4

2.2K 216 51
                                    

Changkyun tidak bisa tidur, hanya tidak bisa. ia tak punya alasan seperti orang-orang karena Changkyun tak perlu mengkhawatirkan apa pun.

Kalian salah jika menganggapnya sombong, Changkyun bahkan tidak berani memikirkan apa yang akan terjadi esok.

Ia hidup hanya untuk hari ini, jika besok ia masih dapat bernapas maka itu adalah hadiah untuk dirinya yang tidak berguna itu.

"Masih terjaga?"

Suara itu membuyarkan lamunan Changkyun.

Yap, Changkyun menerima tawaran itu. Tawaran untuk menginap di rumah Jooheon.

Jooheon tidur di atas ranjang besarnya dan Changkyun lebih memilih untuk tidur di bawah menggunakan futon.

Berguling ke sisi ranjang Jooheon menatap wajah Changkyun samar karena hanya ada pencahayaan dari lampu tidur di atas nakas.

"Mau melakukannya?"

"Apa?"

"Seks tentu saja."

"Lagi?"

Sepertinya Changkyun memilih pilihan yang salah.

.

.

"Mmmhh...." Matanya masih mengantup dengan rapat hanya suara gumaman kecil yang ia keluarkan karena merasa sedikit terganggu.

Menarik selimutnya lebih Hyungwon hanya ingin tetap pada kegiatannya saat ini yaitu, tidur. Tapi orang yang berbaring di sampingnya itu terus saja mengusiknya.

"YA! Lee Hoseok" Teriak Hyungwon kesal, akhirnya ia terpaksa bangun dan membuka matanya.

Wonho tersenyum menyambut teriakan Hyungwon.

"Apa yang kau inginkan huh? Bahkan di hari libur kau pun mengganggu tidurku!"

"Aku tudak membangunkanmu" Bantahnya dengan wajah santai "Aku hanya berbaring di sebelahmu"

"Tapi kau terus saja menyentuhku"

"Bukan aku"

"Ahh, baiklah bukan kau. Aku sudah tahu jawaban busuk itu jadi pergilah biarkan aku tidur"

Wonho mengerucutkan bibirnya lucu saat Hyungwon kembali masuk ke dalam selimut tebalnya.

"Baiklah aku akan sarapan tanpamu..."Wonho turun dari ranjang, ia pergi keluar dari kamar Hyungwon.

"Padahal bukan aku, itukan tanganku" Gerutu Wonho menatap tangannya yang baru saja disalahkannya karena menyentuh tubuh Hyungwon.

.

Menatap dirinya sendiri lewat cermin Kihyun tersipu, pipinya tiba-tiba memerah. Bukan tanpa alasan, baru saja terlintas dipikiran Kihyun tentang namja yang mengantarnya pulang tempo hari.

"Oh sadarlah Yoo Kihyun!" Kihyun menepuk-nepuk pipinya untuk mengembalikan kesadarannya.

"Kau tidak boleh berpikir berlebihan bagaimana jika Hyunwoo sunbae hanya mempermainkanmu"

Son Hyunwoo. Kau tidak bisa mengkategorikannya sebagai namja baik, tapi tidak juga sebagai namja brengsek... ia sedikit minsterius.

.

.

Lain halnya dengan Hyungwon yang bangun dengan melihat Wonho, Jooheon malah harus melihat ruang kosong di sampingnya karena Changkyun sudah pergi diam-diam dari rumahnya.

Di perjalanan pulangnya Changkyun terus saja mengumpat kesal karena sakit di buttnya, untungnya jarak antara rumah Jooheon dan Changkyun tak terlalu jauh.

K I N G ; Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang