PROLOG

35 34 1
                                    

( BUDAYAKAN VOMMENT DAN JANGAN LUPA FOLLOW YA,, KARNA KAU ITU BERHARGA )

🌬️ Come on readers ku♥️ Ini cerita pertama ku, maaf bahasa nya terlalu baku. Mohon dikoreksi kalo ada yang salah. Semoga kalian suka manteman🌬️

🍫🍫🍫

Gadis itu terus berlari sekuat tenaga nya. Telinga nya ia gunakan untuk berlari tanpa menggunakan white cane.

White cane? Apaan ya?
Jadi White cane itu Tongkat putih yang digunakan oleh banyak orang yang buta atau tunanetra. Tongkat putih terutama memungkinkan penggunanya untuk memudahkan penggunanya untuk memindai lingkungannya.

Ia berlari dari kejaran beberapa anak laki laki yang mengincar nya. Gadis kecil itu adalah Evelyn Horisson, dia gadis Tuna Netra. Namun dia berbeda dari Tuna Netra kebanyakan. Mata nya terbuka seperti orang normal. Dia buta namun bisa merasakan sesuatu yang ada didekatnya. Sesekali ia menoleh ke belakang.

Brugh!!! Evelyn menabrak seseorang. Evelyn pun jatuh terduduk, dengan tangan berada dalam genggaman si pria yang tadi di tabraknya. Pria tersebut menatap nya lekat lekat. Pandangan pertama awal aku berjumpa, jrreennggg!

" Ma-aaf " Evelyn menangis sambil mengusap air mata nya sambil menunduk. Sesekali ia meraba tangan lelaki yang ia tabrak.
Hmm cari kesempatan yekan.

Jason tersenyum, sorot mata nya tak terlepas dari wajah cantik evelyn. Putih, imut, cantik macam bidadari. " Kamu engga kenapa-kenapa?? " ujar jason sambil membantu Evelyn berdiri.

" makasih ya " melepaskan genggaman tangan nya dari pria itu, lengkungan bak bulan sabit begitu berbinar terbentuk di kedua sudut bibir Evelyn.

" Arrghh!! Papah tolong elyn awww sakit pah " Evelyn memegang lutut nya yang berdarah.

Keaadan yang membuat evelyn susah untuk melakukan sesuatu. Bahkan untuk berjalan, ia sesekali terjatuh karna tersenggol sesuatu. Mata nya yang tidak bisa melihat dunia, bahkan ia tidak bisa melihat wajah papah dan mamah nya.

Kebutaan ternyata merupakan sebuah hal yang relaif. Mungkin buta sendiri adalah istilah yang ada di kamus semata. Namun lebih dari pada definisi buta, seseorang yang menyandang status tersebut bukan berarti tidak bisa melihat sama sekali.

Aryo berjongkok di hadapan Evelyn, lalu mengobati luka di lutut Evelyn
" Kamu kenapa sayang? Apa yang terjadi? Kamu jatuh? Apa yang terluka nak? Maafkan papah tidak bisa menjaga mu dengan baik."

Tangan Evelyn bergerak mengusap wajah aryo dengan perlahan. Diangkat tangan nya dan bergerak meraba wajah ayah nya. Wajah nya menampakkan senyum yang begitu manis tanpa syarat.
Perasaan nya begitu tenang ketika orang terdekat nya perduli dengan nya.

Kasih sayang yang begitu dalam nya sehingga menyisahkan luka yang begitu dalam.

" Pah, papah jangan bilang begitu. Ini salah elyn. Elyn enggak bawa tongkat waktu jalan. Elyn enggak tau dimana tongkat elyn. Elyn nyari tongkat elyn, pas elyn jalan kaki elyn kesandung meja pah. Ini salah elyn bukan salah papah " terbelak mata nya dan sesekali mengeluarkan air mata kesedihan.

" Papah sama mamah selama ini udah jagain elyn. Elyn udah nyusahin papah sama mamah. Elyn bikin semua orang khawatir. Maafin Elyn pah. Makasih udah mau jagain Elyn. Makasih udah jadi orang tua yang baik buat Elyn. Elyn enggak tau gimana cara nya biar enggak bikin papah sedih karna elyn. Elyn udah repotin papah ya pah. Maafin Elyn ya pah. "

Aryo menangkup wajah cantik evelyn, tangan nya membelai lembut pipi gadis itu.
" papah sayang sama kamu nak, papah enggak akan biarkan kamu terluka karna kamu anak papah. Jangan bicara seperti lagi ya, karna kamu putri yang harus papah lindungin. Papah yakin suatu saat nanti kamu akan bahagia. Harus kamu ingat kalo papah sayang sama kamu evelyn. " ucap Aryo disertai senyum.

Mendengar ucapan papah nya, sudut bibir Evelyn membentuk sebuah senyuman manis. Evelyn tersenyum lebar. Dia sangat bahagia jika saat ini ayah nya masih menyayangi nya. Evelyn memeluk tubuh Aryo sangat erat.

" Elyn juga sayang sama papah. M-mmm, pah! Papah nyesel enggak punya anak yang nyusahin kaya elyn?? " ujarnya di dalam dekapan Aryo.

Aryo melepaskan pelukan nya, mengangkat alisnya sambil menggeleng. " papah enggak pernah nyesel punya anak sebaik evelyn. Papa beruntung sekali karna tuhan menitipkan anak sebaik dan secantik kamu. Kamu adalah titipan tuhan yang harus papa jaga. Papah sangat beruntung punya anak seperti kamu,kamu harta satu satu nya yang papah punya."

" I-iya, oh iya nama kamu siapa?" Jason mengulurkan tangan nya ke Evelyn, tapi evelyn tidak menyambut tangan nya. Ia kembali menarik tangan nya karna tidak bisa berjabat tangan dengan Evelyn.

" Kenalin nama aku Jason. Nama kamu siapa? " tanya lagi.

" Evelyn "


--- Jeslyn---

🍫🍫🍫

Baru prolog nya nih manteman!

Semoga suka ya sama cerita pertama aku

Aaamiinn....

Dan semoga juga engga lupa buat vote, comment dan juga support kalian yak.

Makasih banyak yang udah baca cerita ini. Waiting buat kelanjutan cerita nya ya.

Jangan lupa juga follow ig author yak wkwkwk @ikarh.m


Regrads,

Ika

Jeslyn [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang