Noura terus saja marah marah dan mengumpat dalam hatinya. Dia merasa dirinya bodoh. Seharusnya dia mengambil senjatanya dulu baru pergi. Kalau sudah begini siapa yang susah, dia juga.
Noura hanya membawa sebatang kayu sekarang. Wajahnya sudah kusam. Tapi dia beruntung, hari ini cerah. Tidak hujan.
"Kau pikir aku yang salah?, Si Laknat Alden yang salah!"
Wushhh... suara orang berlari sangat cepat membuat Noura berhenti. Dia mengambil ancang ancang untuk bersiaga. Perasaanya tak enak.
Yap, saat Noura berbalik. Dia melihat sosok hitam melayang dengan mata putih terang. Bau busuk menyeruak di indra penciumanya.
Noura mundur beberapa langkah. Dia juga menutup hidungnya. Suara kuda membuat Noura berharap. Suara kuda itu semakin dekat,dekat.
Grep... Pinggang Noura di raih oleh pengguna kuda itu. Hingga Noura duduk di pangkuan pria yang menunggangi kuda.
Matanya tidak melepaskan padangan di depanya. Mata Violet dengan hidung mancung dan rambut menjambul seketika menarik perhatian Noura.
Kuda terus melaju. Hingga sampai di pinggir telaga, kuda itu berhenti. Pria tadi menatap mata Noura yang berbinar.
"Kau tidak apa?" Tanya pria itu.
"Tidak apa apa." Kata Noura membenarkan sikapnya.
Pria itu turun dari kudanya. Membantu Noura turun dengan tanganya. Pipi Noura memerah. Baru kali ini ada lelaki yang mengambil perhatianya.
"Kau manusia? Kenapa bisa disini?" Tanya Lelaki itu.
"Aku di bawa oleh Alpha Alden. Kau tau?" Tanya Noura.
"Aku mengerti pria sialan itu." Jawab pria tadi.
"A... aku Noura, kamu?" Tanya Noura.
"Filio, Filio Marvois." Jawab Pria itu.
Noura mengangguk. Dia membenahkan rambutnya yang sempat berantakan. Dia juga mencopot sepatunya dan merendam kakinya di dalam air.
"Kenapa Alden membawamu?" Tanya Filio.
"Saudariku adalah matenya." Jawab Noura.
"Kau empat bersaudara?" Tanyq Filio.
"Ya, bagaimana kau tahu?"
"Siapa selain saudarimu yang di klaim oleh alden yang di klaim orang lain?"
"Hanya Clarie dengan Alpha Alden, dan Bella yang katanya di klaim oleh King Lucifer."
"Kau mau mencoba menggunakan kalungku?" Tanya Filio.
Noura menatap Filio bingung. Filio melepas kalungnya dan memakaikan pada Noura. Tidak ada yang berubah dari kalung berliontin darah tersebut.
"Mine." Kata Filio memeluk Noura rapat.
"Maksutmu?" Tanya Noura.
"Kau miliku. Aku yakin, kau legenda itu." Jawab Filio.
"Alpha Alden,King Lucifer,Lord Dylan,Raja Filio. Tidak tidak mungkin."
"Kau juga sudah mendengarnya."
"Ya. Aku memang terpesona padamu. Tapi aku belum siap menerima semua ini. Aku tidak ingin hidup di dunia importal ini. Aku ingin kembali ke dunia manusia biasa."
Filio merasa kecewa atas perkataan Noura yang sepertinya memang isi dalam hati Noura. Dia bahkan sangat yakin dengan perkataanya.
Filio hanya tersenyum. "Kau tau, mahkluk sepertiku memang beda dengan werewolf. Sayangnya kita sama sama memiliki hati yang rapuh. Aku akan menyiksa diriku sendiri tanpa aku mau, jika pasanganku tidak menerimaku."