Happy Reading
.
.
.Author POV
"Datang ke rumah gue aja ! Bokap sama nyokap ke Bandung !" Kata Arra dari depan layar. Ia sedang video call dengan ketiga temannya.
"Wih ! Siap gue ke sana. Pengen liat kamarnya nona muda," kata Chika cekikikan.
"Gimana kalo kita ladies night di rumah Arra malam ini ?" Usul Dewi.
"Ayo aja sih. Lo gak keberatan,Ra ?" Tanya Rena.
"Ya gak lah. Gue dirumah juga gak ada temen,jadi datang aja ke rumah." Balas Arra ramah.
"Asekkk ! Gue ikut. Rena jemput gue di rumah ya hehe !" Kata Chika.
"Oke,siap ! Lo juga,Wi ?"
"He'em,sekalian ya !" Balas Dewi.
Ketiganya sepakat untuk ladies night di rumah Arra. Setelah video call tertutup,Arra bergegas ke bawah untuk memberitau orang dapur,terutama Alya. Ia mencari cari Alya,di dapur tidak ada. Ia memutuskan mencarinya di rumah belakang.
Saat ia sampai di depan rumah,ia mendengar percakapan Kenzo dan Alya. Ia tak bermaksud menguping,ia tak mau mengganggu pembicaraan anak dan ibu itu.
"Ibu tau ! Tatapanmu saat melihat Arra,perhatianmu pada dia,dan semua yang kau lakukan untuk dia. Ibu melihatnya."
"Ibu tidak melarangmu untuk menyayangi Arra. Tapi,ibu takut jika dia tau jika kau bukan anak ibu dan dia akan mengusirmu. Itu yang ibu takutkan !" Kata Alya.
Arra masih bersembunyi di balik jendela. Ia mengernyit,pikirannya bercabang. Tak lama senyum manisnya terlihat saat ia menyadari Kenzo menyayanginya.
"Maaf,ibu ! Kenzo juga tidak bisa mengontrol perasaan Kenzo. Kenzo masih belum siap saat Arra mengetahui identitasku yang sebenarnya." Kata Kenzo.
Airmata Alya membasahi pipinya,ketakutannya semakin terlihat saat mendengar kalimat putranya. Ia belum siap jika Arra tau identitas Kenzo,lalu akan mengusir Kenzo.
"Ibu tak perlu khawatir. Saat hari itu tiba,Kenzo tidak akan melupakan ibu. Kenzo masih anak ibu," kata Kenzo menenangkan Alya.
Dibalik jendela,Arra mengernyit heran.
"Siapa Kenzo sebenarnya ?" Gumamnya pelan.
Pikiran Arra berkecamuk. Ia mengurungkan niatnya untuk memberi tau Alya tentang ladies night nya. Ia kembali ke kamarnya,merenungkan tentang Kenzo.
Ia mengunci kamarnya. Ia memilih untuk menulis di dairy miliknya.
~~~~***~~~~
Hari ini,aku mendapat sesuatu.
Aku tak sengaja mendengar pembicaraan Kenzo dan Bibi Alya.
Kenzo bilang dia memiliki perasaan padaku.
Getaran dan detak jantung tak beraturan yang aku rasakan selama ini ternyata dia juga merasakannya.
Aku bersyukur,perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan.Tapi perkataan bibi Alya membuatku bingung.
Ia mengatakan jika Kenzo bukan anaknya.
Pemikiranku mulai meyalang menyangkut pautkan hal ini dengan pesan misterius beberapa waktu lalu.
Di dalam pesan itu tertulis jika Kenzo adalah anak seorang mafia.
Kenzo bukan anak bibi Alya dan Paman Juna,melainkan anak seornag mafia ?
Jika itu kenyataan yang sebenarnya,aku sangat kecewa.
Aku tak tau apa yang harus aku lakukan.
Aku kecewa,marah,dan membencinya.
Ternyata ia membohongi semua orang selama ini.
Bagaimana bisa rahasia sebesar dan sebagai itu bisa berada di antara keluargaku ?
Aku tidak menyangka,bodyguard ku selama 16 tahun ini ternyata anak mafia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKEN
Teen FictionCerita ini murni dari imajinasi gue, Gak ada maksud meniru cerita orang lain, Maafkan jika ada kesamaan dengan cerita orang lain, Itu cuma kebetulan ! Buat para plagiator, Atau orang yang hendak meniru cerita gue, Plis,hargain karya gue ini ! Mohon...