didepan gerbang,
"SHILLA PRATISTA!!!" teriak seseorang dibelakang sana,
dan ternyata, "ih, gue kangen!!! lo kok jarang ke kantin sih???" kata shamira.
shilla nyengir aja, "hehe gatau, betah kayaknya gue dikelas"
iya betah, ada arkan soalnya
"eh btw la, gue denger-denger suka ada yang kasih post it ke arkan, ya?"
shilla mengangguk, "iya! gue kira itu lo, tapi lo ga titip gue. terus tulisannya juga beda"
"iya nih, gue males buat nulis lagi. soalnya–"
Tringgg~
"yah la, udah bel. yaudah deh, gue cerita pas istirahat ya! gue susul kesana, dah"
saut mira menghilang dari hadapan shilla,
sret
tangan shilla sudah berada dalam genggaman tangan arkan.
"bareng" hanya begitu namun itu membuat shilla merasa aneh namun senang juga.
saat keduanya sampai dikelas,
loh, kok tempat duduk gue ada yang isi???
shilla maupun arkan saling memandang satu sama lain, bingung.
"sorry, lo siapa ya?" tanya shilla. "gue? rania"
"em–maksudnya, kenapa lo duduk ditempat gue?" tanya shilla. "soalnya, gue temen arkan"
sontak shilla melirik arkan, namun yang dilirik hanya memasang wajah bingung.
"oh, lo bisa pindah? diujung ada kursi kosong"
perempuan itu menggeleng, "kenapa gak lo aja yang pindah?" malah balik bertanya.
shilla menghela nafas, ah sudahlah. ia mengalah, ia pergi duduk diujung saja.
ketika melangkah maju namun tangan shilla terhalang oleh arkan yang menahannya.
arkan menggeleng, "lo duduk disini. bareng gue"
"udah kan gapapa, dia temen lo ini kan?" arkan menggeleng, "gue gamau shilla. lo tetep duduk disini"
"udah ada guru kan, gue kebelakang" saut shilla melepaskan tautan tangan arkan, arkan menghela nafas dan duduk ditempatnya.
"anak-anak disini kita kedatangan murid baru, rania sini kamu. kenalin diri kamu ke mereka" saut guru didepan,
oh, murid baru
"halo, nama gue rania yasmin. pindahan dari jakarta, salam kenal" perkenalan singkat dari rania.
"kalau gitu, kamu boleh duduk kembali ke meja kamu" kata guru yang diangguki rania.
tok tok tok
"perhatiin kedepan semuanya" saut guru mengetuk papan tulis didepan.
arkan melirik shilla dibelakang yang sedang fokus melihat guru didepan.
kenapa lo duduk disitu sih, la. harusnya dia yang duduk disitu, bukan lo.
🍒
bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit lalu, kini shilla menunggu mira dan teman-temannya menjemput nya kesini.
"shilla–loh, kok lo pindah tempat duduk sih?"
shilla menaruh telunjuknya didepan bibirnya, "berisik ra, ih"
"kenapa lo duduk disini sih? oh, gara-gara cewek itu?" tanya mira yang langsung menghampiri meja arkan dan rania.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] SESAK RAHARJA
Fanfiction❝Mungkin kata Tere Liye benar, cinta dalam diam hanya berkutat pada spekulasi sendiri.❞ Starting with, Lee Jeno & Park Xiyeon. © Sarasloka, 2019.