Bulan purnama sudah terpampang jelas di langit malam. Warnanya begitu merah, sangat merah hingga siapapun yang melihat merasakan kehilangan jiwanya.
Di bawah rembulan itu, ada sekumpulan mahkluk yang sedang menikmati perbincangan mereka dengan sekawanan mahkluk yang sama sama penting.
Ting...ting...ting... suara gelas membuat sekumpulan mahkluk itu melihat ke arah suara. Yap, Lucifer sedang berdiri di sana dengan baju kerajaan yang membuat Bella sendari tadi menahan tawa.
"Well, saya rasa tidak perlu menunggu siapa-siapa lagi. Dan yang utama, terimakasih para tamuku yang menghormati acara ini.
Malam ini malam yang sangat legendaris bagi kita semua. Saya merasa terhormat kalian semua bisa merayakan hal ini bersama saya."
Suara tepuk tangan menyambut baik perkataan Lucifer. "Yang kalian ketahui, saya menggundang kalian kesini untuk merayakan sesuatu bersama saya. Yaitu merayakan ulang tahun calon Queen of Rouge dan pernikahanku bersamanya."
Tepuk tangan meriah setelah Bella berdiri fi atas panggung. Sedetik kemudian mereka diam. Tubuh mereka berasa di pukul menggunakan batang pohon yang begitu besar.
"Maaf King, saya lancang. Tapi Queen Bella mempunyai aura yang membuat mereka kesakitan." Lucifer buru-buru menarik Bella kepelukanya.
Para laki-laki di sana sedang meronta-ronta kesakitan. Lucifer bingung, pasalnya Bella adalah manusia biasa.
"Tetua! Saya harus bagaimana?!" Lucifer tampak membentak kakek kakek yang memakai pakaian serba putih.
"Tandai sekarang King."
Lucufer membelalakan matanya, dia takut jika Bella jadi takut jika tiba-tiba dia menggigit lehernya. Dia melihat wajah Bella yang kebingungan.
Dia mencakup wajahnya dan menatap tepat di matanya. Dia menyatukan dahinya dan dahi Bella. 'Tandai saja sudah.' Batin Jordan.
'Bodoh, jika dia takut padamu bagaimana?' Balas Lucufer.
'Kan kau yang melakukan, bukan aku.'
'Sialan kau.'
"Alpha, kita tak punya banyak waktu, mereka akan tambah merasakan sakit."
Bella menyentuk pipi Lucifer. Lucifer merasakan lega untuk sesaat. Setelah itu dia menatap para tamunya yang sedang kesakitan, dan para pasanganya yang sedang menenangkan mereka.
"Lakukan saja apapun yang harus kau lakukan." Bella memejamkan matanya.
Lucifer langsung mendekatkan wajahnya di leher Bella. Di kecupnya terus menerus secara perlahan. Menjilatnya, Bella merasa sedikit geli hingga dia agak menjauh.
"Maafkan aku, lakukan saja."
"I Love you sweatheart." Kata Lucifer sebelum benar benar menancapkan taringnya di leher jenjang Bella.
Argghhh... Ringis Bella, Lucifer terus saja menjilat dan mengecup bekas gigitanya. Setelah mereda, dia langsung memeluk Bella. Bella yang tak tahan sakita hanya bisa terisak di dada bidang milik Lucifer.