Hai ! Author balik lagi:)
Kali ini update kok hehe
Tepat hari ini adalah hari kemenangan,
Jadi anggaplah hari ini hari penuh kemenangan setelah berperang dengan lapar dan napsu selama puasa wkwk
Tp merayakannya dengan benar ya ! Jangan maksiat :v
Sama aja lu puasa tp akhirnya maksiat di hari kemenangan ini _-Author sekeluarga ngucapin selamat hari raya idul fitri 😇
Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin ya 👉👈🙏Happy Reading
.
.
.
.Tok...tok...tok
Arra membuka pintu kamarnya. Dia membuka pintu lebar lebar untuk sosok laki laki di depannya.
"Apa papa boleh masuk ?" Tanya Ryvelco masih diambang pintu.
"Tentu,pa !"
Ryvelco memasuki kamar bercat putih dengan dekorasi hitam milik putri semata wayangnya. Ruang seluas 6×6 meter itu sudah lama tidak ia lihat. Terakhir kali dia masuk kamar dengan aroma lavender ini adalah saat Arra sakit.
Arra menutup pintu kamarnya. Dia bingung dengan kedatangan Ryvelco ke kamarnya. Arra tau kebiasaan papa nya jika menyangkut hal penting pasti akan menyuruhnya ke ruang kerja atau ke ruang keluarga. Tapi,berbeda dengan ini. Bahkan Ryvelco hampir tidak pernah masuk ke kamarnya.
"Papa cuma mau minta ijin," kata Ryvelco membuat Arra semakin bingung.
"Maksud papa ?" Arra mengikuti langkah Ryvelco ke balkon kamarnya yang terpisahkan oleh pintu jendela kaca.
"Dua hari kedepan papa akan ke Seoul,"
"Tapi,papa berniat meminjam bodyguard mu selama papa disana. Jika papa membawa Juna,tak akan ada yang menghandle perusahaa di sini." Lanjut Ryvelco menatap kolam renang di bawah balkon kamar Arra.
Arra sudah dibuat kesal dengan kepergian Ryvelco ke Korea yang mendadak. Dan sekarang ditambah lagi dengan Kenzo yang ikut ke Korea. Tapi ia tak bisa menolak,itu demi kebaikan Ryvelco juga membawa Kenzo. Hanya Kenzo yang bisa menjamin keselamatan Ryvelco selama disana. Ia tak bisa menolaknya.
"Lalu kenapa papa meminta ijin pada Arra ? Kenzo kan-"
"Karena Kenzo itu milikmu."
Deg !!
Serasa jantung Arra ingin jatuh dari tempatnya. Kalimat dari Ryvelco barusan membuat Arra mendadak gugup. Rona merah terlihat jelas dipipi Arra. Jelas saat ini dia sedang menahan untuk tersenyum.
"Bukan milik papa. Jadi,papa harus minta ijin pada pemiliknya." Lanjut Ryvelco membalikkan badan menatap putrinya.
"Coba aja,Rena minta ijin sama gue !!! Gak bakal gue ijinin dia suka sama Kenzo," batin Arra (?)
"Arra ?!" Panggil Ryvelco menyadarkan Arra
"Iya pa ?"
"Jadi,papa boleh minjem Kenzo untuk mengawal papa selama di Korea Selatan ?" Tanya Ryvelco menggoda Arra.
"Emang berapa lama pa ?" Tanya Arra hati hati
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKEN
Teen FictionCerita ini murni dari imajinasi gue, Gak ada maksud meniru cerita orang lain, Maafkan jika ada kesamaan dengan cerita orang lain, Itu cuma kebetulan ! Buat para plagiator, Atau orang yang hendak meniru cerita gue, Plis,hargain karya gue ini ! Mohon...