wajah Clarie.

Mata Clarie memerah. Menahan amarah dan tangisan yang hampir pecah.

"Lagi lagi kau salahkan Aku dan Alden. Yang salah itu kau!" Bentak Clarie.

"Kau menjadi rendahan semenjak bersama Alden sialan itu."perkataan Noura membuat Clarie menamparnya.

"Seandainya kau tidak membujuk Bella untuk membawa kami mengikuti tugasmu. Semua ini tidak akan terjadi!"

"Cukup. Kita itu saudara, jangan ada pertikaian."

"Aku dan Aca akan mencari Bella. Membawanya kembali ke dunia manusia dan pergi dari sini. Aku tidak menginginkanmu lagi."

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang