( BUDAYAKAN VOMMENT DAN JANGAN LUPA FOLLOW YA,, KARNA KAU ITU BERHARGA )
🌬️ Come on readers ku♥️ Ini cerita pertama ku, maaf bahasa nya terlalu baku. Mohon dikoreksi kalo ada yang salah. Semoga kalian suka manteman🌬️
🍫🍫🍫
➖
Ia pun melihat Evelyn yang sudah masuk ke dalam rumah nya dan melajukan mobil nya. Sesampainya di rumah, Jasson melihat kedua orang tuanya sudah menunggu kedatangannya seperti biasa di ruang tamu. Ia langsung duduk di samping mamah nya dan melempar tasnya ke sembarang tempat. Jason menghela nafas panjang.
Rasti melirik ke arah Jasson dengan tatapan malas. " Kamu ini pulang sekolah kok muka nya buluk banget." ujar mama nya sambil meletakkan Smartphone nya di atas meja.
Jasson memutar bola matanya malas. " Jasson." panggil ayah nya.
Jasson hanya berdehem sebagai jawaban.
" Kemana aja kamu hari ini." tanya ayah nya seraya melipat koran dan menaruh diatas meja.
" Sekolah." balas Jasson singkat.
agus menatap tajam Jasson. Ia mengusap wajahnya kasar. " Tadi kepala sekolah kamu menelpon ayah,kata nya kamu hari ini tidak masuk. Kamu pikir sekolah hanya untuk buang-buang uang? Bayar sekolah kamu itu enggak murah Jess. Ayah enggak mau tau sampai kamu bolos sekolah, kamu akan papah pindahkan ke Singapura."
" Sudah lah pah Jasson juga jarang bolos ya kan nak?" Sambil mengedipkan kedua mata nya le arah Jasson. Jasson mengangguk lemah. " Jadi wajar dong dia bolos. Oh ya tadi tante lita bilang, kamu beneran mau rekaman lagu?" Sela mengalihkan pembicaraan.
" Tante Lita bilang apa aja mah?"
" Kata nya kamu siapin lirik lagu nya dulu. Untuk vido clip nya nanti ada teman nya tante lita yang ngatur." Jasson menggangguk.
" Beliin mamah nasi padang ya, mamah lagi kepengen banget soalnya." pinta nya.
" Kenapa enggak Go-Food aja sih mah" keluh Jasson. Sebenarnya ia lelah untuk keluar. Baru saja pulang dan langsung disuruh.
Sela tersenyum." Sayang ongkir nya dong. Lebih baik mamah nyuruh kamu, jadi uang nya pas untuk nasi padang."
" Dasar medit."
Jasson keluar dan langsung mengendarai mobil nya. Terpaksa ia harus menuruti keinginan mamah nya.
°°°
Kini Jasson sudah berada di rumah nya. Ia mencari keberadaan mamah nya tapi tak kunjung kelihatan batang hidung nya.
" Pah, mamah kemana sih." tanya Jasson sembari meletakkan bungkusan nasi padang ke atas meja.
" Kata nya tadi mau ke Indomart, tapi sampe sekarang belum pulang." Jasson menghela napas nya.
Jasson bangkit. " Yaudah Jess ke dapur dulu. Kalo mama udah pulang langsung kasih nasi padang nya ke mamah ya." ujar nya.
" Assalamu'alaikum my husband." pekik Sela dengan membawa beberapa makanan yang baru saja ia beli di Indomart.
" Wa'alaikumsalam." ucap Agus Singkat
Beberapa kantung plastik bertuliskan Indomart sudah di taruh nya di atas sofa.
" Loh sih Jasson belum pulang?" sibuk mencari-cari keberadaan seseorang. Matanya beralih kearah suami nya." Di dapur." Agus tetap fokus pada ponselnya.
Sela mengangguk kecil dan langsung membawa belanjaan nya ke dapur. Muncul sosok pria tampan yang tengah menghampiri nya.
" Mamah udah pulang?" Pria tampan itu adalah Jasson. Mata nya tertuju pada kantung plastik di tangan sela. " Loh ini kenapa mama beli nya banyak banget sih. Di kulkas kan masih banyak banget makanan nya." Jasson protes panjang lebar.
" Bawel." Sela mendelik tajam ke arah Jasson lalu pergi ke dapur.
" Buseett dah dibilang bawel. Giliran gua minta ganti mobil dibilang pemborosan. Perempuan memang di nomor satukan." ucap nya dalam hati.
°°°
Jasson duduk di balkon kamarnya. Ia mulai mumbuka ponsel nya dan mulai memberi kabar pada kekasih nya.
" Kamu cantik." ucap Jasson memandangi ponsel nya yang ber-walpaper foto Evelyn.
Ia mulai membuka room chat nya dengan Evelyn.
➖
🍫🍫🍫
Jangan lupa terus vote Jeslyn manteman Wattys ku
Buat kalian yang udah Baca+Vote, aku bener bener ngucapin banyak terima kasih
Karna kalian cerita Jeslyn enggak bakal lanjut sampe sini
Lup yu♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeslyn [ON GOING]
Novela Juvenil[ SEBAGIAN PART DALAM CERITA KU DI PRIVAT ACAK, FOLLOW TERLEBIH DAHULU OKKEE ] ➖ Aku yakin pertemuan kedua pasti ada. Dan di pertemuan pertama ku dengan mu hanya lah angin berlalu tanpa bisa merasakan kedatangan mu. Di satu titik, kita bisa merasaka...