Amukan Sepupu Patrick Star

26 7 0
                                    

Happy reading guys.

"Lo udah ganggu ketenangan gue"


--🍁--

Author Pov.

Keadaan sekolah sekarang adalah rame, ricuh, dan panas. Lapangan upacara yang dipenuhi dengan para badboy dan rivalnya "osis" dan 90% kaum hawa di sekolah mendapat kesempatan untuk menikmati renkranasi dewa-dewa yunani sedangkan sisanya yakni 10%nya pada bodo amat dengan dunia. Dan Sava dkk termasuk dalam 10% itu.

"Anjir, semuanya pada ganteng-ganteng"

"Bang Gama, nikah yok"

"Giovano aku pada mu"

"Tian saranghae"

"I love you, beb Tian"

Mendengar seruan para siswi yang semakin mengila. Akhirnya kepala sekolah memutuskan...

"Baik, kalian semua yang ikut tawuran silahkan ke aula agar kbm seperti semula" kata kepala sekolah. Dan disambut dengan berbagai cibiran dari kaum hawa, karena tidak bisa menikmati ciptaan Tuhan yang indah.

--🍃--

Gio Pov.

"Kalian semua sudah kelas 12 seharusnya kalian jangan buat ulah lagi, kalian harus sama kayak Galen dan teman-temannya yang tidak pernah buat ulah bla...bla..." telinga gue udah panas, dengerin ceramah kepsek udah lebih dari dua jam. Gue yakin kalau hukumnya diskors 1 minggu atau di DO tapi bukan untuk Tian sama Gama. Mungkin, dari tampang Gama udah kelihatan jeniusnya tapi bukan untuk Tian itu pecicilan kelas internasional tapi dia juga cicit dari einstein.

"Jadi, sanski untuk kamu semua adalah diskors selama 1 mingggu tapi bu--"

"Yess, akhirnya yahati gak lelah ngerjain tugas lagi, hore gue bisa maraton film korea" Pekik Tian. Emang si Tian gak bisa lihat kondisi sama sekali dan hobby barunya saja baru ia beberin sendiri dan parahnya diketahui oleh kepala sekolah yang selalu mengandalkan dia dalam olimpiade matematika. Tian, Tian lu titisan apa sih?

"Hem, bukan dirumah aja tapi kalian juga mendapat tugas yang sangat banyak agar kalian mendapat nilai dan kalian tetap bejalar di rumah" kata kepala sekolah yang di sambut keluhan dari para badboy dan yang paling berisik itu Tian tapi rivalnya malah tersenyum miring.

"Ah, gue gak bisa nonton film korea lagi, kasih semua soalnya sekarang aja Pak, bakalan gue kerja sampe mewek" cecar Tian.

Setelah mendengar arahan dari kepsek, kita semua disuruh keluar. Dan sampai di tempat ngokorong gue minta maaf ke semua anak yang ikut tawuran tapi mereka semua merespon dengan...baik, mungkin

"Udah, Ka biar di rumah aja gue mau perawatan gara si plontos jemurin tadi"

"Ka, kita semua udah kayak saudara jadi sans aja Ka" dan masih banyak lagi.

"Ingat, waktu yang ada untuk ngerjain tugas lo semua supaya naik kelas bukan untuk ngapel di rumah doi atau buat hal yang gak ada faedahnya" kata Tian. Tumben ini anak bijak.

"Tahu bijak juga lo" sindir Nathan.

"Bang, kalau nonton film korea itu berfaedah gak?" ucap ucop.

"Yah, berfaedahlah itu bisa nambah pengetahuan berbahasa kita trus bisa lihat bening juga" bela Tian dengan urat.

"Mari kita sambut Tian star sepupu dari Patrik Star" canda Ucop.

"Yeh, lu ma sirik sama gue cop, Io gue kayak mau gebukin si kutil badak"

"Iya, gue juga sama bang"

"Tahan, dia belum sampai puncak kalau udah bacok aja" kata Nathan. Gue juga setuju karena dia udah ganggu ketenangan gue. Setelah itu semuanya bubar hanya tinggal gue, Gama, Nathan, dan Tian.


Dikelas XII IPS 2.

Author Pov.

Clek

"Bang, gawat bang, ini itu si anu ke-"

"Anunya siapa?" jawab Tian dan dihadiahi gebukan dari Nathan dan tatapan tajam dari Gio.

"Itu bang si ketos lagi gebukin si Aryo di gudang belakang" kata Sakti dengan ngos-gosan.

"Karena?"

"Itu Galen palakin si Aryo, nah si Aryo gak mau jadi, si Galen main tangan" jelas Sakti.

"Ikut gue" kata Gio dengan tegas.

Sesampainya di gudang belakang keadaan Aryo sudah hampir mati.

"Eh, kutil badak main keroyokan lu" kata Tian.

"Emang masalahnya dengan lu apa?" jawab Galen dengan smirknya.

"Karena lu malakin sepupu gue bodoh" kata Tian yang sudah emosi.

"Oh, si Aryo sepupu lo sorry yah, gue gak tahu, yo maaf yah gue udah pukilin lo" kata Galen dengan santai. Melihat hal itu membuat Gio dan lainnya naik darah apa lagi si pecicilan.

"Bangsat lo" kata Tian sambil melayangkan kepalan tangan kepada Galen karena sudah emosi. Galen yang belum siap pun terjatuh. Dan terjadilah baku hantam antara Galen dkk dan Gio dkk. Menurut Gio dkk ini saatnya untuk menumpahkan kekesalan karena mulut ember Galen.

Setengah jam kemudian...

"Gue bakalan buat perhitungan dengan lu semua terutama lu Gio" tunjuk Galen kearah Gio dkk.

"Gue tunggu" kata Gio dengan santai.

"Eh, kutil badak sono pulang rumah emak lu udah cariin, kalau tanya muka lu kenapa bilang aja tadi digebukin orang karena malak anak orang"

Setelah Galen dkk pergi dengan menahan emosi dan Gio dkk juga pergi. Dan Galen dkk yang kalah, karena kena bacok dari Gio dkk yang jago bela diri.
Itulah karma karena mengusik orang yang tenang.

Hay readers🙋.
Bagaimana dengan chapter ini? Puas atau muak? Semoga puas dan menikmati alurnya. Amin.

See you at new chapter👋.

Salam EP_31❤.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAVA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang