2. Pangeran Pengganti

6.5K 860 88
                                    

Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun tengah menerima hukuman dari sang ayah tanpa mengeluh sedikitpun meskipun ia tidak melakukan kesalahan sama sekali.

Bocah laki-laki itu menggigit bibirnya, kedua tangannya mengepal menahan sakit akibat pukulan rotan pada betisnya. Ini bukan pertama kalinya ia mengalami hal seperti ini. Ia sudah terbiasa akan rasa sakit itu.

Tak ada air mata yang keluar dari matanya meski rasa sakit menyiksanya. Baginya air mata tidak akan meringankan rasa sakitnya dan malah akan membuatnya terlihat lemah. Jadi tidak ada gunanya ia melakukan hal itu.

Pertama kali ia dihukum atas kesalahan yang bukan ia perbuat adalah ketika ia berusia 5 tahun. Saudaranya, sang Putra Mahkota yang tidak ingin belajar, tetapi dirinya yang mendapatkan hukuman.

Ia terus mengatakan pada ayah dan ibunya bahwa bukan dirinya yang menyebabkan Putra Mahkota tidak ingin belajar, tetapi ia seperti bicara pada dinding. Ayahnya bukan hanya tidak mendengarkannya, pria itu malah menambah hukuman. Sementara sang ibu hanya diam saja, tidak peduli sama sekali.

Dari yang pertama, tentu ada yang kedua dan seterusnya. Ia masih terus mengatakan bahwa kesalahan demi kesalahan bukan dirinya yang melakukan. Namun, seperti yang pertama, sang ayah dan ibu tidak mendengarkan dan memberinya hukuman yang lebih berat.

Ia tidak mengerti kenapa ia diperlakukan tidak adil oleh orangtuanya, ia tidak mengerti kenapa mereka tidak pernah bermain dengannya, dan ia tidak mengerti kenapa ia tidak dicintai seperti orangtuanya mencintai Putra Mahkota dan saudaranya yang lain.

Hingga suatu hari ia mengetahui alasan kenapa ia diperlakukan tidak adil oleh orangtuanya dan juga orang lain disekitarnya.

Ia adalah putra dari seorang selir yang tinggal di istana dingin. Seorang selir yang dibenci oleh ayahnya. Yang namanya tidak boleh disebutkan sama sekali oleh sang ayah.

Dan alasan lainnya adalah bahwa dirinya seorang pangeran pengganti. Ia yang masih berusia 7 tahun cukup memahami arti dari pangeran pengganti. Ia dilahirkan dihari yang sama dengan Putra Mahkota untuk menanggung semua nasib sial yang bisa menimpa Putra Mahkota. Ia dilahirkan untuk menerima semua hukuman atas kesalahan yang diperbuat oleh Putra Mahkota. Dengan kata lain, ia adalah tumbal untuk menyelamatkan Putra Mahkota dari nasib buruk dan rasa sakit.

Kala itu ia sangat terpukul dengan semua kenyataan yang ia ketahui. Ia berlari meninggalkan kediamannya dan pergi ke istana dingin untuk bertemu dengan ibunya. Ia hanya ingin menanyakan kenapa sang ibu melahirkannya ke dunia hanya untuk disakiti.

Di istana dingin ia melihat sosok wanita cantik dengan wajah lembut yang menenangkan. Wanita itu mengenakan gaun berwarna putih khas seorang yang tinggal di istana terbuang itu.

Hari itu adalah hari pertama ia bertemu dengan wanita yang harusnya ia panggil ibu.

Pertemuan pertama antara anak dan ibu itu diselimuti tangis. Sang ibu mampu mengenali putranya yang setelah sekian tahun tidak ia lihat. Dan sang anak, kemarahannya akan nasib buruk yang ia tanggung berganti dengan tangis pilu dalam pelukan sang ibu.

Setelah pertemuan mengharukan itu, bocah laki-laki yang merasa tidak ada satu orangpun yang menyayanginya kini tahu bahwa ada satu wanita yang terus berdoa untuk keselamatannya. Ada satu wanita yang menangis tiap malam untuknya karena rasa rindu. Dan ada satu wanita yang bertahan hidup dalam penghinaan demi dirinya.

Semenjak saat itu ia bertekad untuk terus hidup. Seperti ibunya yang hidup untuk ia, maka ia juga akan hidup untuk ibunya. Ia berjanji suatu hari nanti ia akan membawa ibunya keluar dari istana dingin.

Dua puluh pukulan telah ia terima. Kakinya sudah dibasahi oleh darah.

Demi Ibu. Ini semua demi Ibu. Bocah laki-laki itu mencoba berdiri, tapi ia tidak begitu kuat. Ia hampir kehilangan pijakannya, jika saja pelayannya yang iba tidak segera menangkapnya maka ia pasti akan terjatuh.

Destiny's EmbraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang