Evelyn Horisson: Kepingan Masa Lalu

9 31 1
                                    

( BUDAYAKAN VOMMENT DAN JANGAN LUPA FOLLOW YA,, KARNA KAU ITU BERHARGA )

🌬️ Come on readers ku♥️ Ini cerita pertama ku, maaf bahasa nya terlalu baku. Mohon dikoreksi kalo ada yang salah. Semoga kalian suka manteman🌬️

🍫🍫🍫

Terlihat suasana kantin yang sangat ramai. Disana terdapat lautan manusia yang kelaparan. Walaupun terlihat desak-desakan karna banyak nya siswa yang mengantri membeli makananan. Tetap saja ramai oleh beberapa kerumunan siswa dan siswi.

Jason mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang biasanya selalu menunggu nya di kantin. Ada rasa bahagia saat orang yang ia cari tak nampak batang hidung nya. Jason bisa merasakan makan dengan tenang tanpa hambatan.

" Nyari siapa lo? Dari tadi kaya orang kebegoan. Emang bego sih lu." Kata Aldo, manusia ter-Absurd super rumit.

Jason melotot, menyonyor kepala Aldo. " Bisa diem enggak lo kemenyan." Ketus nya.

" Palingan nyari si Paruh Beo." Ucap vero tertawa.

Devan menepuk bahu Jason seraya menahan tawa. " Nih bro gua bilangin Cewe itu enggak bakalan sanggup nunggu lebih lama lagi. Kalo lo nya aja cuek bebek sama dia, ya dia bakal pindah haluan lah. Makanya jangan sia-siain cewe yang lo sayang."

" Gua enggak sayang sama nadia, dan gua enggak bakal sia-sian cewe yang gua sayang."

Iya Nadia. Perempuan yang selalu mengejar-ngejar Jason. Dasar gatel

Aldo langsung menarik tangan Jason menuju meja yang kosong. " Duduk lu." Suruh nya kepada Jason. Jason duduk di berhadapan dengan Aldo. Vero duduk di sebelah Aldo dan Devan duduk disebelah Jason. Mereka bingung apa yang ingin Aldo bicarakan.

" Maksud lu tadi apa? Enggak bakal sia-siain cewe yang lu sayang, iya?" Jason mengangguk mantap.

" Wah berarti udah punya doi kan lu?" Tanya Devan penasaran.

Jason mengendikkan bahu. " Mungkin sekarang belum, tapi besok? Kaya nya udah."

" Matep bro, akhirnya normal juga lu." Ucap Vero cengengesan.

" Tobat dia dari ke-jombloan." Timpal Aldo. Jason hanya tersenyum miring mendengar ucapan The Geng Simigo (Sinting Miring Bego).

" Lagian siapa cih cewe yang mau sama lu? Cerita nak cerita. Papah dengerin kamu curhat."

Jason bergidik ngeri mendengar gaya ucapan Aldo. Memang, dari ketiga sahabat nya itu Aldo lah yang paling dibawah standar. " Lo kira gua cowo apaan sampe enggak ada cewe yang mau sama gua? Cogan gini mah banyak yang naksir, enggak kaya lo pada."

" Bentar deh ya, dari pada nongkrong disini terus perut enggak diisi mending gua mesen makanan dulu buat lu pada. Yah itung-itung PJ gua sama sama zaskia." Ujar Vero yang sudah bangkit dari meja dan langsung memesan makanan.

°°°

" Yah Afk njiir! Kalah kan gua." Devan merutuki kekalahan nya. Karna salah satu hero tim nya keluar dari game. Hal ini tentu sangat merugikan. Dalam kondisi 4v5, kemenangan hampir enggak mungkin diraih.

" Lo nya aja yang enggak becus kill nya. Masa gara-gara satu orang keluar bisa kalah." ledek Vero.

Kini saat nya Aldo beraksi. Ia duduk disebelah Devan. " Gini bro, dalam suatu permainan itu dibutuhkan nama nya kekompakan iya kan?" menaikkan kedua alisnya kepada Devan.

Jeslyn [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang