1

127 14 3
                                    

Aku Yui dan aku adalah anak kembar, saudara kembarku bernama Yuki. Tidak ada perbedaan diantara kami. Maksudku tidak semua, aku terlahir normal, namun tidak senormal yang kalian fikir.

Yuki terlahir tunarungu dan itu sebabnya dia lebih diperhatikan oleh orang tua kami dibanding aku. Entah kenapa aku berfikir begitu.

Aku dan Yuki cukup dekat sangat dekat, dan aku selalu meminta Yuki menemaniku pergi keladang bunga Dandelion dibelakang rumah kami. Tempat favoritku yang sepi dan juga sejuk. Damai sekali. Kali ini aku merebahkan tubuhku direrumputan
*Pluk*
Yuki menepak ku, tangannya digerakan untuk berbicara isyarat
"-bunga itu dandelion lihat sedang bertebaran"
Katanya
"Ya.. kau benar, cantik bukan?" Balasku dengan gerakan isyarat juga.
Yuki menatap langit dan tersenyum^-^
*Pluk
Kali ini aku yang menepuknya
Aku menggerakan tanganku
"Ayo pulang" ajak ku sambil beranjak. Yuki mengikutiku dan berjalan dibelakang ku
"Ah~"*Sret
Suara Yuki keluar dan dia menarik lengan jaketku.
"Eng~ emm!"
Gumannya menunjuk bungan Dandelion
Dia mulai menggerakan tanganya
"Aku bunga, aku ingin bungan itu, tunggu sebentar ya, tapi boleh tidak aku mengambilnya?"
Bahasanya sedikit aneh, mungkin karna tuna rungu.
"Asal tidak banyak-banyak"
Balasku dengan isyarat dan ikut bicara juga.
.
.
Yuki berlari kearahku dengan beberapa Dandelion ditangannya. Kami berjalan beriringan..
-NGIIIIIINNNNNGGGGGGG-
"Uhk" aku memegang kepalaku, sakit sekali suara ngiung membuat telingaku mati rasa.
"Ahhh! Ah?"
Yuki mengguncang pelan pundaku.
"Kamu kenapa?"
Tanya Yuki dengan memasang wajah khawatir. Aku menatapnya
Aku memasang tangan bersimbol O yang artinya "aku gapapa"
"Yang benar?" Dia menggerakan tangannya cepat.
"Umm" angguku
"Mari" aku berjalan lagi dan kutahan rasa sakit dikepalaku.

•Dirumah•

Kepalaku sakit sekali, aku mengunci pintu agar tidak ada yang tau, badanku lemas seperti telah dipukuli dan juga banyak memar. Mual sekali rasanya, aku pun berlari kekamar mandi dan
"Huweeekkk"
Kumuntahkan, kukeluarkan semua kedalam washtaple. Lalu menatap wajahku dicermin, pucat sekali aku. Dan merah disekitar mata dan hidung. Nafasku tidak beraturan.
*Ngiiiiiinnnggggg~*
"Aarggghhhhh"
Aku menjambak rambutku saat suara dengung itu datang lagi membuatku sakit kepala,
'Gelap'
'Berat sekali'
*Bruk*
"Huft huft~"
Aku terkapar dilantai kamar mandi sekali menikmati ngiungan yang tak berhenti, nafasku tidak teratur dan~

Berlanjut ke eps2
Komen/Saran/Kritik ya
Saya pemula-
*Tiara*

Dandelion GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang