Happy Reading
.
.
.
.Author POV
Bukan seorang putri jika tidak manja di tengah tengah perjalanan menyusuri sungai. Arra dan ketiga temannya berhenti di tengah jalan dalam mencari jejak yang diberikan pembina. Baru kali ini Arra terbebas dari Kenzo untuk sesaat. Selain tidur dan mandi saja Arra terbebas dari Kenzo. Kali ini Kenzo dengan berat hati meninggalkan Arra karena perintah Arra sendiri yang menyuruhnya mengerjakan tugasnya. Kenzo mencari jejak yang diberikan pembina kepada Arra.
"Seharusnya tadi Rena ikut dengan Kenzo untuk menjalankan misi kita waktu itu." Kata Chika duduk di batu pinggir sungai.
"Gue rasa misi kita dibatalkan aja deh," balas Rena ikut duduk di tanah. Dia takut dengan air sungai yang arusnya sangat deras,maka dari itu dia duduk di bawah Chika.
Dewi dan Arra ikut duduk di tanah melihat arus sungai di depannya. Dewi ikut mengajukan komentarnya "Gue rasa juga gitu. Mending dibatalkan,"
Arra bingung dengan kedua temannya yang biasanya selalu kompak. Tapi kini mereka berbeda pendapat.
"Kalian gimana sih ? Kan kita udah sepakat buat misi ini," Chika melihat Dewi dan Rena bergantian.
"Gue gak bisa jadi saingan Arra untuk dapatin Kenzo," balas Rena lemah.
Arra terkejut dengan jawaban Rena. Walaupun Arra bilang bahwa Kenzo bukan standarnya,tapi akhir akhir ini dia merasakan sesuatu terhadap Kenzo(?). "Gue udah bilang,gue gak akan jadi saingan lo,"
Untuk kali ini,Arra benar-benar munafik hanya karena perasaannya pada Kenzo. Tapi dia bisa menutupi dengan sangat baik didepan sahabatnya. Mungkin Arra terbiasa dengan sikapnya yang dingin dan datar sehingga sangat mudah menyembunyikan ekspresinya.
"Gue rasa lo mulai menyukai Kenzo deh,Ra !" Kata Dewi tiba-tiba. Dewi mengatakan apa yang dia lihat akhir akhir ini.
"Ini gimana sih ? Kok pada melenceng dari misi kita," Chika bingung dengan ketiga sahabatnya.
Dewi menghela nafas menatap Arra,hendak mengatakan yang dia lihat akhir akhir ini.
"Gini,Ra !!! Sebenarnya gue akhir akhir ini melihat kedekatan lo dan Kenzo. Dan gue melihat itu semua menarik kesimpulan kalo kalian berdua memang ada perasaan yang sama," jelas Dewi
Rena menunduk mendengarkan penjelasan Dewi. Lain halnya dengan Arra yang kaget mendengar penjelasan Dewi. Arra pikir dia sudah ahli dalam menyembunyikan perasaannya,tapi tetap terlihat oleh Dewi. Bagaimanapun juga, Arra masih memikirkan perasaan Rena yang menyukai Kenzo lebih dulu darinya. Itu membuat Arra untuk menghargai Rena yang mencintai Kenzo mendahului dirinya.
"Gue gak merasakan apapun !" Elak Arra mengubah keterkejutannya dengan ketenangan disertai wajah dinginnya.
"Bohong !! Lo gak pernah menunjukkan ekspresi selain dingin dan datar lo seperti saat ini. Tapi lo dengan mudah berekspresi kesal dan gugup hanya saat bersama Kenzo. Gue lihat semuanya,Ra !" Jelas Dewi lagi.
"Gue pikir Arra gak peduli dengan Kenzo !" Kata Chika membuat Arra tersenyum paksa kearah Chika.
"Udahlah,Ra !! Gue emang gak bisa jadi saingan lo. Akui aja kalo lo mulai suka dengan Kenzo,biar gue gak salah langkah," Rena ikut angkat bicara.
Arra semakin terpojok dengan sahabatnya. Dihatinya memang benar jika dia mulai suka pada Kenzo tapi di logikanya masih menghargai Rena yang lebih dulu memiliki rasa terhadap Kenzo. Arra tidak bisa mengakui jika dirinya suka dengan bodyguardnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKEN
Teen FictionCerita ini murni dari imajinasi gue, Gak ada maksud meniru cerita orang lain, Maafkan jika ada kesamaan dengan cerita orang lain, Itu cuma kebetulan ! Buat para plagiator, Atau orang yang hendak meniru cerita gue, Plis,hargain karya gue ini ! Mohon...