Happy reading guys.
"Cause you didn't know who me"
--🍃--
Pukul 12:45
Sava bangun dan ia merasa asing dengan kamar yang sekarang ia tempati.
"Lo belum bisa banyak gerak nanti tangan lu patah" kata seorang pemuda.
Sava merasa mengenal pemuda yang sekarang ada di depannya sambil memaikan handphone.
"Kenapa gue bisa sampai disini? " Tanya Sava.
"Lo tadi jadi korban kecelakaan karena lo nyerbang jalan dengan santai temen gue yang kaget langsung ngrem tapi terlanjur temen gue lanngsung banting stir motor ke kanan dan lo dengan dia terkampar di jalan kiri" jelas pemuda itu.
"O gitu yah kejadiannya" heran Sava. Penyebab kecelakaan itu datang dari dirinya sendiri, ia sangat senang ketika kedua orang tuanya meninggalkan dia seorang diri di rumah karena mereka ada Perkerjaan di luar kota.
"Trus temen lo gak apa-apa? Trus handphone gue dimana? Bonyok gue udah datang? Trus sapa yang bayar admin rumah sakit? Kata dokter gue sakit apa aja? Dan kapan pulangnya gue musti ke sekolah besok ada ulangan harian matematika? " cercar Sava.
Pemuda itu naik pitam dengan gerget dia menjawab pertanyaan Sava yang membuat telinganya panas.
"Lo bisa nanyanya satu-satu gak kasian telinga gue panas nhi" jawab pemuda itu.
Dengan santai Sava hanya melihat dengan datar dan membuat si pemuda itu heran, mengapa perempuan itu sangat cepat berubah?
"Teman gue udah baikan, handphone lo ada di nakas, Bonyok lo udah di kasih info tapi mereka bilang mereka lagi di luar kota, lusa baru mereka pulang, admin rumah sakit nyokapnya teman gue yang nabrak lo, lo cuma luka ringan di kaki dan tangan kiri serta dagu lu lecet dikit, besok lo udah bisa pulang. Udahkan tanyanya gue uadh capet ngomong? " jawab pemuda itu dengan pelan dan diakhiri dengan amarah yang besar.
"Masih gue masih mau nanya sama lo?" Jawab Sava.
"Apa lagi sih info gue masih kurang apa sih?"
"Nama lo sapa sih?"
"Lo gak perlu tahu nama gue, mau Shawn Mendes kek, Manu Rios kek, Ari Irham kek, Kai Exo kek atau Sehun Exo intinya lo gak perlu tahu nama gue dan satu lagi lo bisa manggil gue dari nama yang tadi gue sebutin kasih lo" jawab Pemuda itu.
"Gak aah, gue milih manggil lo mas salome hahahahahahahaha"
"Ketawa terus sampe lo puas, udah gue mau cabut, bye" jawab Pemuda itu.
Setelah Pemuda itu meninggalkan Sava, ruang inap itu terasa sunyi senyap.
Sava mulai mengambil remote tv dan mulai menonton film kesukaannya yaitu sponsbob .
Tanpa Sava sadar, ketiga sahabatnya melihat dirinya.
Bagaimana Sava yang belum menyisir rambutnya, mata panda plus ada lingakaran hitam di mata, dan dagu di perban. Itu yang membuat para sahabatnya tidak mengenal dirinya.
"Permisi, mba boleh tanya gak?" Tanya Alexa.
Ah, gue kerjain mereka aja deh pasti seru banget. Dewi evil Sava mulai beraksi.
"Iya bisa" jawab Sava dengan suara yang parau.
"Gini mba disinikan ada tempat tidurnya dua, mba liat gak teman saya yang pendek trus gak cantik dan dia itu punya gigi yang kuningnya sebelas dua belas dari keju itu loh mba?" Tanya Alexa.
"APA YANG TADI LO BILANG KE GUE ALEXA ARDHANI JOSEPH?" Teriak Sava dengan murka yang sangat anarkis.
"Hahahaha, anjir dia kena umpat gue" tawa Alexa langsung meledak seketika.
Yah, senjata makan tuan deh, sesal Sava.
"Kenapa lo semua pada ke sini" tanya Sava.
"Mau jenguk lo" jawab Alexa dan lay, sedangkan Waisya jangan di tanya lagi dia hanya melihat tanpa ikut nimbrung.
"Sapa yang ngasih tahu lo pada kalau gue lagi di sini?" Tanya Sava dengan penuh kecurigaan.
"Kita di kasih tahu sama gurulah trus tadi ka Tian juga yang ngasih tahu kok" jelas Lay sambil senyum-senyum gaje.
"Ceritain" kata Waisya.
Holllaaa🙋
Lama gak baca yah, sorry auto gak ada paket and gak mood nulis.
Gimana dengan part ini seru gak?See you in the next part.
Makasih udah baca ceritanya.
Jangan lupa vote+coment+share ke semua akun sosil media kamu dan teman kamu.
Maaf kalau ada typo.Salam
@estipong31 ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVA [Hiatus]
Teen FictionSava Lawana Zacharias. Gadis periang yang menyimpan sejuta rahasia itu berhasil meluluhkan hati badboy yang menyandang sebagai seorang nomor satu di SMA Kasih Harapan, tetapi semuanya tidak sejalan dengan imajinasi Galen yang mendambakan Sava sebaga...